Warn : OOC AF, cerita nggak jelas, dan ... selama ini aku bilang ayo bikin fluffy di fanfic ini? Hahahahaha No! wkwkwk
Happy reading
Ada yang salah.
Sakusa tidak tahu alasannya, tetapi dia bisa merasakan Osamu mulai menghindarinya. Dia seolah sedang membuat batas dengan dirinya. Tidak seperti biasanya, Osamu bahkan mulai menolak ajakan belanjanya, atau berkata dia tidak ada di rumah. Padahal Sakusa sudah merasa senang karena akhirnya lelaki itu datang ke pertandingannya. Apa ada sesuatu dengannya dan Suna? Apakah mereka bertemu lagi dan menggoyahkan keputusan Osamu?
"Apa? Tidak," jawab Atsumu ketika Sakusa bertanya apakah Osamu dan Suna bertemu. "Samu memang bertindak bodoh dengan melihat pertandingan tempo hari, tapi dia baik-baik saja. Mereka tidak bertemu. Akaashi yang memastikannya. Tunggu! Tunggu! Omi-kun, kau khawatir pada Samu, atau kau cemburu?"
Tidak ada artinya menjawab pertanyaan itu. Lagipuala, ini tidak ada hubungannya dengan Suna. Lalu kenapa Osamu menjauhinya? Apa karena dia terlalu agresif mendekatinya? Sakusa tidak pernah mendekati seseorang sebelum ini. Dia tidak berpengalaman mendekati seorang gadis, apalagi laki-laki.
Apa meminta Osamu memanggilnya dengan nama kecil terlalu cepat untuk mereka? Apakah berlebihan untuknye membawa makanan-makanan itu, dan mengunjungi Osamu setiap dia pulang bertanding? Itu kah penyebabnya? Tapi kenapa? Apakah itu karena Osamu tidak menyukainya?
Tidak. Sakusa yakin perasaan mereka sama. Ini bukan kesalahpahamannya. Iya, kan?
Sakusa bukan anak kecil yang tidak bisa membedakan rasa iba dan perhatian sebagai teman dengan rasa cinta. Cinta mungkin terlalu jauh, tetapi Sakusa bisa merasakan rasa sukanya pada Osamu secara romantis, dan Osamu juga merasakan hal itu. Kebaikan Osamu bukan sekadar rasa hutang budi. Kalau memang dia merasa berhutang budi, Osamu akan menolak ciumannya—yah ... tidak bisa disebut ciuman karena Atsumu merusak suasana baik mereka—saat itu.
Lalu kenapa? Kenapa dia tiba-tiba menjauh? Apa yang telah diperbuatnya?
Lihat saja! Sebelum pertandingan itu Osamu tidak pernah menolak kedatangannya, dan sekarang dia mengatakan sedang sibuk. Ini sudah berlansung berhari-hari, dan rasa candu itu mulai membuat Sakusa tidak nyaman.
Sehingga keesokan harinya dia tidak tahan lagi, Sakusa segera menemui Atsumu yang baru saja masuk ke gedung olah raga, masih membawa tas latihannya, dan bahkan belum sempat menyebar senyum lebar menyebalkannya, apalagi menyapa selamat pagi.
"Apa yang sedang dilakukan Osamu sehingga dia sibuk?"
Alis Atsumu terangkat heran. "Tidak bisakah kau melakukan, entahlah, menyapaku terlebih dahulu?"
Sakusa bergeming. Tangannya masuk ke saku jaket, dan wajahnya menekuk tidak senang.
"Jawab saja," gerutunya. "Dia tidak memperbolehkanku datang beberapa hari ini."
"Benarkah? Tidak seperti dirinya."
"Miya!" desak Sakusa tidak sabar. "Dia sedang sibuk apa?"
Atsumu memutar bola matanya. "Dia bukan anak kecil, Omi-Omi. Aku tidak tahu."
"Tapi kau kakaknya. Selama ini kau protektif sekali melindunginya."
"Aku memang melakukannya," desah Atsumu. "Tapi bukan berarti aku ikut campur di semua hal yang dilakukannya. Aku melindunginya dari apa yang bisa merusaknya, tetapi tidak mengontrol hidupnya. Kita sama-sama orang dewasa. Dia tahu apa yang harus dilakukannya. Yang jadi pertanyaanku sekarang, Omi-kun, kenapa kau sangat penasaran? Tidak ada alasan bagi Samu memperbolehkanmu datang setiap hari. Kau kan bukan pacarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Onigiri Miya (SakuOsa/SunaOsa) [END]
FanfictionSakusa Kiyoomi penasaran ketika Atsumu berkata dia ditendang keluar dari dapur Osamu Miya. Untuk itu, dia memutuskan untuk datang dan membeli beberapa Onigiri. Namun, siapa yang menyangka kedekatannya dengan Osamu membuatnya terseret dalam masa lalu...