Chapter 62💕

49 3 0
                                    

Author POV

Jumat, pukul 05.00 PM ㅡ

Seperti yang sudah ia katakan minggu kemarin, eunsang menunggu sohee di taman tepat waktu. Sebelumnya ia mampir ke starbuks untuk membeli ice coffee yang ia sukai agar ia tidak kehausan saat menunggu.

Sampai pukul 6 malam pun tiba, masih tidak ada tanda-tanda cewe itu mendatanginya. Sembari menunggu, eunsang mengecek tugas-tugas yang telah dikirimkan oleh muridnya melalui email. Ya, eunsang saat ini menjalani profesi sebagai guru akuntansi.

Terdengar langkah kaki dari sepatu wedges, langkah kaki dari seseorang yang ia rindukan, langkah kaki dari seseorang yang sangat ia cintai selama ini.

"Eunsang.. "

[ Flashback ]

Hari rabu lalu, sohee mengalami mimpi yang aneh. Di mimpi itu, ketika ia sedang berjalan berdampingan dengan jihoon di trotoar, ia melihat eunsang di seberang jalan. Eunsang melihat sohee dan ia melambaikan tangan padanya.

Eunsang ingin menghampiri sohee, jadi ia memutuskan untuk menyebrang jalan. Ketika eunsang sampai di tengah jalan, sohee melihat ada bus yang melaju sangat kencang.

"Eunsang awasss!!" teriak sohee.

Terlambat, bus itu langsung menabrak eunsang. Eunsang tergeletak lemah di tengah jalan. Sohee yang melihat itu langsung melepaskan tangannya dari gandengan jihoon, sohee berlari menghampiri eunsang.

"Eunsang, bangun eunsang.. eunsanggg!!"

"Eunsang!" sohee terbangun dengan keadaan shock.

"Astaga, untung cuma mimpi" sohee langsung menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Setelah itu, ia bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.

Kayaknya aku harus bilang ke kak jihoon hari ini. Semoga aja hari ini dia ga terlalu sibuk.

******

Sore ini sohee mengajak jihoon untuk bertemu di starbucks.

"Tumben hari ini kamu ngajak ketemuan. Mau ngomongin apa?" tanya jihoon.

"T-tapi kakak jangan marah ya.." kata sohee.

"Kenapa aku harus marah? Gapapa, cerita aja. Lebih baik kamu jujur ke kakak" kata jihoon.

"Maaf kak, selama bertahun-tahun, selama aku menjalani hubungan sama kakak, aku masih menyimpan rasa rindu ke eunsang. Semakin aku simpan rasa itu, rasanya sangat sakit ketika aku gak mengungkapkannya. Jujur kak, selama ini aku masih sayang sama eunsang. Kalau kakak mau benci sama aku, gapapa. Itu terserah kakak" kata sohee.

Kalau boleh jujur, jihoon juga sakit hati saat tau bahwa sohee lebih sayang sama eunsang daripada dirinya. Tapi ia tau, bahwa perasaan gak bisa dipaksain.

"A-aku gak akan benci sama kamu. Makasih karena kamu udah jujur. Makasih banyak karena kamu telah hadir di kehidupan kakak. Hm, kakak boleh tanya sesuatu?" tanya jihoon.

"M-mau bilang apa kak?" tanya sohee.

"Setelah ini, kita masih bisa berteman kan?" tanya jihoon.

Sohee gak yakin, ia tau bahwa ketika nantinya ia balikan sama eunsang, pasti eunsang akan melarang sohee berteman dengan jihoon.

"Semoga aja kak, aku akan menghubungi kakak duluan, kalau aku dibolehkan berteman dengan kakak. Aku duluan ya kak, gojek yang aku pesan udah sampai" sohee meninggalkan jihoon di starbuks.

[ Flashback end ]

"Eunsang.. maaf ya lama nunggu. Aku tadi diajak makan dulu sama temen kantor a-ku.." belum kelar ngomongnya, eunsang langsung memeluk sohee.

"G-gue kangen banget sama lo.. " saking kangennya, eunsang pun menangis.

"Aku juga kangen banget sama kamu.." sohee pun juga menangis.

******

Sohee dan eunsang berjalan berdampingan sambil nyari tempat makan yang enak, tanpa gandengan tangan. Baru aja tadi kangen-kangenan sampe nangis, sekarang malah cangung.

"Sang, masih jauh emang tempatnya? Pegel nih, kamunya diem mulu" sohee membuka pembicaraan.

"Biarin, sekalian nenangin hati gue" kata eunsang.

"Cih, bilang dong daritadi. Kalo mau nenangin hati, gini caranya" sohee menarik eunsang ke dalam pelukannya.

"Ini masih dipinggir jalan lho, gak malu apa diliatin orang banyak?" tanya eunsang.

"Kan aku mau nenangin hati kamu" kata sohee.

"Nanggung peluk doang mah" eunsang ngelusin rambut sohee dengan kedua tangannya.

"Trus gimana?" tanya sohee.

Eunsang mendekatkan mukanya ke muka sohee "Cium dong"

Sohee mendorong eunsang dan memukul dadanya, setelah itu ia pergi ninggalin eunsang. Eunsangnya? Malah ketawa ketiwi.

******

Setelah perjalanan kaki yang cukup jauh, akhirnya sohee masuk ke pizza hut, di ikuti oleh eunsang.

"Mau makan apa?" tanya sohee.

"Gue ikut lo aja, apa aja yang lo makan gue bakal makan juga" kata eunsang.

"Kalau kamunya masih lo-gue gak jadi balikan deh" sohee nyubit perut eunsang.

"Aww, iyaiya maaf" kata eunsang.

******

Setelah selesai makan-makan, sohee menatap bintang-bintang di langit dari balik jendela. Mereka memang memilih tempat duduk di dekat jendela. Sohee sangat menyukai langit yang bertaburan bintang.

"Sang, liat deh tuh bintangnya banyak banget" sohee nunjuk ke langit sambil tersenyum.

"Iya, gue baru liat ada banyak bintang kelap-kelip malam ini. Btw, udah jam setengah 10. Mau gue anterin pulang?" tanya eunsang.

"Gak usah sang, kan kita pulangnya gak searah, mending aku naik grabcar aja. Takutnya nanti kamu pulangnya kejauhan" kata sohee.

Eunsang fokus melihat mata sohee yang terlihat agak mengantuk.

"Yakin kamu mau naik grabcar? Mata kamu tinggal 5 watt itu. Takutnya kamu pas ketiduran malah diculik abangnya. Ayo aku anter pulang" eunsang gandeng tangan sohee dan mereka berjalan keluar dari pizza hut.

___________________________________

Annyeong, yoongdeeps imnida!
Pertama aku minta maaf karena kesibukan rl yg membuat aku hiatus lumayan lama. Dan aku mau ngucapin terima kasih buat para readers yang masih menunggu updatean ff ini. Untuk yang sedang menjalankan ibadah puasa, semangat puasanya✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Youth ㅡ Lee EunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang