Terkejut...
Mungkin itu yang di rasakan Mild sekarang, mendengar nama Bright kembali lagi hadir, terlebih dia ada bersama Win di kantor yang sama.
"Bright Vachirawit maksud mu?"
" Iyah mungkin, aku gak tau nama lengkapnya"Mild pergi berbalik arah, melangkah pelan seakan langkahnya melayang, hatinya terasa tertusuk belati. Semua yang dia bangun selama ini hancur begitu saja, Win bahkan tidak memberitahu bahwa dia telah bertemu dengan Bright.
Mild memasuki mobilnya, dia memukul keras stir mobilnya.
"Satttt,, kenapa jadi gini, apa yang harus ku lakukan. Aku gak akan kehilangan Win lagi"
Dia melaju kencang tapi tak tau harus kemana, sampai akhirnya dia berhenti di sebuah bar yang cukup besar dan minum disana sampai mabuk berat, dia tak berhenti minum sampai tak sadarkan diri.
Tak di sengaja, Phukong adalah pelayanan magang juga di bar itu pada malam hari, Mild yang mabuk dan merasa putus asa membuat keributan di bar dan membuat semua orang memperhatikannya termasuk Phukong yang sedang sibuk melayani banyak tamu.
" Khun Mild??"
Phukong menghampirinya dan membantunya bangun dan duduk dengan benar.
"Phukong apa kau mengenalnya?" Tanya penjaga bar
" Khap, dia bos ku di kantor?"
" Kalo gitu bawa dia pergi, dia sudah sangat mabuk. Dan dia akan membuat bar ku bangkrut kalo terus bikin ulah di sini"
" Iyah pak, tapi harus ku bawa kemana?"
" Ya kamu antar dia pulang lah sana?"
" Krap"Phukong pun mengambil kunci mobil d kantong kemejanya Mild dan memasukan Mild ke dalam mobil. Saat Phukong memasang sabuk pengaman tiba tiba Mild memegang pipiku dan mengarahkannya ke wajahnya.
" Aku mencintaimu "
Cup..
Phukong sontak terkejut, bibir itu saling bersentuhan dan ketika Mild mulai memainkan bibirnya untuk mulai melumat Phukong melepaskan ciuman itu. Dan Mild kembali tak sadarkan diri sambil memanggil nama Win.
Phukong terpejam dan sadar, ciuman itu bukan untuknya tapi Win. Dia kini mengetahui bahwa Mild dan Win adalah suami istri, dia mengetahui info ini dari temannya di kantor yang nge-share foto Win dan Mild di kantor tadi siang.
Phukong pun duduk di kursi supir, tapi dia Bingung mau mengantar Mild kemana malam malam begini?
Dan akhirnya dia membawa nya ke kondiomnya, dia Menganti baju Mild dan menidurkan Mild di kasurnya sedangkan dia tidur d sofa.
Pagi ini Mild bangun terlebih dahulu, dengan kepalanya yang masih pusing dia berusaha bangun dan duduk. Membuka matanya dan sadar bahwa ini bukan kamarnya.
" Dimana ini?"
Matanya melihat sekeliling dan pandangannya tertuju pada pria pulih dengan rambut rancungnya.
" Phukang? Kenapa aku bisa bersamanya?"
Mild bangun dan mendekatinya,
" Kamu terlihat imut juga saat tidur,"
Tangannya tak sengaja beranjak mengusap rambut Phukong yang menghalangi matanya. Gerakan itu membuat phukang bangun dari tidurnya.
"Khun Mild? Kau sudah bangun?"
"Iyah,"
Mild bangun dan duduk di kasur, posisi kasur dan sofa tidak jauh. Maklum kondiom Phukong tidak terlalu besar.
" Kenapa aku bisa bersama mu?
" Apa Khun tidak sadar semalaman apa yang kau lakukan?"
" Hahh.. memang apa yang ku lakukan"
" Tenang maksudku bukan itu, Khun tadi malam mabuk berat, kebetulan aku bekerja juga di bar itu, karna pemilik bar tau aku mengenal mu jadi dia menyuruh ku membawa pergi dari bar, tapi aku gak tau mau bawa Khun kemana jadi aku bawa k kondiom ku,"
" Emmzz, maaf merepotkan mu"
" Gak apa-apa Khun, aku senang kau baik-baik saja"
" Jangan panggil khun, ini bukan di tempat kerja"" Lalu aku panggil apa? Gimana kalo phi Mild? Hhee.. sok Deket yah keliatannya, udah Khun aja yah"
" Aku tak masalah kamu panggil aku phi Mild"
" Emmmzz , ok phi Mild"
Mereka tersenyum ..
Phukong bangun dan duduk d samping Mild.
" Phi, aku sudah tau semua sekarang kenapa kau mabuk semalam, semua karna Khun Win kan?"
" Emmzz, dia istri ku"
" Apa kau cemburu pada pak Bright?"
" Yah dia mantan kekasihnya Win"
" Hahhh,, aku gak tau soal yang itu,"
" Tak akan ada yang tau tentang itu, selama ini aku telah berusaha memisahkan mereka tapi takdir mempertemukan mereka lagi. Win pun hanya menganggap ku sebagai kakak nya tidak lebih, padahal aku suaminya, tp cintanya tidak untuk ku,"
" Kau tidak bisa memaksakan cinta phi, karna takdir pun tidak bisa memisahkan kekuatan cinta,"
" Kau benar"...
***
Saat Mild kembali kerumah.
" Phi dari mana? Kenapa tidak pulang semalam?
" Tumben kau peduli Win, biasanya kau tak pernah bertanya"
" Emmmz, maaf phi?"
" Kenapa harus minta maaf sayang, ya sudah aku mau mandi dulu yah,"
Seperti tak terjadi atau tidak mengetahui apa-apa Mild bersikap narmal, dan Win merasa lega. Win tak mengetahui bahwa Mild telah mengetahui Bright kembali dalam hidupnya.
Entah apa yang di rencanakan Mild selanjutnya, akankah dia akan memisahkan kembali Win dan Bright atau merelakannya.
TBC,.
Bagian 13 akan menjadi akhir dan penentuan apakah Win dan Bright akan bersama atau mungkin tidak.
Makasih telah setia membaca, jangan lupa like dan komen.
Kalian mau happy ending atau sad ending??? Komen yah..