46.Suami

139K 13.7K 2.6K
                                    

Tembus 2,50K SPAM COMENT baru lanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tembus 2,50K SPAM COMENT baru lanjut. Sengaja banyak biar lama, soalnya aku lagi di sekolah guys. Jadi gak bisa terus pegang Hp🥺

*


Mendengar sebuah suara yang sangat ia kenal, membuat Cesya langsung menoleh menatap seseorang yang berdiri tegap seraya menatap Devan dengan tatapan tajam dan dinginnya.

Cesya yang melihat itu sedikit meringis. Mampus! Habis riwayat lo setelah ini, Devan! Lagian ngapain sih, pake acara minta balikan sama mantan segala! Nggak tahu aja pawang gue itu galak, batin Cesya.
“Nggak usah membatin, Sayang,” ucapnya lagi.

Sementara Cesya yang ditegur seperti itu langsung cengengesan tidak jelas. “Eh, Bapak Negera baru pulang? Assalamu’alaikum,” ucap Cesya seraya menyalimi tangan orang yang ia panggil Bapak Negera itu.

Arjune Syahreza Putra Kaisar, suami dari Cesya. Ia adalah seorang jenderal sehingga membuatnya jarang pulang ke rumah. Oh ya, jika kalian bertanya apakah seorang jenderal bisa menikahi wanita yang sudah berstatus janda? Jawabannya bisa.

“Wa’alaikumussalam,” ucapnya dengan nada dingin.

“Kalo gitu aku keluar dulu ya, kasian 5K pasti nyariin, babai!” ucap Cesya, kemudian langsung bergegas pergi dari hadapan kedua pria yang masih saling memberi tatapan tajam itu.

Setelah kepergian Cesya, Arjune kembali membuka suaranya. “Bukankah sudah saya peringatkan kau untuk tidak mengganggunya lagi? Apakah peringatan yang saya berikan sebelumnya belum cukup untuk membuat kau jera, Tuan Devan Ilano Nixon?” ucap Arjune dengan nada rendahnya.

“Kau!” ucap Devan seraya menunjuk Arjune dengan wajah yang memerah menahan emosi.

Devan sungguh tidak menyangka jika orang yang selama ini ia hindari karena terus-menerus memberikan ancaman terhadap perusahaannya adalah suami dari mantan istrinya. Perusahaan pusat Keluarga Nixon beberapa waktu lalu hampir gulung tikar karena ulah dari Arjune.

Awalnya, Devan mengira yang melakukan itu adalah Jessy karena aset perusahaan sudah hilang dari tangannya, tetapi siapa sangka ternyata aset perusahaan itu tidak berada bersama Jessy, malahan wanita itu mendapatkan aset perusahaan yang palsu, sedangkan yang asli ada pada Keano.

Mulai pada hari terungkapnya kebusukan Jessy itulah Devan mulai mencari-cari alasan kejatuhan perusahaannya dan yang ia temukan hanya satu petunjuk, Keluarga Kaisar.

Keluarga Kaisar adalah keluarga yang cukup berpengaruh di negara ini, terutama di bidang bisnis dan kemiliteran. Devan pun awalnya cukup terkejut jika yang melakukan itu adalah Keluarga Kaisar. Padahal seingatnya, ia tidak pernah mengusik sedikit pun keluarga itu, tetapi sekarang ia mengerti alasan keluarga itu bermain dengannya. Karena memang salahnya sendiri yang mulai duluan mengusik menantu keluarga itu.

“Saya rasa kau tidak sebodoh itu untuk tidak mengerti seperti apa posisimu sekarang ini,” ucapnya lagi.

“Jadi, Cesya adalah istrimu? Sejak kapan?” ucap Devan dengan sedikit lirih karena secara perlahan-lahan ia mulai memahami keadaannya sekarang.

“Kurasa kau tidak perlu mengetahui itu semua.”

“Tapi–” ucap Devan terpotong oleh ucapan Arjune.

“Saya rasa tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi di sini. Saya hanya mau mengingatkanmu dengan posisimu. Jadi, jangan sampai salah langkah! Untuk 5K, saya tidak keberatan jika kau ingin dekat dengan mereka karena bagaimanapun kau adalah ayah biologis mereka,” ucap Arjune, kemudian ia langsung melenggang pergi untuk mencari keberadaan istri kecilnya yang sudah kabur.

“Posisi, ya? Ha-ha-ha, ternyata kesalahan gue emang udah fatal banget, ya,” gumam Devan diselingi dengan tawa mirisnya.
Sedangkan di sisi lain, Cesya baru saja tiba di hadapan anak-anaknya. “Huh-huh, air dong,” ucap Cesya ngos-ngosan karena tadi ia sempat berlari saking tidak maunya ikut campur dengan urusan kedua lelaki itu.
Melihat Cesya yang ngos-ngosan, Rainey langsung saja memberikan sebuah jus yang berada di tangannya. Sebab, setelah kepergian Cesya dan Devan, acara reuniannya masih dilanjutkan.

“Kamu kenapa lari-lari sih, Dek?” tanya Melvin melihat Cesya yang dengan rakusnya menghabiskan jus yang diberikan oleh Rainey.

“Cesya, Devannya mana?” tanya Thomas.
“Huh, leganya,” ucap Cesya.

“Bunbun kenapa sih, sampe lari-larian kek gitu? Kek baru liat Bapak Negara marah aja,” ucap Kenan. Sedangkan Cesya yang mendengar ucapan dari Kenan kembali teringat dengan kejadian di ruangan guru tadi.

“Bunbun kamu kek gitu emang karena baru aja liat Ayah marah.”

Kenan yang mendengar suara berat dari belakangnya langsung menoleh seraya meneguk salivannya dengan susah payah.

“Eh, Bapak Negera. He-he, makin ganteng aja nih,” ucap Kenan kikuk seraya menyalimi tangan Arjune, diikuti oleh keempat saudaranya.

“Njir, muka lo sangar banget, padahal kalo udah di rumah pasti kek kucing,” celetuk Favian kepada Arjune yang dibalas tatapan tajam oleh Arjune.

“Yan, gue tahu lho apa yang udah istri lo lakuin sama istri gue tadi, apa perlu gue ingetin?” ucap Arjune yang sudah berubah menjadi lebih santai, tidak kaku seperti ia berbicara kepada Devan tadi.

“Ya, jangan gitu dong, June! Masa sama sahabat sendiri perhitungan banget, sih,” ucap Favian kesal.

Arjune dan Favian adalah sahabat dari kecil, tetapi saat sekolah menengah atas keduanya berpisah sehingga membuat mereka jarang bertemu, bahkan sampai lost contacts dan baru ketemu beberapa terakhir ini.

“Ini siapa, Dek?” tanya Melvin tiba-tiba karena ia sudah cukup dibuat penasaran dengan kehadiran sosok lelaki tegap yang kini sudah berdiri di samping Cesya.

“Oh iya, kenalin ini Arjune suami gue, Bang.”

Semua orang di sana pun terkejut karena selama ini setahu mereka, Cesya itu janda, tetapi sekarang tiba-tiba ada seorang lelaki yang katanya adalah suami Cesya.

“Itu lho Bang, yang gue ceritain pas di rumah Mama, yang kalian nanyain tentang dia itu siapa? Nah, dia yang dimaksud itu anak g–eh iya, mana tuh anak? Dia ikut kamu pulang juga, kan?” tanya Cesya kepada Arjune yang langsung diangguki oleh lelaki itu.

“Tadi sih ada, tapi nggak tahu sekarang di mana,” ucap Arjune jujur, yang langsung membuat Cesya dan 5K kalang kabut mencarinya karena jika tidak segera dicari, pasti acara ini akan hancur oleh anak itu.
Sementara di WC, terdapat seorang gadis yang tengah menangis sesenggukan.

“Kamu jahat, Kai. Kenapa sih, kamu nolak aku? Emangnya apa sih, kurangnya aku?”

“Hi-hi-hi, kekurangan Kakak itu, kurang cantik!”

“Aghhh, hantu!”


Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang