SMA NUSA 2
Seperti biasa, pagi hari menyapa siswa-siswi di SMANUDA. Sebelum bel masuk berbunyi, banyak sekali siswa yang sedang berbincang riang dengan temannya, membaca buku dan majalah yang terpasang dimading sekolah. Ada juga yang sibuk menatap fans setia nya itu, siapa lagi kalau bukan pentolan SMA Nusa 2. Yap, RIVOR. seperti bisa, mereka ber-4 berjajar duduk santai di area koridor samping.
"Hari ini kita ke markas gak?" Tanya Fendi seraya memainkan game online di hp nya. "Yes, VICTORY BRO! MANIAC lagi!" Teriak nya setelah berhasil memenangkan game itu.
"Kayak nya hari ini jangan ke markas dulu." Ucap Gio.
"Kenapa ayang beb?" Tanya Fendi. "Ngambek ya sama aku?"
"Lo lupa? Hari ini kita latihan basket lagi." Ucap Gio dengan tegas. Ya, mereka lupa bahwa Gio adalah leader dari ekstrakurikulet basket, dan yang pastinya kita semua harus selalu rajin latihan.
"Oh iya ogeb, lupa." Celetuk Fendi seraya memukul dahi nya sendiri. "Gue gak bawa baju lat."
"Ambil kaos cadangan di basecamp." Jawab Gio. "Semua harus latihan hari ini, event lomba kita tinggal ngitung minggu doang."
"Iya Gi, siap."
Bel masuk berbunyi
"Ayo masuk ngab, waktu nya sejarah nih, hari ini kita menjelajahi dunia." Lagi-lagi Fendi tidak bisa jika 1 hari tanpa bercanda.
"Berisik lo. Ayo cabut." Balas Pra.
***
"Assalamualaikum anak-anak." Guru sejarah datang dengan cepat memasuki ruang kelas.
"Waalaikumsalam Pak."
"Yuk hari ini pelajaran Sejarah, kita buka paket halaman 91."
"Yah elah pak, baru aja masuk udah disuru buka buku. Tidur dulu napa." Celetuk Fendi membuat kesal.
"Kamu jangan malas-malasan ya Fendi, nilai kamu selalu dibawah kkm, mau jadi apa nanti kamu."
"Jadi orang lah pak, ya kali nilai dibawah kkm berubah jadi hewan, ya gak?" Ucap Fendi seraya mengajak teman lainnya bercanda. "Ketawa dong Pra." Ucap nya lagi seraya menyenggol Pra yang ada dibangku sebelah.
Sayang nya Pra hanya membalas dengan tawa kecil, ia masih takut jika Guru Sejarah itu memberi hukuman menceritakan sejarah kerajaan hindu-budha yang sangat panjang. Dan itu sangat mengerikan baginya.
"Jawab aja terus."
"Kesel nih Pak Imron, Haha." Fendi belum berhenti berbicara.
"Sudah-sudah, ayo yang lain jangan hiraukan Fendi, buka buku paket halaman 91 sekarang, atau kalian putar keliling lapangan 11x"
"Jangan pak!" Teriak seluruh siswa, menolak. "Fendi aja." Mereka kompak menyudutkan Fendi.
"He-gila lo ya, salah apa gue sama lo semua?" Tanya Fendi dengan suara lantang. "Awas lo pada ya, khususnya yang cewek-cewek, lo bakal naksir sama gue nanti."
"Fendi diam! turuti perintah bapak."
"Iya-iya pak. Jangan marah-marah nanti udah tua tambah tua." Ucap Fendi sekali lagi, yang membuat Pak Imron semakin kesal.
"Rangkum bab 1 materi sejarah tentang kerajaan hindu budha. Ditulis pakai tangan, sekarang juga. Kumpulakan setelah pulang sekolah nanti." Ucap Pak Imron dengan tegas. "Paham?"
"Tapi pak-"
"Sekali lagi kamu ngomong tapi, bapak tambah tugas kamu." Ucap Pak Imron. "Ayo yang lain, dibaca paket halaman 91 sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHALINA
Teen Fiction"Hidup Bahagia ya, Ciara, Dirga. I love u and I miss you so much." -ASHALINA Since 2021 by mella azka