WARNING!! Sebelumnya mau ngasih tau aja, kalo setiap part cerita ini bakal aku bikin pendek karena aku ngga suka baca cerita yang panjang-panjang. dan satu lagi, aku minta kalian ngga minta buat panjangin tiap partnya, oke? deal ya?
=========================================
"Hati-hati ya Nduk di Jakarta, jangan lupa telpon bapak kalo udah sampe" ucap Pak Sapri, ayah angkat Seruni.
"Njeh Pak" ucap Seruni sambil menyium tangan bapaknya hormat.
"Iya nduk, jaga diri ya disana, jangan terlalu cape kerjanya" ucap Bu Tuti, ibu angkat Seruni juga.
"Njeh buk" jawan Seruni sambil menyium tangan ibunya hormat itu.
Seruni Rizky Wulansari gadis berumur 18 tahun yang penurut pada orangtua angkatnya yang sangat berbaik hati rela mengangkatnya menjadi anak. Seruni kecil ditemukan oleh Sapri dan Tuti di gubuk dekat rumahnya yang sedang menangis pagi buta. Kebetulan pasangan suami istri itu sudah menikah 15 tahun dan belum dikaruniai anak, makanya mereka dengan senang hati membawa Seruni pulang.
Seruni tau kalau mereka adalah orang tua angkatnya karena waktu Seruni berusia 13 tahun ia jatoh dari pohon mangga depan rumahnya, dan berdarah. Saat dibawa ke puskesmas terdekat di kampungnya, ternyata golongan darahya tak ada yang cocok dengan Seruni. Golongan darah Seruni itu O resus negatif sedangkan Bapak dan Ibunya golongan darahnya A dan AB resus positif, dan golongan darah O tidak bisa mendapat sumbangan darah berbeda golongan, dari situlah Seruni tau kalau dia anak angkat.
Dan kepergian Seruni ke Jakarta bukanlah untuk mencari siapa orang tua kandungnya, ia sudah tak ingin bertemu siapa orang yang menelantarkannya. Yang ia mau adalah mencari perkejaan di ibukota agar bisa membantu perekonomian keluarganya di kampung, karena usia bapaknya yang sudah hampir mencapai kepala 6 dan sering sakit-sakitan dan Ibu angkatnya yang hanya menjadi buruh cuci di rumah gedong di kampungnya itu.
"Runi pamit ya," Seruni mencium pipi kedua orangtuanya, lalu menaiki bus yang memang sering membawa anak-anak muda kampung itu dan kampung sebelah ke Jakarta untuk bekerja.
"Hati-hati Nduk" Bu Tuti dan Pak Sapri melambaikan tangannya pada Seruni yang sudah berada di dalam bus. Tanpa mereka sadari, air mata mereka ber-3 menetes bersamaan.
***
Jakarta, malam hari...
2 lelaki dengan setelan kantorannya itu sedang berjalan lunglai karena habis meminum beberapa botol minuman keras dan membuat mereka mabok. Mereka baru saja memenangkan tender besar perusahannya makanya mereka hura-hura begini.
"Ah payah lo Yo, baru 2 cewek aja udah K.O lo, cemen" ledek salah satu temannya yang sudah terlihat sangat hang over.
"Cewek di dalem liar-liar banget bro, gak kuat gue" jawab orang yang dipanggil 'Yo' itu.
"Cemen lo, liat nih gua" lalu temannya itu berjalan mendahului 'Yo' ini dan menabrak seorang gadis yang sedang celingak-celinguk sambil memerhatikan sebuah kertas ditangannya.
"Misi mas, mau tanya alamat ini dimana ya?" tanya gadis itu. Dia, Seruni.
Dengan mata yang sudah burem, pemuda itu mengambil kertas itu dan tersenyum saat melihat wajah berbayang Seruni. "Ini mah saya tau. Ayo ikut" ucapnya, dan Seruni yang masih polos ikut-ikut saja.
"Yo, gue dapet" teriaknya pada temannya sudah ambruk di jalanan.
Pemuda itu membawa Seruni ke sebuah gang, Seruni menurut saja karena dia baru saja menelpon Joan sebelum bertemu pemuda ini dan dia mengatakan "rumahku masuk gang kecil gitu, deket kok dari tempat kamu sekarang, aku tunggu di depan gang ya soalnya aku lagi masak"
Dan karena jawaban itu-lah Seruni akhirnya ikut-ikut saja.
Tapi nasib buruk menimpa Seruni, di gang kecil dan gelap itulah dia merintih menangis karena keperawanannya diambil begitu saja saat ia di dorong ke pojok tembok. Berontakan Runi tidak terasa karena pemuda itu berbadan cukup besar.
Akhirnya, Seruni hanya bisa menangis saat dia disetubuhi dengan pemuda yang tak ia kenal. Hanya sorot mata tajam dan suara seraknya saja yang Seruni ingat.
Setelah itu, pemuda itu tertawa lalu meninggalkan Seruni yang ketakutan di gang itu. Tak lama, Joan menelpon menanyakan keberadaan Seruni dan akhirnya Seruni memberitau posisinya dia dimana sekarang. Di gang kecil, sempit, gelap, dan ada papan caleg di depannya.
=========================================
aku mau 50 votes dan 15 comment dulu ya baru aku mau lanjut ke capt 2 :)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRS [1] : Night Accident ✅
RomanceIni tidak seperti dongeng Cinderella yang menghadiri pesta dansa, sepatunya tertinggal dan Pangeran mencarinya. Ini bukan tentang Belle yang dikurung dalam istana Pangeran Buruk Rupa lalu mereka berdansa dan saling mencintai. Ini tak serumit itu. In...