Sudah dua tahun ini ia menjalani hidup menjadi seorang yang hilang arah. Saat ia terbangun dari tidurnya ia akan langsung bersiap untuk bekerja tanpa sarapan, dan ia akan pulang disaat matahari akan menampakkan dirinya lagi.
Tapi berbeda dengan hari ini. Ia akan pergi untuk mengunjungi tempat peristirahatan terakhir orang yang sangat dicintainya.
"Hai, apa kabar? Sekarang sudah tanggal 27. Seperti janjiku, aku akan selalu datang untuk mengunjungimu," sapa nya.
"Bagaimana di sana? Apa sangat indah? Apa di sana kau sudah tidak merasakan sakit lagi? Khila, Arka rindu. Kenapa Khila tidak pernah datang ke mimpi Arka?" tanya Arka dengan air mata yang sudah di ujung pelupuk mata.Dia, Wijaya Arkana Putra. Putra tunggal dari Wijaya dan Dila. Penerush Wijaya Corp dan pemilik LAA Corp yang berjalan dibidang Resot and travel.
Dan, Sakhila Ariya Putri. Seorang anak yatim piatu dan telah meninggal dunia setelah berjuang melawan sakit kanker kelenjar getah bening ."Khila, Arka ingin meminta izin. Untuk beberapa bulan ke depan Arka tidak bisa mengunjungi Khila,"
"Arka akan pergi keluar negeri untuk urusan kantor." keluh ArkaTidak terasa sudah 2 jam ia berada di tempat tersebut. Matahari semakin naik di atas kepala. Arka berpamitan ke pada sang kasih, Khila. Sebelum melangkahkan kaki ke mobil Arka