🌻 12 🌻

675 71 5
                                    

Warning : Typo bertebaran
.
.
.

Di tempat lain Naruto dan Revan lebih tepatnya didalam mobil Revan yang melaju entah kemana membawanya pergi dan hanya diisi keheningan tanpa adanya sebuah percakapan, namun tak lama terdengar suara Revan.

"Naru kau baik-baik saja" tanya Revan.

"Aku baik-baik saja kak, memangnya kenapa?"

"Kau yakin"

"Ya sangat yakin" angguknya mantap.

"Baiklah"

Akhirnya terjadi keheningan kembali dalam mobil yang melaju itu.

"Emm.. Naru"

"Ya"

"Ini! Sebenarnya.."

"Kak" ucapnya sambil menengok kearah Revan yang sedang mengemudi. "Sebenarnya apa yang ingin kakak tanyakan, tanyakan saja!" lanjutnya.

"Haa..! Baiklah, kakak hanya ingin bertanya kenapa kau tidak ingin dirayakan hari ulang tahunmu"

"Tidak ingin saja"

"Tidak ingin, tapi bukankah tahun tahun yang lalu selalu dirayakan"

"Itulah masalahnya"

"Masalahnya???"

"Ia itulah masalahnya, kalian selalu merayakannya terlalu meriah tidak bahkan mungkin perayaan atau pernikahan ala kerajaan inggris saja kalah atau mungkin lebih" ucap Naruto sebal sambil mengembungkan pipinya.

Revan yang melihat Naruto mengembungkan pipinya hanya bisa menahan tawa dan gemas untuk tida mencubit kedua pipi yang masih memiliki lemak bayi itu.

"Pppfffff..! Maaf..! Maafkan aku, kakak benar benar tidak tahan"

"Huuuh.. Menyebalkan" gerutu Naruto sambil memalingkan wajahnya.

"Sungguh kakak benar-benar menyesal" ucapnya. "Lagi pun kakak merasa pereyaan-perayaan yang dilakukan selama dua tahun belakang ini masih sekala kecil, jadi wajar bukan kalau kakak, papah dan yang lainnya ingin yang terbaik untuk mu" lanjutnya enteng.

"Kecil kakak bilang" ucapnya syok.

"Ia memangnya ada yang aneh?"

"Aneh.. Sangat aneh..! Apa kakak sadar apa yang kakak ucapkan"

"Tentu saja" ucapnya yakin. "Lagi pun apa yang kakak ucapkan benar bukan, perayaanmu tahun lalu masih terlalu kecil atau bisa dibilang sederhana, jadi tak ada masalahnya jika tahun ini diadakan dengan sekala besar-besaran dan sekalian kau di perkenalkan dikhalayak umum entah disini atau di dunia lain" lanjutnya.

"Kak kau sama gilanya dengan kedua bibi" ucap Naruto sambil menggelengkan kepalanya.

"Hahahahah..! Kurasa tidak deh"

"Ya kakak benar, kakak tidak sama dengan kedua bibi, aku salah menggambarkannya karena kakak sangat super duper lebih gila"

"Ya ampun kejamnya" ucapnya dengan nada yang sedikit geli.

"Kak aku lebih suka dirayakan hanya dengan diisi oleh keluarga besar, teman-temanku, dan peman dan bibi maid. Itu saja sudah cukup untukku tidak ada yang perlu dibesar-besarkan hingga harus membuat heboh seluruh dunia" ucap Naruto menahan geramnya.

"Bukankah bagus kalau membuat heboh seluruh dunia. Kakak bahkan bisa mengudang penyayi penyayi dunia yang menjadi idolmu itu"

"Kak itu pemborosan besar-besaran namanya"

"Tak masalah" ucapnya enteng. "Lalu apa gunanya gudang harta yang dimiliki kita saat ini, apa kau lupa keluarga berapa banyak gudang yang kita miliki" tannyanya.

My Sun AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang