Princess

100 12 2
                                    


"Disclaimer !! :

Cerita ini hanya fiktif belaka dan dibuat untuk sekedar hiburan para pembaca, tidak bertujuan untuk mendukung seseorang, komunitas, hubungan maupun kepercayaan. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, maka itu semua hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan dari penulis.

-•°•°•°•-
S
E
R
E
N
D
I
P
I
T
Y
-•°•°•°•-

Hari ini adalah hari dimana dirinya beranjak semakin dewasa, di setiap kali bertambahnya usia hanya selalu ada kegaduhan yang menimpa dirinya. Ia sendiri sadar apa yang membuatnya jauh dari kata aman dimanapun ia berada.

Namanya Terlalu disanjung, Iri dengki dalam hati kian tak terbendung. Dari sekian putri hanya dia yang paling di akui, kecintaannya terhadap mendiang sang istri membuatnya sangat menyayangi sang putri.

Bagai emas yang sangat diminati oleh setiap orang tapi yang ia yakini dalam dirinya hanyalah dia adalah orang yang terlalu beruntung. Ia tidak mengakui bahwa orang-orang mencintainya dengan tulus, tidak butuh bukti untuk melihat ketulusan pada setiap orang yang mengaisi senyuman palsu padanya, ia mengetahui dalam sekali tatapan matanya.

Luhan berjalan menuju sebuah ruangan yang terdapat banyak buku didalamnya, ia telah mempelajari semua buku dari sejak usianya memasuki lima tahun. Bukannkah terlalu dini untuk mempelajari hal-hal yang diluar usianya? Namun kecerdasannya itu adalah berkah baginya.

Seorang pengawal wanita datang dengan tergesa
"Permisi Princess Luhan, Raja ingin kau menemuinya"

Raja terlalu menyayanginya sehingga membuat Kaka dan adik-adiknya iri terhadapnya, ia tidak bisa pungkiri dari tatapan mata mereka yang menghunus benci terhadapnya saat ia berlalu dihadapan mereka.

Luhan berlari menghadap sang ayah yang terbaring tak baik-baik saja, terlihat dari wajahnya yang pucat tak seperti biasanya

"Raja, apa yang terjadi, apa itu sakit?" Luhan terisak mencium tangan sang ayah, satu-satunya orang yang sangat tulus mencintainya

"Hei anakku jangan menangis sayang, wajahmu akan terlihat lucu" sang ayah tersenyum mengusap surai Luhan

Luhan mencebik dan menghapus air matanya kasar "Raja sudah berjanji padaku untuk tidak sakit, jika Raja sakit putrimu juga merasakannya"

Sang Raja tertawa dengan ocehan anak yang disayanginya, ia tidak bisa melihat wajah manja Putrinya sebentar lagi dan sudah dipastikan ia akan merindukan Putrinya

"Haha apa Putri ayah yang cantik ini merasakan sakit? Maaf ayah akan sehat kembali sebentar lagi"

Luhan memeluk ayahnya dengan Isak tangis seperti bocah berusia lima tahun, sebenarnya ia adalah Putri yang sangat dewasa terkecuali terhadap ayahnya.

"Princess Luhan dengarkan Rajamu" seketika suasana terasa sangat serius dan membuatnya melepaskan pelukannya, ia menghapus air matanya dan berhenti menangis.

"Esok adalah perayaan ulang tahunmu yang terakhir bersama ayah. Saat menjelang malam tiba pergilah, akan ada yang menjemputmu"

Ia tau banyak yang ingin melukai putrinya, yang ia yakini adalah kasih sayang dan caranya tidaklah salah. Hanya saja orang-orang terlalu haus akan pencitraan dan uang.

Sehingga berlomba-lomba untuk mendapatkan hal lebih dari segala cara yang menurut mereka benar.

"Tapi Raja" Luhan hanya bisa menurut dengan apa yang ayahnya perintahkan, sekalipun ia tidak pernah ingin membantahnya. Tapi jika ia meninggalkan ayahnya seorang diri, ayahnya hanya ada dalam masalah setelah ia pergi. Membuat mereka yang jahat lebih mudah berkuasa untuk melukai sang ayah

SERENDIPITY [ HunHan ] (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang