Teman baru

7 2 1
                                    

Perkenalkan nama gue Clarana Arunia dan gue bisa di panggil Rana bisa juga di panggil Clara terserah kalian mau panggil gue apa tapi asal jangan panggil gue SAYANG, Ruangan itu pun langsung bersorak sorak ramai karna perkenalkan Rana yang sekenanya Rana mengenal kan diri dikantor barunya.

Rana hanya menyengir santai sambil tersenyum ramah dengan sekeliling teman barunya itu. Rana gadis yang supel cantik dan sederhana juga penampilannya saat ini seperti usia sembilan belas tahun yg padahal usia Rana menginjak umur dua puluh satu tahun dengan memakai rok hitam panjang baju tunik dan juga jilbab yang menutupi dadanya.

Di ruangan itu rekan rekan kerja barunya tak berfikiran sama sekali anak baru sepertinya bisa sehumoris itu. Rana akhirnya di perkenalkan oleh pak Eko untuk duduk di pojok sebelah kiri ruangan itu sudah beberapa meja yang sudah di skat skat, saat pak Eko menunjuk itu mejanya Rana langsung melangkah kakinya untuk kemejanya dan langsung menyapa yang di sekelilingnya juga, ketika Rana duduk dan baru menengok ke arah pak eko ternyata wujud pak eko sudah tak nampak lagi di hadapannya.

"Hei, Rana, kenalin nama gue Cela," wanita cantik berambut pendek langsung menjabat tangan Rana tanpa persetujuan. Rana hanya tersenyum membalas perkenalannya itu.

"Oya, Ran dipanggil sama bu Dewi, langsung disuruh keruangannya " ucap Cela di sela itu dan Cela langsung menunjukan ruangan bu Dewi. Rana langsung mempersiapkan dirinya dan langsung menuju ruangan bu Dewi.

"Assalamualaikum, permisi bu," dan bu Dewi pun langsung mempersilahkan Rana masuk dan menyuruhnya duduk, di situ Rana baru dikasi tau apa saja pekerjaannya itu selama di kantor baru Rana hanya mengangguk saja karna pekerjaan yang baru ini tidak jauh berbeda dengan pekerjaannya di kantor lama.

Jam empat sore waktu Rana selesai bekerja, semuanya berkemas dan segera pulang. Rana hanya merapikan dengan santai.

" Ran, kekantor naik apa? " tanya Bella yang tepat di hadapan meja Rana.

Eh, oh, ucap Rana yang kaget karna pertanyaan dari Bella yang mendadak.

" Naik motor gue," ucap Rana, lalu Bella tertawa kecil karna tingkahnya membuat Rana kaget.

"Hayuk bareng ke parkiran," kata Bella yang saat itu sedang memakai baju blus dengan gaya jilbab yang di ikat ke leher. Rana hanya mengiyakan ajakannya dan segara merapikan tasnya. ketika Rana dan Bella baru jalan pintu keluar teriakan Cela menyaring.

" Ihhhhhhhh, Bella tungguin gue dong, tang mentang ada anak baru lo lupa sama gue," ucap Bella yang menyikut lengan Rana dan langsung mengambil alih dirinya di tengah tengah Rana dan Bella saat itu pun langsung tertawa terbahak bahak, Rana hanya menyengir kebingungan.

"Santai santai, Ran, Cela tuh emang suka gitu, santai aja," jawaban Bella yang membuat Rana lega dan saat itu juga Cela langsung memegang tangan Rana. Rana hanya tersenyum sumringah karna baru hari pertama ia sudah mempunyai teman dekat.

**

"Tring tring tring, suara telepon rumah Rana berbunyi, tapi Rana yang sedang duduk di ruang tamu langsung terlonjak lari menuju kamarnya. ia tahu karna yang menelpon jam setegah delapan malam, itu tidak lain dari laki laki yang telah di jodohkan untuknya. Rana yang dari keluarga sederhana namun berkecukupan itu sudah sesuai persetujuan orang tuanya bahwa Rana telah di jodohkan teman ayahnya.

Tepat dua minggu lalu mama dan ayahnya baru saja memberi tahu tentang perjodohan itu. Rana hanya diam tak mengangguk ketika mama dan ayahnya menjodohkan dirinya karna setiap jawaban, Rana menolak, akan berubah jadi penerimaan untuk ayah dan mamanya. karna itu Rana langsung masuk kedalam kamarnya dan pura pura untuk tidur.

"Sreekkk suara pintu Rana terbuka," ia sudah tau kalo yang membuka itu pasti mamanya, Rana pun langsung menutup paksa matanya secara terpaksa.

Keesokan paginya ketika Rana, Ivan dan mama, ayahnya sudah berada di mejamakan. Semuanya sedang asyik menyantap nasi goreng buattan mamanya itu.

"Oya Ren, semalem nak," seketika itu juga Rana langsung memotong pembicaraan mamanya dengan.

"Oh aku udah ketiduran mah, mah aku nanti pulang langsung kerumah Lia yah mah, oya udah jam segini juga mah Rana langsung berangkat kerja aja ya, Rana yang langsung berpamittan dengan mama ayahnya itu," Mamanya langsung bermuka masam dan mengeleng geleng karna tingkah anak pertamanya itu.

"Katanya lu mau berangkat kerja, ngapain lu masih disini ka," seru Ivan yang sudah duduk di sebalah Rana sambil memakai kaos kaki, Ivan yang selaku adik Rana satu satunya yang baru menginjak bangku Sma kelas satu. Ivan hanya tertawa kecil sambil menggoda kakanya.

"Ih berisik deh diem diem aja mama belum tau kan," kata Rana yang bisik bisik.

MatchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang