Past Stories

8 0 0
                                    

Hai, namaku Ariella Oxley atau kalian bisa panggil "El" actually, nothing special in my life story sih. Aku lahir di keluarga yang Broken Home, masih duduk dibangku SMA kelas 2, punya teman-teman sekolah yang yaaa adalah yang baik dan dekat denganku, sudah. OH OH! hampir saja lupa, aku ini anak bungsu dari dua bersaudara dan aku bangga memiliki mama yang sangat kuat dan sayang padaku dan kakakku pastinya.


Ini super woman dalam hidupku, mama Cecillia Brox. Mamaku ini orangnya tegas, bawel, dan lumayan protective sih ke anak-anaknya atau cuma ke aku doang ya? ya intinya mamaku ini benar-benar kuat dan pemberani.


Dan yang terakhir kakak satu-satunya yang aku punya, namanya Adonis Oxley atau biasa dipanggil "Onis" dia ini baru masuk kuliah di Universitas Melbourne, iya tahu dia jauh dari rumah dan keluarga tapi memang anaknya sendiri yang mau, katanya sih ingin punya experience baru saja tinggal sendiri di negeri orang, huh memang anak itu gayanya selangit.


Papaku? *menghela napas panjang* ya baiklah, akan aku perkenalkan juga. Namanya Sebastian Oxley, kelahiran Belanda - Indonesia. That's it, itu saja yang aku tahu tentangnya.


Selamat datang dalam cerita kehidupanku.


#############################################


POV CECILLIA BROX

Aku dan Sebastian telah dikaruniai seorang putra tampan yang memiliki warna mata Hazel seperti papanya, sisanya persis seperti aku. Kalau kata orang tua dahulu anak laki-laki yang rupanya lebih banyak mirip dengan mamanya itu hidupnya akan beruntung *Amin*, kami sepakat memberi nama Adonis yang artinya paling tampan. Adonis anak yang sehat dan menggemaskan, ketika sedang mulai berbicara kata pertama yang disebutnya adalah "Onis" iya, ini dia memanggil namanya sendiri lucu kan? karena Adonis sering memanggil dirinya dengan nama Onis, akhirnya jadilah panggilan untuk dirinya adalah Onis. Selama ini keluargaku harmonis, namun sayang ketika umur Onis 5 (lima) tahun mulai muncul gelagat aneh dari Sebastian - suamiku.


Sebastian mulai pulang larut malam, sesekali ketika sampai di rumah bau alkohol menyeruak di seluruh ruangan tak jarang Sebastian berteriak dan melempar barang di dekatnya ketika sedang marah. Semakin hari semakin menjadi-jadi, entah aku dipukul, diinjak, ditendang tetapi setelah itu ia akan meminta maaf dan menyatakan sayang kepadaku. Kelakuannya ini berlangsung sampai kurang lebih setahun di mana aku dinyatakan telah mengandung anak keduaku, dia berubah menjadi baik dan penuh perhatian. Aku pikir mungkin ketika itu dia sedang kesulitan dalam pekerjaannya, dan dengan bodohnya aku memaklumi itu walau sebenarnya aku sakit dan terluka. Akhirnya setelah mengandung kurang lebih 9 bulan lamanya, aku melahirkan anak kedua, seorang anak perempuan cantik dan mungil, namanya Ariella yang artinya singa betina. Air mukanya lebih banyak mirip dengan Sebastian, warna matanya biru seperti papa mertuaku, Ariella memiliki freckles di sekitar pipi chubby nya yang merah merona, tampak seperti buah stroberi.


Perlakuan baik Sebastian tidak berlangsung lama, hanya bertahan sekitar 2 tahun untuk kembali bersikap jahat padaku, lagi-lagi kejadian mengerikan itu berulang dan akhirnya aku memberanikan diri untuk lepas dari hubungan yang tidak pantas dipertahankan lagi, sudah cukup kesabaran dan hati ini dilukai bertubi-tubi hingga perasaan sayang itu berubah menjadi kebencian yang teramat sangat padanya. 

"Aku ingin bercerai"
kalimat pertama yang keluar dari mulutku, cukup membuat dirinya tersentak kaget ketika sedang menggendong Ariella

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VerledenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang