Di pagi yang terik ini para siswa SMA Pancasila melakukan upacara rutin.Seperti biasa bagi siswa yang terlambat dan juga tidak memakai atribut lengkap akan ditempatkan di barisan khusus.Tepat di depan seluruh siswa SMA Pancasila,dari beberapa siswa yang berada di barisan tersebut hampir keseluruhan adalah murid laki laki namun ada satu murid perempuan yang bisa dibilang ratunya ngeles contohnya seperti sekarang.
"Ya ampun Sella,Sella kenala sih tiap hari terlambat terus.Sekarang alasanmu terlambat apa?mau bilang nunggu lampu merah jadi pink lagi iya" pertanyaan yang beruntun tersebut keluar dari mulut guru perempuan yang memegang gelar guru killer
"Hehhehehe,enggak gitu bu tadi lampu merahnya udah saya cat jadi pink.Biar saya gak usah nungguin lama lagi bu" jawab siswi yang bernama tag Drasella luis tersebut sambil cengengesan.
"Saya udah bosen denger alasan kamu Sella,ada aja yang jadi alesannya" jeda guru tersebut sambil mengambil nafas panjang."Oke sekarang saya gak mau tau untuk kalian yang cowok bersihin kamar mandi,dan untuk kamu Sella silahkan bantu bu Nita di perpustakaan"suruh guru tersebut yang tak terbantahkan.
"Siyyap bu.."jawab Sella sambil berlari menuju perpustakaan sekolah yang tepat berada di samping lapangan upacara.Dan sesampainya di sana.
"Assalamualaikum, selamat pagi yeorobun.."salamnya dengan penuh semangat sembari menampilkan senyum khas yang tak pernah absen dari wajahnya."Eh ada bu Nita yang cantix kaya Sella"sambut Sella sambil menaruh tasnya sembarangan dan langsung duduk di samping bu Nita.
"Pasti kamu telat lagi kan,kamu gak bosen apa dihukum terus.Saya yang liat aja capek"keluh guru tersebut dengan menggelengkan kepalanya.Bisa dibilang bu Nita adalah guru muda yabg ada di sini,jadi nanti jangan heran jika banyak siswa laki laki yang menggoda bu Nita secara terang terangan.
"Hehhehehehe,tapi Sella gak capek kok bu malahan ini salah satu alesan kenapa saya sekolah selain mau liat cogan"jawabnya tanpa ada rasa bersalah sedikitpun di wajahnya."Ibu harus banyak banyak istighfar kalo lagi sama kamu"
"Lahkan ibu jadi banyak pahalanya kalo lagi sama Sella,emang saya tuh pembawa berkah"ucapnya dengan berbangga diri.
"Udah udah sekarang cepat bantuin ibu pilihin buku""Emangnya ini mau dibawa kemana bu?"tanyanya heran."Oh ini mau di bagi bagi ke panti asuhan,kamu gak tau kalo ini kegiatan rutin osis?"terangnya.
"Sella gak tau,malahan baru tau dari ibu sekarang ini" Berselang beberapa waktu ada suara salam salam yang terdengar
"Assalamualaikum bu..."
"Waalaikum salam"jawab mereka bersamaan."Gimana bu,apa sudah selesai kalo sudah selesai mau saya bawa ke ruang osis bu"tanya nya sopan."Eh ada pak ketos" yang barusan bicara tadi adalah Sella."Apa lu liat liat?"sergahnya."Udah udah,ini silahkan nak Dimas.Terima kasih sudah menjalankan amanat dengan baik"lerai bu Nita sambil menyerahkan tiga kardus buku secara bergantian.
"Iya bu sama sama,ini juga kewajiban saya sebagai ketua osis bu"jawabnya sambil membawa kardus dengan kesusahan,Sella yang akan pergi meninggalkan perpustakan harus terhenti.
"Sella,kamu bantu Dimas bawa buku bukunya ke ruang osis"suruh bu Nita."Lah bu kok saya lagi sih bu,saya udah terlambat masuk kelas nih bu"tolaknya dengan alasan yang sedikit masuk akal.
"Udah kan satu jalur juga sama kelas kamu"finalnya."Yaudah bu.."pasrahnya lalu berdiri mengambil tas lalu mengambil satu kardus buku tersebut.Akhirnya mereka keluar dari perputakaan."Kalo gak ikhlas gak usah bantuin"ucap Dimas yang melihat Sella berjalan dengan mulut bergeming
"Gue ikhlas kok,lo udah dibatuin makasih kek"judesnya namun tak ada jawaban dari lawan bicara yang membuatnya geram."Eh dugong lo kok diem aja sih bukannya makasih"sewotnya."Hemm makasih"jawabnya singkat
"Emang virus hemm melonjak"cibirnya
"Eh dim ntar gue ikut dong ke panti,kepo gue kayak gimana tuh panti sekalian awasin lu bener ngasih nih buku ke panti"ucapnya sambil terus berjalan menuju ruang osis.-thank you for reading-
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika
Teen Fiction"Jika gue dikasih pilihan antara lo atau dia tentu lo yang gue pilih, namun jika lo yang dikasih pilihan dia yang jadi jawabannya"... "Hujan gak akan turun kalo gak ada proses penguapan.Sama seperti pelangi yang tidak akan ada jika tidak turun hujan...