Keadaan sekarang hanya dihiasi dengan deruan nafas. Mereka hanya sisa berempat– Hyunsuk, Jihoon, Junkyu dan Junghwan yang tentunya sudah lelah karena terlalu lama menguras tenaga. Mereka berkumpul membentuk lingkaran dengan Jihoon dan Junkyu didepan sedangkan Hyunsuk dan Junghwan dibelakang. Jeongwoo, Asahi, Jaehyuk dan Haruto sudah berada didalam lingkaran itu dengan keadaan tidak sadarkan diri. Luka sudah memenuhi tubuh mereka. Baju seragam mereka yang putih bersih pun sudah dihiasi dengan darah yang merembes dari luka mereka.
Bohong jika mereka berempat tidak menangis melihat keadaan teman mereka yang seperti itu. Bahkan mereka sudah akan sesunggukkan jika tidak mengingat situasi sekarang. Rasanya mereka ingin ikut seperti yang lain. Terluka dan tak sadarkan diri. Mereka sudah lelah. Tak sanggup lagi untuk meneruskan ini namun mereka sudah terlanjur setengah jalan. Terlalu sia-sia untuk kembali mundur apalagi melihat keadaan teman yang lain.
Jika melihat musuh sekarang, mereka hanya tinggal mengalahkan lima orang lagi– Mashiho, Doyoung, Yedam, Jeno dan Yoonbin. Keadaan mereka pun sama. Sibuk menetralkan nafas dan penuh luka ditubuh. Tentu saja setelah melihat teman yang lain dengan keadaan mengenaskan membuat Junkyu dan yang lain marah dan memukul dengan membabi buta. Bahkan mereka semua tidak sadar jika ada yang mengawasi mereka dari awal.
"5 lagi."
Jihoon menoleh sebentar ke samping saat mendengar ucapan Junkyu.
"Gue udah capek." Jihoon mengusap wajahnya kasar. "Kenapa bantuannya lama banget njing?"
Junkyu hanya menggeleng. Tak tahu harus berkata lagi karena dirinya juga kesal kenapa bantuan mereka lama datang.
"Kan udah kita bilang nyerah aja. Gak perlu capek ngeluarin tenaga kayak gini," kata Jeno dengan wajah songongnya. Menaruh tongkat baseball milik Jeongwoo dan meletakkannya di bahu.
Junghwan yang sudah sangat kesal mendengar itu berniat melempar batu kerikil kearah Jeno namun ditahan oleh Hyunsuk.
"Tenang, Hwan. Jangan gegabah."
Keadaan kembali hening. Tak ada yang berniat memulai perkelahian kembali atau bahkan percakapan. Justru sekarang Junkyu dan yang lain bingung melihat musuh mereka yang tiba-tiba menggeliat dan memukul kepala mereka.
"Jangan bilang mereka mau berubah jadi zombie." Junghwan langsung bergendik ngeri saat membayangkan jika ucapannya benar terjadi.
Hyunsuk menggeleng. "Bukan tapi–"
Ucapan itu berhenti seiring dengan kepulan asap yang tiba-tiba saja berada disekitar mereka.
"Siapa yang lagi fogging anjir?!" Junkyu mengibaskan tangannya diikuti dengan yang lain untuk menghilangkan asap itu namun percuma saja karena begitu tebal. Bahkan mereka tidak bisa melihat keadaan sekitar karena tebalnya asap.
Hyunsuk langsung melebarkan matanya saat menyadari sesuatu. "TUTUP HIDUNG SAMA MULUT KALIAN! INI ASAP YANG SAMA KAYAK DI AULA!"
Dan tentu saja perintah itu sia-sia karena satu persatu dari mereka mulai jatuh tak sadarkan diri.
"Padahal tinggal sedikit lagi," lirih Junghwan yang sekarang tengah memejamkan matanya dengan perlahan.
"Kurung mereka di gudang." Seseorang yang memperhatikan mereka sejak tadi itu langsung beranjak pergi dari sana.
...
annyeong yorobun!masih nunggu mereka bisa keluar dari sekolah gak?
bacain komen kalian aku jadi🌞
baii~
APAA??!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Day ✔
Mistero / Thriller"Padahal baru tadi pagi gue liat kalian pada cengar-cengir gak karuan." Sebuah sekolah yang berada didaerah terpencil. Pada awalnya semua baik-baik saja. Namun semua berubah ketika mereka disuruh untuk berkumpul diaula sekolah. Suara teriakan, mayat...