The Bodyguard

1.9K 129 6
                                    

Mata cokelat Wendy selalu mengingatkannya pada musim gugur.

Tenang.

Teduh.

Damai.

And one of her favorites.

Dia tidak tau sejak kapan perasaan itu muncul. Sejak kapan perasaan itu selalu mengganggunya.

Karena sejauh apapun dia ingin menghindar dari perasaan itu, perasaan itu akan kembali dan semakin kuat. Apalagi sebagian waktunya harus dihabiskan dengan Wendy.

Dia jatuh cinta dengan Wendy, her bodyguard.

💙

Another day with another overseas schedule.

Seperti biasa, bandara sangat ramai.

The media, fansites, flash camera, and attention from all of people.
Dia sudah terbiasa. She's #1 actress in South Korea after all.

"Smile, unnie." Bisik Wendy disampingnya. Tangan Wendy menyentuh pinggangnya untuk menjaganya dari kerumunan orang-orang di bandara. Dia memiliki beberapa bodyguard. Tapi Wendy ditugaskan sebagai bodyguard pribadinya.

She's so close.

Melihat Wendy tersenyum padanya membuatnya langsung tersenyum.

Smile, Irene.

💖

"Unnie kenapa? Gak bisa tidur lagi?" Tanya Wendy ketika memasuki kamar hotelnya.

Bagaimana dia bisa tidur kalau dia tau Wendy menjaganya di depan pintu.

"Kamu gak perlu jaga di depan pintu kamar. Hotel ini aman, Wendy."

"I don't trust anyone. Remember your Japan trip?"

Right. Waktu itu ketika dia di Jepang, tiba-tiba ada yang berhasil menyamar jadi staff hotel.

"I need to protect you by myself."

Oh.

"Itu sudah bagian dari protokol."

Oh...

"Kalau begitu jaga dari dalam kamar aja. Kamu butuh istirahat."

"O-okay." Kata Wendy dengan sedikit ragu. Wendy seperti kebingungan harus melakukan apa. Wendy sangat lucu dengan wajah kebingungannya itu.

"Kamu tidur di sofa aja. Sofanya cukup besar buat kamu. Atau mau aku pesankan kasur tambahan?"

"Sofa saja cukup! Good night, unnie. Besok unnie masih ada jadwal. Harus istirahat." Kata Wendy sambil rebahan di sofa kamar hotel itu.

Irene menghela napas dan mencoba untuk tidur. Setidaknya dia sudah merasa aman dan lega melihat Wendy berada di dekatnya.

💙

"Ssshh. It's okay. I'm here." Ucapan dan sentuhan di kepalanya membangunkannya dari mimpi buruknya. Tubuhnya sangat berkeringat. Entah kenapa akhir-akhir ini dia selalu mengalami mimpi buruk. Kata dokternya ada pengaruh dari banyak pikiran.

WENRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang