015. Ibu kota kerajaan: I

369 46 2
                                    

Saat ini di kantin black bull. Semua anggota berkumpul untuk makan bersama.

“heh....ternyata aku tidur selama seminggu? ” tanya Asta ke pada anggota tim.

“benar nak, dan karna khawatir, tuan muda itu selalu mengecek kondisi mu dan juga teman masa kecilmu benar-benar overprotektif ya~” Vanessa melirik ke arah Noelle saat mengatakannya.

Blush...

Pipi Noelle memerah, sedangkan Yuno dia memasang wajah datarnya.

“aku tak mengkhawatirkan siapapun! Uhh aku hanya khawatir dia tidak bangun ”

Baiklah, Noelle versi laki-laki dan perempuan sama saja. Sama-sama tsundere tingkat tinggi.

Asta tersenyum manis ke arah Noelle dan Yuno. Ia tersenyum hingga matanya hampir menutup dan bulu mata panjangnya bergetar pelan saat kelopak itu tertutup. Sesaat aku berfikir bahwa itu sangat cantik.

“terima kasih ya, Noelle, Yuno.”

Blushhh....

Pipi kedua orang itu memerah seperti diberi blush on, dan entah kenapa yang lainnya ikut memerah. Ya, aku paham. Pesona manisnya benar-benar memikat. Sasuga, Remi-sama.

Aku membiarkan Asta berbincang-bincang dengan anggota tim lainnya. Padahal sehari lalu ia sudah bangun dan berbincang kepada ku. Dan sekarang, aku masih terkejut dengan penjelasan yang diberikan nya.

Sepertinya dari tadi pagi ia menghindari tatapan ku. Aku tidak tahu kenapa ia menghindari tatapan ku, kurasa ia merasa bersalah menempelkan higanbana di haori ku kemarin.

Remi memang pandai berakting. Sejauh ini ia sama persis seperti Asta sehingga tidak ada yang tahu bahwa di dalam nya adalah jiwa yang berbeda.

Bruakk...

Komandan Yami datang dengan cara yang tidak biasa. Dia menendang pintu dan membuat semua orang melihat ke arah kapten Yami yang masuk ke ruangan.

“Yami jangan merusak barang-barang ~” tegur Nacht.

Aku tidak tahu apakah mata ini salah melihat atau tidak, tetapi Komandan Yami dan Wakom Nacht terlihat seperti Papa dan Mama. Tentu saja Nacht adalah Mama nya.

“ohayou komandan” sapa setiap anggota.

Komandan Yami duduk di kursi disamping Nacht. Dan kenapa Nacht mengambilkan makanan untuk Yami, dia jadi terlihat seperti yang aku bayangkan. Maafkan aku Nacht Fuku-danchou, tapi wajahmu mamaable.

“oh nak, akhirnya kau bangun. Kupikir kau sudah mati”

Komandan, kata-katamu benar-benar menyakitkan bahkan untuk ku yang mendengarnya.

“kerja bagus, meski pulangnya babak belur begitu,”

“oh ya, kita harus melapor tentang penjelajahan dungeon ke markas ksatria sihir. Kalian melaporlah ke sana” seru Komandan Yami.

Hah..scene satu ini. Aku ingin tidak mengikuti tetapi aku juga mengikuti raid disana. Bukankah Luck juga tidak ikut? Mungkin hanya Noelle, Yuno dan Asta saja. Aku malah bersyukur tidak ikut dan bisa menaikkan level ku. Luck akan ikut menjalankan misi bersama Magna dan aku juga ingin ikut mereka berdua.

Tapi.....kalau tidak ikut, maka aksi teroris di ibu kota akan.... Itu adalah ide bagus untuk menaikkan level ku.

Sepertinya Magna terkejut melihat Luck sedikit lebih ramah. Dan komandan sedang memilih anggota mana yang ikut. Itu adalah aku, Yuno, Noelle dan Asta. Padahal aku tidak ingin ikut kenapa komandan menyeret ku!?

Ketika Aku Masuk Dunia Black Clover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang