[05] Berjalan Lancar Bukan Berarti Baik

446 74 28
                                    

Yuri membuka matanya perlahan, menyipit ketika melihat keluar jendela cahaya mentari pagi begitu terang, menandakan hari sudah pagi.

Tertidur dalam posisi duduk bukan sesuatu yang enak. Yuri meregangkan badannya, terasa pegal. Bahkan tangannya seakan tak bisa digerakan karena menanggung beban kepalanya semalaman.

Dengan berpegangan tembok, ia perlahan berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Lalu menuju kamar, melihat Ibunya masih tertidur pulas.

Melangkahkan kakinya ke dapur, Yuri melihat jam. Pukul delapan pagi. Hari libur bukan berarti ia bebas dari aktivitas rutinnya setiap hari. Hari ini jam sembilan ia harus pergi ke restoran untuk bekerja disana.

Lemari es dibuka olehnya. Tidak ada apapun, hanya ruang kosong yang dingin.

Dengan lemas ia menutup kembali pintunya, lalu beranjak mengambil mie instan yang masih tersisa.

"Tinggal satu lagi. Kalo aku masak nanti Ibu makan apa?"

Karena khawatir dengan Ibunya, Yuri kembali menaruh mie-nya, lalu kembali menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap.

Saat akan berangkat, Yuri memeriksa kembali Ibunya yang sudah terduduk ditempat tidur dengan berantakan.

"Bu, Yuri berangkat dulu. Kalo mau makan masih ada sisa mie instan....maaf gak ada bahan buat dimasak."

"Ck, emang biasanya gitu kan." jawab Ibunya yang masih setengah sadar itu.

Yuri hanya tersenyum. "Iya, maaf. Kalo gitu Yuri berangkat."

Tanpa menunggu Ibunya menjawab Yuri berangkat dengan jalan kaki manuju tempat dimana ia bisa menghasilkan uang sekarang.

•••

"Astaga anak gadis jam segini belum bangun."

Minju membuka jendela Chaewon membuat tidur gadis itu sedikit terusik.

"BANGUN WOY!"

Meskipun gadis itu sudah berteriak namun tak ada tanda-tanda sepupunya ini akan bangun.

"BANGUN CHAE LO JANJI NGANTER GUE!!"

"Aarrghh, lima menit lagi."

Chaewon kembali terlelap dengan bantal menutupi wajahnya.

"Chae ish! Udah jam setengah sembilan ini ogeb! Cepet bangun, ah!"

Minju naik ke temoat tidur Chaewon kemudian menindih gadis yang lebih kecil darinya itu. Ia mengambil bantal yang menutupi wajah Chaewon dan memukul-mukul gadis itu dengannya.

Bugh bugh bugh

"BANGUN GAK KAMU!"

Bantal itu berhasil diambil kembali oleh Chaewon kemudian ia lemparkan entah kemana. Membuat Minju beralih menguncang-guncangkan tubuhnya.

"AISH IYA IYA INI AKU BANGUN AH!"

Chaewon bangkit mendorong tubuh Minju membuat gadis itu terperosok kebawah dengan pantat yang mencium lantai.

"Anjir! Sakit bodoh!"

Mengangkat bahu, Chaewon mendengus. Berusaha mengumpulkan nyawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Street | SsamYulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang