Brakk!!
Suara dentuman keras membangunkan Ariana jihye jeong dari tidurnya . Dengan paksa Ariana membuka kedua matanya memfokuskan pandangan ke jam yang terpasang di dinding kamar . Masih menunjukan pukul 22.00 malam . "Ah baru satu jam aku tertidur" gumamnya . Hari yang melelahkan dan keributan ibu kandung dan ayah tirinya benar-benar mengganggu . Ariana berusaha tak mempedulikan keributan itu . Gadis blasteran korea amerika itu menutup telinganya menggunakan guling lalu menenggelamkan diri di dalam selimut . Berharap kegaduhan di luar segera menghilang dari pendengaran . Ariana kesal menendang selimutnya lalu bangkit dari tidur . Kepalanya pusing namun keinginannya pergi dari rumah lebih kuat . Segera saja dia mengambil jaket serta tas dan berencana memilih menginap di apartemen miliknya . Ketika keluar dari kamar Ariana melihat keadaan rumah sudah berantakan dan bentakan mengalun kencang memenuhi seisi rumah . Udara malam terasa begitu dingin menusuk tulang ketika dia berhasil keluar rumah . Dia terus melangkah menaiki taksi .
***
Di Seoul Forest Trimage Apartment .Di Unit Ariana . Di malam itu Ariana merasa sedikit tenang karena tak lagi mendengar orangtuanya yang bertengkar . Dia menikmati kesendiriannya di apartemen mewah hasil jerih payahnya dari membuka toko ritel modern tanpa sepeser uang dari orangtuanya . Gadis itu pun duduk di meja makan sambil merokok dan meminum soju . "Fuck" kata Ariana mengumpat . Ada yang mengganjal di pikirannya . Sesuatu yang kembali membuatnya tidak percaya 3 bulan belakangan ini . Ariana mengambil tespack di tasnya lalu ke toilet .
"Na kamu di mana" kata Lee Taeyong memanggil . Adiknya itu baru saja tiba . Membuat Ariana meletakkan tespack begitu saja dan bergegas keluar dari toilet . "Aku tadi di toilet" kata Ariana . Taeyong menatap Ariana begitu kacau . "Aku bawain makanan buat kamu" kata Taeyong . Ariana hanya mengangguk . Dia duduk di sofa dan bersandar . Dia berharap hasil tes kehamilan itu hanya mimpi tapi nyatanya sudah 3 kali tes 3 kali juga hasil yang di dapat Ariana sama . "Ariana apa ini benar" kata Taeyong muncul dengan tespack di tangannya . Ariana agak panik berusaha mengelak . "Itu anu itu punya temanku" kata Ariana enggan menatap adiknya itu yang mulai terlihat kesal . "Sejak kapan kamu punya teman perempuan hah! Jawab jujur! Hasil perbuatan siapa?" kata Taeyong . Ariana diam . "Shit! Ini pasti ulahnya" kata Taeyong lagi . Ariana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal . "Kamu harus minta dia tanggung jawab" kata Taeyong . "Masalahnya aku bukan siapa - siapa untuk dia" kata Ariana mengambil botol soju di kulkas dan ingin meminum sojunya . "Kamu gak boleh minum soju Ariana kamu lagi hamil . Dia harus nikahi kamu demi anak ini" kata Taeyong merampas soju Ariana . "Taeyong apaan sih kembaliin soju aku" kata Ariana agak kesal . "No soju . No smoke . Dia harus tau" kata Taeyong . Ariana menggelengkan kepalanya . "Enggak . Dia gak boleh tau" kata Ariana . "Dia harus tanggung jawab bayi di dalam kandunganmu" kata Taeyong bersikeras .
***
Keesokan malamnya .Di Haru And Oneday caffe .
"Kamu sendirian??" tanya Jaehyun yang tanpa Ariana sadari telah membuntuti dan menatapnya sedari tadi . Dia duduk tepat di depan Ariana sambil tersenyum . Lelaki bernama lengkap Jung Jaehyun itu membuyarkan lamunan Ariana yang tengah me time di caffe tak jauh dari apartemen . "Iya" jawabnya . "Tumben gak sama Ten" kata Jaehyun . Seketika nafas Ariana sesak mendengar nama lelaki itu . "Permisi aku harus pulang" kata Ariana bersiap bergegas . "Tunggu . Jangan pulang dulu gabung sama kami aja" kata Jaehyun menahannya agar tak pergi . Ariana kembali duduk dan berpikir pasti Jaehyun tak sendirian ke sini . Tak lama kemudian . "Hey lihat aku bersama siapa?" kata Jaehyun ketika Ten Lee memasuki caffe dan mendekat . Tubuh Ariana melemas ketika Ten baru bergabung di meja . Di meja dia memikirkan cara agar keluar dari sini karena ingin menghindari Ten . "Mau kemana?" Tanya Ten yang dengan cepat menahan Ariana yang hendak pergi . Ariana berusaha melepaskan tangan Ten yang menggenggam lengannya erat. "Jadi mereka telah merencanakan semua ini? Mengapa aku terlalu bodoh" gumam Ariana dalam hati . "Ariana" Ten memanggilnya sambil membawa tubuhnya ke dalam pelukan dan seketika suasana di caffe menjadi hening . Pelukan ini tetap terasa hangat seperti biasa . "Mengapa kau menghindariku??" kata Ten . Ariana hanya diam tak berniat mengatakan apapun selama masih di caffe menjadi tontonan gratis Jaehyun . Sadar dengan situasi yang tak mendukung Ariana melepaskan pelukannya paksa . Ariana rasa ini adalah waktu yang tepat mengakhiri hubungan terlarang itu . Ya Ariana dan Ten bukanlah sepasang kekasih bukan pula suami istri tapi sering berhubungan badan . Tanpa ada ikatan yang menjamin bila terjadi hal buruk suatu saat nanti . Ariana terlalu mencintainya makanya saat Ten mengajaknya berhubungan badan tak pernah menolaknya . "Apa salahku??" kata Ten bertanya . "Tidak ada . Maaf aku harus pergi" kata Ariana benar - benar pergi dari caffe . Ten mengikutinya diam - diam . Ariana menengok ke belakang melihat Ten membuntutinya dan dia pun sengaja mengarahkan Ten ke apartemennya . Setibanya di sana di ruang kamar Ariana . Ten menutup pintunya rapat . Ariana melihat wajah Ten di hadapannya . Lingkar hitam di matanya semakin terlihat jelas serta kesedihan yang begitu terpancar dari wajah Ten . Ariana tak pernah menyangka Ten akan sekacau ini tanpanya . Ariana telah berusaha menjauh darinya sejak dua bulan yang lalu dan sejak saat itu mereka tak pernah lagi bertemu maupun berhubungan badan . Ariana merasa harus mengakhiri segalanya dan tak bisa terus lari dari kenyataan . "Katakan agar aku dapat ubah sikap aku!" Ten terus mendesak Ariana agar berbicara dengan menghimpit tubuhnya pada sisi dinding ruang kamar . Ariana membuang tatapan darinya . Ariana tak bisa meninggalkannya tapi harus tetap mengakhirinya . "Aku ingin hubungan kita cukup sampai di sini saja Ten" kata Ariana mendorong tubuh Ten agar sedikit menjauh . Ten terkejut saat mendengar ajakan Ariana itu . "Mengapa? Aku sangat membutuhkanmu Ariana" kata Ten . "Aku juga sangat membutuhkanmu Ten tapi kita tak bisa seperti ini terus . Aku lelah hubungan ini hanya merugikanku saja" kata Ariana .
Ten menangkup wajah Ariana menggunakan kedua tangannya. Membawa tatapan mata mereka saling bertemu . Menguncinya dalam tatapannya . Mata Ten berkaca - kaca . "Kumohon jangan seperti ini Ten" kata Ariana menghindari tatapan Ten . Ten kembali membawanya ke dalam pelukan hangatnya . Ariana tak bisa menahan rasa sakit lebih lama lagi . Ariana berpikir menjadi pihak yang paling dirugikan dalam hubungan ini jadi Ariana putuskan untuk mengakhirinya . Namun dia tak menyangka Ten terpuruk . "Aku tak ingin kau pergi" Setelah mengucapkan itu, ia langsung melepaskan pelukannya . Ariana meremas kaos Ten ketika menciumnya hingga lemas . Ten menyalurkan seluruh perasaannya dalam ciuman kali ini . Ariana akan memberikan kesempatan terakhir untuknya menikmati tubuh Ariana sebagai tanda perpisahan . Ya terakhir kali sebelum saling menjalani kehidupan terpisah . Tangan Ariana melingkar di tengkuk Ten menekannya agar semakin memperdalam ciumannya . Ten pun tak tinggal diam . Tangannya bergerak menuju dan meremas payudara Ariana . Ciumannya turun menuju leher Ariana lalu menghisap keras di sana . Digigitnya kecil guna meninggalkan jejak . "Kita tak bisa berlama-lama nghh Ten" kata Ariana menyadarkan lelaki itu . Dengan tak sabaran Ten menurunkan celana dalam Ariana . Ten mendorong tubuh mungil Ariana keranjang lalu membuka celananya memposisikan miliknya agar memasuki milik Ariana sesaat setelah membuka paha lebar - lebar . "Ahhhhh!" Desahan pelan mengiringi persetubuhan itu . Dia masuk begitu dalam hingga langsung menyentuh titik nikmat di tubuh Ariana . "Ahhh Tennn!!" Ariana mendesah saat Ten mulai menggerakkan tubuhnya . Maju dan mundur dalam tempo yang semakin meningkat . Menggenjot Ariana dan mengguncangnya
. Tangan Ten menyelinap masuk ke baju Ariana dan meremas - remas payudara Ariana . "Ahhh Teeennn fassssttteeeeerrr!" kata Ariana meracau . Ten menggenjot Ariana sambil menghentakkan tubuhnya kian kasar . "Nghhhhh ahh ooo myyy goodd" Ariana mendesah . "Stop baby don't stop ayo lagi" bisik Ten di telinga Ariana . Ten kembali menghisap leher Ariana . "Tanda cupang di mana cuman aku yang tau gak akan kelihatan" kata Ten berbisik lagi . Ariana hanya pasrah mengangguk . "Cuma ada kamu sama aku nggh stop baby don't stop" kata Ten mendesah dan menikmatinya . Ten berikan tanda rahasia di mana cuma mereka yang tau satu persatu cupangnya sempurna dan cantik . "Oo mmyy goooddd" teriak Ariana saat Ten menyodoknya dengan gaya sedikit menyamping . Ten membekap mulut Ariana . "Play play play kita bakalan main di Paris tanah liat sketsa adonan" Ten meracau meremas tubuh Ariana selanjutnya . Ariana pegang erat tangan Ten all day . Ten utang warna hangat . "Baby don't stop cool come on come on" Ten kian meracau . Ariana dan Ten sama - sama menegang kuat hingga tak dapat menahannya lagi . Dalam hentakan terakhir Ten mengunci tubuh Ariana hingga tak dapat bergerak . Ariana menggigit bahu kanan Ten dan menjambaknya ketika cairan cinta keluar bersamaan dengan datangnya pelepasan di dalam organ intim keduanya . Hingga Ariana menyadari sesuatu yang sedari tadi dia cemaskan . "Fuck!!!! Kamu keluar di dalam!!" kata Ariana mengumpat seraya melepaskan milik Ten dari dalam tubuhnya yang membuat cairan cinta itu mengalir keluar. Ten tersenyum dengan nafas yang masih memburu . "Aku menginginkannya" Ucapnya bangkit dari ranjang dan mengenakan celana kembali . Begitu pun Ariana bergegas mengenakan celana dalamnya lagi . "Sudahlah anggap ini tanda perpisahan kita!" Elak Ariana menangkis Ten yang hendak menciumnya . Dia berusaha menutupi kesedihan dari Ten dengan menatapnya kesal . "Apa maksudmu?" kata Ten . "Kita akhiri hubungan ini . Bertemu di luar seperti tak saling kenal!" Ariana mengatakan itu dengan yakin dan penuh penekanan . Hati Ariana sesungguhnya menjerit saat harus mengatakan itu pada Ten . Ariana mencintainya tapi sadar dirinya bukan tipe Ten . "Aku tahu kamu hamil" Ucapan Ten itu sukses membuat Ariana terdiam dan terkejut . "Darimana ia tahu? Padahal aku sudah menutupinya semampuku" gumam Ariana dalam hati . Ariana tak pernah mengatakan hal itu kepada siapapun termasuk para sahabat kecuali adiknya Taeyong . Ariana berusaha mencari alasan . Saat ingin menampiknya Ten kembali menghimpit Ariana ke dinding . Dia mengangkat wajah Ariana agar tatapan mereka saling bertemu . "Kamu pikir menutupi segalanya mengakhiri hubungan ini menyelesaikan masalah?? Sejak pertama aku mengenalmu aku gak butuh alasan sepele . Magicnya terasa 1 menit . Asal kamu tau Ariana seluruh sarafku tegang sedikit getaran aneh semuanya tersampaikan . Jangan bodoh" Ungkap Ten . "Aku tak bodoh Ten aku telah memikirkan segalanya dengan matang . Aku akan mengugurkannya besok" Dengan entengnya Ariana berucap . "bayi ini anakku aku harus bertanggung jawab!" Bentak Ten . Ariana menolak dan menggelengkan kepala dengan cepat . "Aku masih punya masa depan Ten aku telah berpikir berulang kali keputusanku ini . Aku harus mengugurkannya kau tak perlu melakukannya Ten kau tak perlu tanggung jawab ini resikoku" kata Ariana . "Fuck Ariana!! Kau masih belum sadar juga!!" Ten memukul tembok yang berada tepat di belakang Ariana dengan keras menggunakan tangan kosong . Nafasnya memburu sembari menatap Ariana kesal . Ariana tak pernah melihat dia semarah ini . Hal itu membuat Ariana takut . "Awalnya aku memang menganggap hubungan ini tanpa status . Tapi aku juga manusia biasa Ariana aku sadari aku begitu mencintaimu . Aku hanya bingung cara ungkapinnya jadi aku memilih cara lain . Menidurimu hingga hamil . Aku tak menyangka kamu akhiri semuanya seperti ini" kata Ten marah dan kesal . Mata Ariana berkaca - kaca . "Gak ragu . Kamu adalah benih bunga dan api yang hidup lagi . Percayain indra sama tubuh kamu andalkan penglihatanmu membaur . Datanglah padaku . Aku bakal dapatin kamu Ariana aku gak akan kehilanganmu jangan berharap aku berhenti" kata Ten tersenyum smirk . "Kapas , angin berhembus , blus" Ten mengelus rambut dan menghirup bau wangi bunga tubuh Ariana . "Dingin , mata , es menyelam , meleleh , bibir , rosco auguste rodin claudel" kata Ten berbisik . Elusan dan bisikannya membuat Ariana pasrah . Ten berlalu tinggalkan Ariana yang terduduk lemas .
KAMU SEDANG MEMBACA
"Baby Don't Stop"
FanfictionMengandung unsur 21+ . Yang di bawah umur gak direkomendasiin baca . Mohon maaf bila "ada" kesamaan judul atau alur cerita dari wattpad fanfic lain . Tidak ada unsur kesengajaan dari author . Happy reading . Gomawo yeorobun