Goalkeeper's Story

Chapter 10

Seluruh skuad PSG sedang dalam perjalanan menuju kota Manchester. Mereka akan bertanding di leg kedua semifinal UCL setelah meraih tiket final Coupe du France.
"Haaah bakal merepotkan dah di leg kedua nanti", kata Boruto.
"Kita harus mencuri gol tandang sebanyak mungkin", kata Mbappe. Boruto sontak menelan makanannya.
"Bukannya tim kita hanya perlu hasil imbang saja, Monsieur Mbappe?", tanya Boruto.
"Hanya untuk antisipasi saja", kata Mbappe.
"Ooh begitu? Baiklah. Aku mau tidur dulu-dattebasa". Boruto lalu menyenderkan kepalanya ke sandaran kepala kursi pesawat dan mulai memasuki alam mimpi.

Di kursi belakang, para pemain lainnya tengah bermain forty-one. Sang kapten sudah kalah dua kali sehingga hukumannya adalah wajahnya digambari dua kali.
"Maaf kapten, kau sudah kalah dua kali jadi kugambari wajahmu dua kali", kata Icardi.
"Huwaaaaa jangan wajahkuuu!", teriak Silva.
"Duuuuh, siapa sih yang ribut itu?", tanya Di Maria dengan nada jengkel.
"Mengganggu tidurku saja-ttebasa", kata Boruto.
"Biar aku cek ke belakang". Mbappe lalu pergi menuju bagian belakang pesawat, tetapi beberapa saat kemudian langsung kembali ke tempat duduknya dengan ekspresi menahan tawa.
"Cepat sekali baliknya dan kenapa wajahmu seperti mau tertawa bro? Apa ada yang lucu?", tanya Di Maria.
"Iya nih, mukanya kapten dicoret tuh sama Icardi... hihihi", kata Mbappe sambil menahan tawa. "Jadi tadi di belakang kapten, Monsieur Icardi dan yang lainnya tengah main forty one. Yang kalah wajahnya akan dicoret. Kapten sudah kalah dua kali, sehingga akhirnya wajahnya benar - benar berantakan bro". Mbappe lalu tertawa ngakak.
"Waah, kapten jadi seperti tidak punya harga diri tuh". Di Maria sontak tertawa simpul.
"Mau ketawa takut dosa, tetapi sudah terlanjur". Mbappe lalu ikut tertawa bersama Boruto.

"Ladies and gentlemen, as we start our descent to Heathrow International Airport, please make sure your seat backs and tray tables are in their full upright position. Also, make sure your seat belt is securely fastened and all carry-on luggage is stowed underneath the seat in front of you or in the overhead bins. Thank you", kata announcer pesawat.
"Boruto... Boruto". Di Maria berbisik di telinga Boruto.
"Ungh". "Bangun dan duduklah di bangkumu nak, kita sudah mau mendarat di London".

Boruto langsung terbangun dan melepaskan pelukannya dari Di Maria.
"Hoaaaahm". Boruto bangun lalu mengucek matanya. "Sudah berapa lama aku tidur, Monsieur Di Maria?", tanya Boruto dengan nada lemas.
"Sepanjang penerbangan", jawab Di Maria.
Boruto melirik Di Maria dengan tidak percaya. "Heeh? Selama itu?". Di Maria melirik Boruto singkat dan mengangguk.
"Namun tidak apa - apa Boruto, terkadang penerbangan itu membosankan dan tidur bisa menjadi cara untuk menghabiskannya. Sekarang duduk di bangkumu, periksa sampah di sekitarnya dan jika tidak ada langsung pakailah sabuk pengamanmu".
Boruto mengangguk dan langsung melakukan yang disuruh Di Maria.

Beberapa menit kemudian, pesawat Air France yang ditumpangi para pemain PSG pun mendarat di Bandara Internasional Heathrow, London. Setelah pesawat terparkir sempurna, skuad "Le Parisien" pun lalu melepaskan sabuk pengaman masing - masing dan berjalan keluar pesawat secara bergiliran.

Seluruh skuad PSG beserta pelatih dan official pun disambut singkat oleh tiga pramugari Air France dan tiga pramugari Fly Emirates di luar pintu garbata. Setelah sambutan singkat itu, mereka pun menuju ke bagian Baggage Claim untuk mengambil koper - koper mereka. Setelah itu, mereka pun keluar dari ruangan khusus pengambilaj koper dengan serbuan wartawan dan kilatan kamera. Namun seluruh pemain serta pelatih dan official memilih untuk tidak menjawab dan langsung keluar pintu kedatangan internasional menuju taksi Uber yang sudah dipesan khusus oleh pihak bandara Internasional Heathrow untuk mereka.