Hai, hehehe maaf malah bikin book baru soalnya jujur njii stuck banget sama book sebelah jadi njii mau cari penyegaran dulu, sapa tau pas lagi nulis book ini njii terinspirasi jalan cerita buat book sebelah.
Btw, enjoy pluemonist hehehe
*****
Sore itu menjadi penanda bagi chimon untuk segera beranjak dari tempat duduknya saat ini.
Dari jauh, dia melihat sahabatnya berjalan dengan langkah lebar menuju kearahnya. Chimon tak bisa menyembunyikan senyumnya saat orang itu berdiri dihadapannya dengan senyum lebar hingga kedua pipi nya berlubang.
"Sorry, lu nunggu lama gak? Tadi dosen gw nambah jam." Ujar sahabatnya itu sembari menetralkan nafasnya.
"Gak usah lu pikirin, lagian gw juga sambil ngerjain project gw kok" balas chimon.
Chimon menyampirkan tas di bahu kanannya dan mengambil buku tebal yang menjadi teman menunggunya kemudian mendekapnya di dada.
Chimon tersenyum kearah sahabatnya itu sebelum pergi di susul oleh orang itu.
" kita jadi makan es krim kan mon, gw butuh gula nih" adu sahabatnya itu dengan ekspresi yang berlebihan.
Chimon mengangguk sebagai balasannya dan sepanjang jalan itu, kedua sahabat itu pergi dengan banyak pembahasan yang menemani langkah mereka.
'Tak pernah membosankan' lirih chimon dalam hati saat matanya tak sengaja bertemu pandang dengan orang itu.
*****
Pagi itu, kelas chimon diawali dengan kuis dadakan yang di adakan oleh dosen mereka.
Hampir seluruh teman kelas chimon saat itu menyuarakan keberatan yang sama sekali tidak di gubris oleh dosen mereka.
Chimon hanya menatap datar classmate nya yang terlihat sekali belum belajar sama sekali.
Sekali lagi chimon melihat soal yang dibagikan oleh dosennya, chimon bersyukur ia diberi sedikit kelebihan dalam belajar sehingga ia tidak kesulitan dalam kuis kali ini.
Waktu masih menunjukan setengah dari sks kuliah mereka sedangkan chimon telah selesai dengan soalnya. Ia melepas kacamata miliknya sebelum merapihkan alat tulis yang ia gunakan tadi.
Dengan tas dan buku di tangannya, ia membawa kertas soal dan jawabannya untuk dikumpulkan. Dosen pengampu nya hanya menatap datar chimon sebelum meminta chimon untuk kembali duduk.
"Tapi, saya sudah selesai dengan kuis saya. Apakah saya tidak diperkenankan keluar terlebih dahulu pak?" Tanya chimon.
Sebenarnya chimon tak masalah bila harus menunggu namun membayangkan dia akan berada di tengah2 classmate nya yang belum rampung dengan soal mereka, chimon lebih memilih keluar kelas saat itu juga.
"Saya tidak ingin menimbulkan keributan pak" bisik chimon.
Dosen itu mengangguk dan membiarkan chimon keluar dari kelas, setelah memberikan wai chimon bergegas meninggalkan kelasnya.
Chimon mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sahabatnya.
"Halo, non lo udah bereskan kelasnya? Dimana lo?" Tanya chimon sembari berjalan melintasi koridor fakultas kedokteran dan hukum.
"Gw dikantin hukum nih, sini lo" jawab nanon.
" ok, tunggu gw ya" balas chimon.
Chimon melintasi lapangan basket dan melihat kerumunan disana.
"Sepertinya menyenangkan bisa berada disana" bisik chimon.
Chimon terus berjalan melewati kerumunan itu sampai saat ia melewati 2 orang gadis di paling belakang kerumunan itu, ia terjatuh saat kedua gadis disampingnya tiba tiba bergerak mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i said love, its true!
Fanfictionjatuh cinta sendirian itu menyakitkan. dan chimon tau bagaimana rasanya memendam perasaan yang sebenarnya tidak salah ia miliki namun terbentur oleh stigma orang orang disekelilingnya. Chimon tidak boleh jatuh cinta pada laki laki sempurna itu, itu...