CB (30)

150 20 13
                                    

I thought
I knew what real pain felt like
but I didn't
until I saw the way you looked at him....

_a_




Chloe mengerjapkan kedua matanya pelan untuk menyesuaikan dengan kondisi kamarnya yang gelap. Seingat Chloe dia tidak mematikan lampu saat hendak beranjak tidur beberapa jam yang lalu. Chloe mengerutkan dahinya saat mendengar suara pintu kamarnya yang dibuka dari luar.


Kenapa pintu kamarnya bisa dibuka dengan mudah ?


Dia sendiri yang memeriksa pintu kamarnya sebelum tidur dan memastikan bahwa pintu dan jendelanya semuanya dalam keadaan terkunci.


Chloe berusaha menggerakkan tubuhnya tapi tidak bisa. Dia ingin berteriak menyuruh siapapun yang masuk ke dalam kamarnya itu agar keluar sekarang juga. Tapi tidak perduli bagaimana kerasnya Chloe mencoba, tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.


Chloe bisa melihat bayangan itu mulai mendekati dirinya. Menyibak selimut yang Chloe gunakan dan menyentuh kulit kakinya yang telanjang. Semakin lama sentuhannya semakin mendekati bagian yang paling sensitif dari tubuh Chloe.


Chloe berusaha untuk membebaskan dirinya dan menyerang siapapun yang sedang melecehkannya saat ini. Tapi Chloe tetap tidak bisa bergerak. Dia menatap nanar saat bayangan itu semakin mendekati dirinya, menindih Chloe dan membuat Chloe gemetar ketakutan.


"Once a bitch, will always be a bitch...."




"ARRRGHHHH......." Chloe berteriak keras. Dia menatap nyalang ke seluruh sudut kamarnya dengan napas memburu. Baju tidurnya basah kuyup karena keringat.


Chloe bergegas turun dari tempat tidur dan membuka pintu kamarnya. Dengan setengah berlari Chloe meninggalkan kamarnya. Tujuan Chloe hanya satu.


Kamar Kiki.


"Kiki !!!!" seru Chloe sambil membuka pintu kamar Kiki. Langkahnya terhenti saat dia tidak menemukan sosok Kiki di dalam kamarnya.


Kiki kemana?


"Cari siapa Chlo? Cari Kiki ? Dia udah semingguan ini nginep di rumah Resti di Cipaku. Dia nggak bilang sama kamu ya?"


Chloe menoleh saat dia mendengar Ida memanggil namanya. Sahabatnya itu berdiri setengah mengantuk di depan pintu kamarnya.


Chloe mencelos. Dia sama sekali nggak tahu kalau Kiki tidak pulang ke rumah. Chloe pikir sahabatnya itu hanya sedang menghindar darinya.


Melihat raut wajah Chloe yang berubah sedih, Ida memutuskan untuk mendekati Chloe.

"Kenapa? Mimpi buruk lagi? Mau aku telponin Dokter Tyas?" tanya Ida.

Chloe menggelengkan kepalanya. Memanggil Dokter Tyas nggak akan ada gunanya. Mimpi buruk itu akan tetap kembali menghantui Chloe.

"Nggak usah.... Udah lewat tengah malam..." tolak Chloe.

Ida menghela napas pelan lalu meraih tangan Chloe yang terasa dingin seperti habis disiram dengan air es. "Mau tidur di kamarku?" tawar Ida. Chloe mengangguk cepat.

Ida balas mengangguk lalu membawa Chloe meninggalkan kamar Kiki menuju ke kamar Ida yang berada dekat dengan tangga.


*****❤️*****


Setelah Chloe tertidur, Ida meraih ponselnya lalu menghubungi seseorang. Bukan menghubungi Dokter Tyas melainkan menghubungi Kiki.

Chicago Blues (Super Cake Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang