part 9

782 74 3
                                    

seperti biasa baekhyun akan menepatkan tubuhnya dibawah guyuran air shower guna menghilangkan darah yang sudah menodai tubuhnya, ia tak menangis lagi, baekhyun lelah. baekhyun lelah menangis.

perih pada lukanya pun tak lagi ia rasakan, ini sudah biasa baginya. ia merasa hidupnya tak berguna, apapun yang ia lakukan selalu berakhir nihil.

setelah cukup lama berdiam diri dibawah shower dan membersihkan tubuhnya baekhyun menyudahinya, baekhyun mengistirahatkan tubuhnya sebentar menunggu jam kerjanya.

cukup lama mengistirahatkan diri baekhyun bangun untuk kembali membersihkan tubuh yang juga kebetulan terdapat lagi sisa darah yang masih saja keluar.

setelah menyelesaikan ritual membersihkan badan baekhyun segera bersiap, memakai pakaian dengan lengan panjang dan berwarna gelap.

setelah siap baekhyun segera keluar dari rumahnya menuju kerumah chanyeol, tempatnya bekerja.

baekhyun menunggu bus datang, saat terlihat baekhyun segera memasuki bus dan menyamankan diri. setengah jam dua menit lamanya akhirnya busnya berhenti didekat tempat tujuan baekhyun, baekhyun kembali melanjutkan perjalanan nya dengan berjalan kaki, setelah sampai baekhyun segera menekan tombol bel.

“halo baek, kau sudah datang? masuklah oppa memintamu untuk kekamarnya” kata luhan yang membuka kan pintu.

“kenapa dikamar?” tanya baekhyun.

“dia mau belajar disana katanya, masuklah ayo ku antar” kata luhan

baekhyun pun hanya menurut apa kata sang majikan, luhan mengantarkan baekhyun kekamar chanyeol.

“OPPA BAEKHYUN DATANGGG” teriak luhan melengking.

baekhyun yang mendengar terkaget dan menutup sebelah telinganya yang menjadi jalan lewatnya suara luhan.

“hehe maafkan aku” kata luhan menyengir.

“masuk saja” jawab chanyeol dari dalam.

baekhyun pun membuka pintu itu lalu masuk kedalam kamar chanyeol yang luas.

“tutup pintunya”

baekhyun yang mendengar perintah pun menutup pintu, lalu berjalan kearah chanyeol yang tengah memainkan ponsel.

“sudahi bermain ponselmu, sekarang ayo belajar” kata baekhyun mengeluarkan buku juga alat nya.

chanyeol terdiam lalu matanya tak sengaja melihat aliran darah yang merebes keluar dari lengan baekhyun menuju kepunggung tangan.

chanyeol pun berdiri mengambil kotak obat, meletakkannya diranjang dan melepaskan coat yang baekhyun pakai.

“apa yang kau lakukan” kata baekhyun menempis tangan chanyeol.

“diamlah” kata chanyeol kembali melepaskan coat baekhyun, baekhyun pun pasrah karena ia tak ingin berdebat.

setelah berhasil melepas coat itu baekhyun menghela nafas melihat tangan nya yang sudah terdapat darah disana, menggulung lengan panjang baju baekhyun.

chanyeol mendudukan diri disamping baekhyun lalu segera membuka kotak obat dan mulai membersihkan darah disana tidak lupa memberikan obat juga perban.

baekhyun hanya pasrah, ia hanya berdiam diri seperti tak merasakan sakit sama sekali.

chanyeol yang tak menemukan raut sakit pada baekhyun pun menekan luka baekhyun.

“awwhh shh kenapa kau menekannya?” tanya baekhyun.

“sakit? sedari tadi aku tak melihat raut sakit pada wajahmu” kata chanyeol yang masih melilitkan perban.

“tadi memang aku merasa biasa saja, tapi tentu sakit saat kau menekan nya”

“mana lagi luka yang baru kau dapatkan?” tanya chanyeol.

“tidak ada, ini saja” kata baekhyun acuh.

“kau berbohong, punggungmu berdarah” kata chanyeol.

baekhyun pun hanya menghela nafas lelah.

“lalu? kau juga yang akan mengobatinya? bagaimana? dengan melepas baju?”

“bukan masalah demi kesembuhan lukamu” kata chanyeol.

“tidak” tolak baekhyun.

“lalu kau akan membiarkan luka itu terus seperti itu tanpa mengobati? itu harus diobati kalau tidak akan infeksi” kata chanyeol.

“biarkan, biar aku cepat pergi dari dunia” kata baekhyun mulai membuka buku.

chanyeol yang geram pun dengan lancang membuka kancing baekhyun.

“yak apa yang kau lakukan!” kata baekhyun menjauhkan diri.

“aku akan membersihkan luka dipunggungmu, jangan membantah kau berbaliklah memunggungiku dan tutupi asetmu. aku hanya dapat melihat punggungmu saja” kata chanyeol

“kalau begitu berbaliklah dulu tutup matamu aku akan bersiap sendiri” kata baekhyun

chanyeol pun hanya menurut membalik kan badan dan menutup matanya, sedangkan baekhyun dengan ragu mulai melepas kancingnya juga ikatan branya. menurunkan setengah bajunya bagian belakang, lalu duduk memunggungi chanyeol.

“su-sudah” kata baekhyun tergugup

chanyeol pun membuka matanya dan membalik kan tubuhnya, ia terdiam melihat punggung putih nan mulus yang ternodai dengan luka-luka juga darah.

cukup lama terdiam chanyeol pun mulai membersihkan darah-darah itu dan memberikan obat.

baekhyun terdiam merasa gugup, ini pertama kalinya ia melihatkan tubuhnya pada sosok lelaki walaupun hanya punggung.

chanyeol tentu menahan nafsunya demi mengobati luka baekhyun, dan sesekali memejamkan mata.

heart carving CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang