Setelah menghantar Jihyo pulang, dia menuju perjalanan pulang ke rumahnya. Namun, matanya tidak lepas dari sosok seseorang yang berpakaian terbuka mengingatkannya pada Sana.
Tzuyu memarkirkan mobilnya di samping, melirik ke arah kaca jendela, dan itu adalah Sana. Dengan pakaian sangat terbuka menarik perhatian pria yang terus menatapnya.
Tzuyu membuka pintu mobilnya, menghampiri Sana yang menatapnya dingin, "Ada apa?" Tanyanya dengan nada dingin.
Tzuyu tidak habis pikir mengapa gadis yang sudah beberapa bulan ia tidak pernah temui malah seperti ini. Tzuyu menarik lengannya, "Ayo pulang!"
"Lepas nggak!"
Sana berusaha melepaskan lengannya, tak lama beberapa pria datang menghampiri mereka berdua, "Kalian berdua kok berantem disini?"
Tzuyu mendorong tubuh Sana ke belakang, "Suka-suka aku mau berantem disini."
Pria itu kaget, langsung menepuk tangannya seperti terlihat bangga, "Kau tau kau berurusan dengan siapa?"
"Nggak tau dan nggak mau tahu!" Pria itu menangkap pipinya dengan keras, "Kau berurusan dengan orang kuasa disini.."
Tzuyu menatapnya sinis, menepis tangannya di pipinya, "Cuma berkuasa di sini, lainnya milik orang. Kasihan banget, miskin."
Emosi pria itu langsung naik, tanpa mengenal Tzuyu itu pria atau wanita dia langsung memukulnya, "Brengsek! Kau tuh cewek harusnya takut sama kami!"
Sana menghampiri gadis Taiwan yang terjatuh di lantai, namun belum juga beberapa langkah, tubuhnya ditarik oleh teman pria itu.
"Lepas nggak!" Sana berontak sekuat tenaganya, pria itu malah senyum, melihat Sana ke atas sampai bawah, "Seksi juga kamu tuh.."
Sana berdecak kesal, "Jangan sentuh aku!" Percuma, pria itu sudah memegang kedua pipinya, "Gimana rasanya bibir kamu? Rasanya seperti stroberi nggak ya?"
Pria itu mengelus bibirnya dengan kasar membuat Sana menahan rasa sakitnya, apalagi tangan temannya mula meremas pantatnya.
Tzuyu langsung bangun, dan menghajar pria itu, lainnya ikut menghajar Tzuyu. Tapi Sana tertahan, gadis itu berusaha melepaskan dirinya, dia malah merapatkan tubuhnya ke tubuh pria itu langsung kaget.
Buk!
Sana berjaya menendang masa depan pria itu, ingin membantu Tzuyu tetapi dia terjatuh saat pria itu menarik pergelangan kakinya.
"Nggak sabar banget kamu," Pria itu menoleh ke belakang mendapati Sana terbaring di tanah.
"Woi, disini bodoh!" Pria itu menoleh ke Tzuyu. Gadis Taiwan dengan sekuat tenaganya memukul wajahnya, membuat ia pingsan di sana. Tzuyu mengambil tongkat itu dan berpaling kepada temannya, "Ingin menjadi seperti temanmu?"
Nada begitu terdengar sangat dingin, pria itu langsung terciut hanya sebentar, "Dia 'kan cuma cewek. Ngapain kita takut." Bisik salah satu pria di sana.
"Mau gimana ni? Bos udah tumpang duluan, masa kita nggak lari aja."
"Mau cari mati lo?" Mereka bertiga seperti tampak tidak peduli lagi, bahkan mereka bertengkar disana mengabaikan Sana dan Tzuyu sudah melarikan diri.
"Bodoh! Ngapain berbisik-bisik kek setan! Bantuin aku, berat amat kamu tuh bos. Makan apa atau makan batu?"
"Bibir kamu sakit nggak?" Tzuyu bertanya tanpa memandang Sana yang terus memegang bibirnya. Sana memutarkan matanya, "Ya jelas sakitlah. Masa enggak."
"Aku 'kan cuma nanya,"
"Harusnya aku tuh tanya sama kamu, ngapain ganggu aku lagi cari pacar?"
Tzuyu meliriknya, "Cari pacar kayak curi suami orang." Sana menatapnya tajam, "Aku nggak suka sih kamu pakai baju terbuka gitu. Kayak orang pelakor aja."

KAMU SEDANG MEMBACA
Cause I Like You ✔
Fanfiction[ C o m p l e t e d ✔ | 2 0 2 1 ] A Fantiction Of Chou Tzuyu ❝Kerana aku menyukaimu...❞ © Ayeennella, 2021