Hari ini, Jennie dan Yoong menikah, Yoshi yang sudah seperti saudara sendiri pun hadir, bersama Rio, sang guru mendandani nya dengan rapi, lengkap memakai tuxedo hitam senada dengan yang Rio pakai.
Rio berjalan di depan dengan sang noona yang merangkul lengan kiri nya, dibelakang nya ada Sicca eomma yang berpasangan dengan Yoshi, menyusuri altar, mengantar Jennie untuk mengucap janji suci nya di hadapan pendeta.
Sang eomma menatap haru sang putri dari bangku nya bersama Yoshi dan Rio yang mengapit nya, Jennie kini sah menjadi milik orang lain.
Dan mr Shindong, sering mengikut sertakan Yoshi pada turnamen atau event-event kecil untuk melatih kemampuan sang murid, juga untuk menambah pengalaman, dan masih tanpa sepengetahuan Rose, wanita itu benar-benar lupa, dan sibuk dengan pekerjaan nya.
"Yoshi, ini baju siapa?" Tanya Rose memperlihatkan kaos berwarna navy blue bergambar sepatu aneka warna, yang ditanya melirik.
"Milik mr Rio" jawab Yoshi acuh, Rose mengerutkan kening nya, aneh mendengar sang putra memakai baju milik sang guru.
"Jadi? Selama ini, baju dan celana yang mommy cuci?" Tanya Rose
"Ne momm" jawab Yoshi mengiyakan pertanyaan sang mommy, ia lalu beranjak dari sofa dan mematikan tv nya.
"Makan dulu Yoshi" perintah Rose yang tahu putra nya hendak memasuki kamar.
"Yoshi sudah kenyang" sahut nya, Rose semakin cemas, akhir-akhir ini, bahkan sudah begitu lama, Yoshi jarang makan di rumah, apalagi jika weekend, dia benar-benar tak menyentuh masakan sang mommy sama sekali.
Dan sekarang, Yoshi telah berusia tujuh belas tahun, dia duduk di bangku kelas sebelas sekarang, tapi ia belum berubah sedikit pun pada Rio, meski telah sangat dekat dan nyaman dengan keluarga Kwon.
Pagi itu, Yoshi sudah berkemas, ia akan mengikuti olimpiade pelajar, se Korea Selatan, Rio sudah menunggu nya di depan rumah, untuk mengantar nya ke gedung olahraga nasional, sang murid tak tahu, jika seluruh keluarga Kwon sudah disana untuk menyaksikan pertandingan nya, termasuk Sana.
"Semangat semangat" Rio sambil bertepuk tangan memberi dukungan untuk murid nya yang memasuki area pertandingan, sebagai perwakilan sekolah, tentu Rio punya akses khusus, untuk ikut bergabung dengan official team.
Pertandingan pun di mulai, Yoshi nampak berkali-kali mampu membanting dan mengamankan poin, perkembangan nya sangat terlihat dan mr Shindong mengakui itu pada Rio, dan pertandingan selesai, dengan kemenangan telak untuk Yoshi, dia mengangkat kedua tangan nya keatas saking bahagia nya, mr Shindong pun berlari menghampiri Yoshi yang langsung melompat
Hap
Kedalam gendongan sang pelatih sambil tertawa lebar, keluarga Kwon pun bersorak dari bangku penonton, ikut bahagia dengan kemenangan pertama Yoshi, tapi di balik euphoria itu, ada hati yang sedikit tersakiti, Rio, Yoshi seolah lupa dengan kehadiran guru muda nya itu, dan malah sibuk merayakan kemenangan nya bersama team nya, Sana ikut berdiri memberi tepuk tangan atas keberhasilan Yoshi, yang begitu gagah nya menerima piala.
Yoshi berjalan mendekati Rio, dan ternyata untuk mengambil tas nya, tapi sang guru masih sempat tersenyum, dan mengusap kepala murid nya yang membungkuk untuk meraih tas ransel nya.
"Aku pulang dengan mr Shindong, kami mau berpesta terlebih dahulu" pamit Yoshi, Rio mengangguk, Sicca eomma pun menghampiri sang putra, yang menatap kepergian Yoshi.
"Yoshi masih terlalu muda, jangan diambil hati ne" hibur sang eomma, sambil mengusap-usap punggung Rio.
"Ne eomma" jawab Rio tersenyum untuk meyakinkan sang ibu.
"Ayo, eomma pulang dengan mu ne" ajak Jessica, mereka tak langsung pulang, tapi malah mengunjungi sebuah restauran untuk makan siang bersama.
"Eomma, aku sudah mendiskusikan ini dengan hyung dan noona" kata Rio.
"Mendiskusikan apa?" Tanya Jessica
"Kami ingin eomma berhenti bekerja" balas Rio
"Kenapa?" Tanya Sicca eomma tidak mengerti.
"Biarkan anak-anak mu yang bekerja, sudah waktu nya untuk eomma duduk manis dan bermain dengan cucu eomma nanti" kini Jennie yang menjawab, mata Sicca eomma mulai berkaca-kaca, bibir nya bergetar.
"Apa ini artinya?" Tanya nya tak percaya, dan Jennie mengangguk, yaa, Jennie hamil anak pertama nya.
Di tempat lain
"Dimana mr Rio?" Tanya mr Shindong pada Yoshi yang sudah duduk menunggu hidangan yang sudah ia pesan bersama team nya.
"Saya tidak tahu mr" jawab Yoshi
"Kamu tidak mengundang nya?" Kaget mr Shindong, Yoshi menggeleng.
"Yoshi, dengarkan aku" ujar mr Shindong.
"Mr Rio adalah salah satu-satu nya guru yang berjasa pada mu, bukan aku, tapi dia, yang menyakinkan mr Lee Teuk untuk memberi mu kesempatan, yang meyakinkan ku untuk menerima mu di ekstra taekwondo, jangan lupakan dia ne" nasihat mr Shindong, Yoshi tersentak, ia seolah baru di sadarkan akan sesuatu, ia lalu beranjak, dengan tergesa.
"Makan dulu, jangan langsung pulang" tahan Mr Shindong, tapi Yoshi menolak, ia berlari keluar restauran, mencari halte terdekat.
Kini, ia berdiri di jalan masuk ke pekarangan rumah sang guru, dan nampak lah Rio dan yang lain baru pulang dari makan siang bersama tadi, Yoshi diliputi perasaan bersalah sekarang.
"Hyung" panggil nya lirih, pada Rio yang hendak memasuki rumah nya, sang guru menoleh.
"Yoshi" kaget nya, karena setelah sekian lama, akhir nya ia bersedia memanggil sang guru.
"Temani aku bertemu mommy" pinta Yoshi acuh seperti biasa, Rio pun tersenyum lebar.
"Mianhae" ucap Yoshi lagi tanpa menatap sang guru yang sedang mengemudikan mobil nya, gengsi Yoshi terlalu tinggi, Rio tak menjawab, ia hanya mengacak rambut murid nya itu.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Student's Mother
Fanfictioncerita tentang Limario dalam menghadapi murid terbadung nya, yang berasal dari keluarga kaya yang broken home, tapi justru ia malah jatuh pada pesona Rose, single mother yang pekerja keras, demi menghidupi putra semata wayang nya.