Meteor bangun pagi seperti biasa, membersihkan tempat tidurnya yang seperti kapal pecah. Bersiap-siap untuk sekolah.
Meteor pun mengawali paginya yang hebat dengan melakukan ritual di kamar mandi, sebenarnya cuma duduk manyun doang, menatap pintu. Pagi Meteor seketika hancur saat mendengar Bintang yang mengamuk karena ingin mandi."Woi, lu ngapain di dalam oi...c*oli ya" teriak Bintang sambil menggedor pintu kamar mandi.
"Kalau nggak mau lama, kita mandi bareng aja" bales Meteor.
"Mending gue mandi bareng kuda Nil dah" ucap Bintang yang mulai tersulut emosi.
"Ya udah sama kuda Nil aja, 1 jam lagi aku selesai kok, cuma tinggal sikat gigi aja." Ucap Meteor santai.
Sedangkan Leon dan Bulan. Mereka akur saja, seperti murid normal.
Keadaan Bumi dan Pluto, mereka seperti biasa, kecuali Bumi yang membantu menyisir rambut Pluto yang sangat panjang itu.
Keadaan Marco dan Mentari pun juga baik-baik saja, hanya saja Mentari sedang PMS jadi dia sedikit mengamuk. Marco pun hanya bisa pasrah
"Untung sayang" batin Marco
Dan keadaan Moe yang malang dengan keabsurd-an Langit. Karena Moe melihat Langit yang mandi dengan Bayclin dicampur pembersih lantai kamar mandi dengan kembang tujuh rupa.
"Kuatkan hamba mu ini ya Allah, hamba lelah" batin Moe lalu menjitak Langit yang hanya bisa tersenyum manis nan polos.
Akhirnya mereka pun bisa sampai ke sekolah, dengan masalah masing-masing tentunya. Mereka semua sekelas, ntah keberuntungan darimana. Mochi sang author maha kuasa pun juga sekelas dengan mereka.
"Author-chan, buat aku mati di book ini ya" permintaan yang sama tentu saja dari Langit.
"Iya nanti, btw Meteor bisa kesini bentar nggak" ucap mochi memanggil Meteor.
"Ada apa Chimo?" Tanya Meteor polos.
"Oi, aku Mochi lah" protes Mochi.
"Anggap aja panggilan kesayangan dari gue" ucap Meteor mengedipkan sebelah matanya.
"Nee panggilan buat aku ada?" Tanya Langit.
"Hmmm ada, cewek kang bundir...." Ucap Meteor terhenti, dan ia pun berbalik.
"Tapi aku sayang" ucap Meteor dengan senyum khasnya.
"Beneran kamu sayang aku?, Kalau gitu kita bundir ganda yuk~" Tanya Langit girang.
"Tapi boong" ucap Meteor dan kabur keluar kelas. Bintang yang melihat itu langsung menghampiri Langit.
"Sabar ya, dia emang gitu. Kalau dia bisa disembelih untuk setan gue ikhlas dunia akhirat" ucap Bintang menenangkan Langit. Langit hanya bisa tertunduk. Menangis
"Lah kamu nangis" ucap Bintang lalu mengusap air mata Langit. Meteor yang melihat itu dari kejauhan mulai menghampiri Langit dan memeluk Langit.
"Maaf deh" ucap Meteor yang dijawab anggukan dari langit.
"Dasar cengeng, aku sayang kamu kok langit, kapan-kapan kita bundir ganda ya" ajak Meteor lembut. Langit pun langsung berbinar, Langit pun tersenyum.
"Janji ya?" Ucap Langit.
"Iya janji" ujar Meteor mengelus puncak kepala langit.
"Huaaaaa, aku sayang kamu Bintang"ucap mochi tiba-tiba sambil memeluk Bintang.
"Lah lu kenapa dah?" Ucap Bintang.
"Aku baper dengan ketikan sendiri" ucap Mochi.
Tiba-tiba dari banyaknya keuwuan dari kelas ini, petir pun menyambar dan turun lah hujan dari langit dengan derasnya. Seketika para murid absurd ini kegirangan, karena biasanya pada hari pertama sekolah, kepala sekolah pasti akan ceramah. Jadi mereka menutup pintu dan mulai bermain yang diiringi dengan sambutan dari kepala sekolah. Mari kita lihat keadaan kelas ini.
"Oi, ada yang mau main ToD nggak?" Ucap mochi ke penjuru kelas. Semua mahkluk disana pun setuju.
Meteor pun mengambil botol minum milik Bumi.
"Heh itu botol minum gue" protes Bumi
"Abaikan aja guys, kalau bisa sampe rusak ya" ucap Pluto girang.
"PLUTO BGSD!" Ucap Bumi kesal.
"Ok, mari kita coba~" ucap Moe menirukan Sisca kol di Taktok.
"Keinget sultan njer" ucap Marco.
"Durasi woi durasi" ucap Mentari.
"Ok kita mulai, tu wa ga" ucap Langit memutar botol tersebut. Botol itu pun berhenti menunjuk pada Leon.
"Nah Leon truth or dare?" Tanya Meteor.
"Truth aja deh, ntar kalau dare lu pasti ngasih yang aneh-aneh" ucap Leon
"Tau aja lu, kalau gitu, apa alasan kamu putus sama anak kelas 2B?" Ucap Meteor.
"Lah aku nggak pernah pacaran nyet" ucap Leon dengan mukanya yang memerah.
"Ngaku aja dah lu" ucap Meteor memaksa.
"Durasi woi durasi" ucap mochi. Kini giliran Bintang yang memutar botol tersebut. Botol tersebut berhenti di hadapan Langit.
"Truth or dare" tanya Bintang.
"Dare aja deh" ucap Langit
"Bikin meteor salah tingkah ama lu" ucap Mochi. Langit pun mengangguk, lalu menghampiri Meteor yang terdiam. Langit pun menggenggam tangan Meteor dan meniup leher Meteor.
"Oi, gue tegang njer" ucap Meteor dengan muka nya yang memerah. Langit pun hanya tertawa senang.
Akhirnya ceramah kepala sekolah berakhir.
Dan pelajaran di hari pertama pun dimulai.Haiiii....mochi disini, maaf kalau aku jarang up, udah berapa abad ya aku nggk up. Btw maaf kalau story' nya terlalu singkat //sujud
Meteor: mochiii, aku tegang
Bintang: lah adakah saya bertanya
Langit: hehe
Mochi: udah woi, saatnya penutupan.Meteor: hai para readers, jangan lupa vote and comment ya
Bintang: minimal tinggalkan jejak ya sayang
Langit: ntar kami tidak akan digaji author
Meteor: bye bye
Keep moving forward and keep writing
Jaa nee~
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama Meteor
HumorSebuah asrama yang diisi dengan makhluk-makhluk absurd. Bercerita tentang anak kepala sekolah yang super bobrok dengan sahabatnya yang hobi ngegas sana sini. Seorang gadis maniak harimau putih dan juga berbagai mahkluk absurd lainnya. Penasaran baga...