'Lihatlah si cupu itu.'
'Bagaimana bisa seorang anak berani membunuh ayahnya sendiri?'
'Uhh bahkan wajahnya pun tidak menunjukkan raut penyesalannya.'
'Jangan mau berteman dengan si cupu itu.'
'Mengapa polisi tidak memenjarakannya? Bukankah dia sekarang menjadi sebuah bahaya bagi kita?'
'Aku menyesal telah berteman dengannya.'
'Sssstt jangan bicara terlalu nyaring. Nanti kita akan dibunuh juga.'
'Dia iblis yang bahkan lebih buruk di banding iblis.'
'Hebat sekali dia, di usia 17 tahun sudah berhasil menjadi pembunuh.'
"Hikss hikss tidakkkkk! Wooyoung bukan pembunuh hikss. Bukannn bukannnnn." Wooyoung semakin menenggelamkan wajahnya pada lipatan lututnya. Air mata pun kini kian turun bergantian melewati pipinya.
Brakk
"Wooyoung!"
Pintu kamarnya dibuka paksa. Menampilkan seorang gadis dengan rambut sebahu yang memasuki kamarnya dengan Langkah tergesa, serta raut khawatir yang menyertai wajah imutnya. Wooyoung bahkan tak menyadari jika ada seseorang yang memasuki kamarnya. Terlalu hanyut dalam kesedihan yang selama ini ia rasakan.
"Wooyoung kenapa?"
Daksa milik Wooyoung didekap erat oleh yang lebih tua, membuat sang empu tersentak. Kepalanya ia angkat, wajah sembabnya menatap sedih ke arah sosok perempuan yang sangat berharga didalam hidupnya.
"Kak Una? Hikss Wooyoung—" Wooyoung tak sanggup untuk melanjutkan kata-katanya. Ia memilih untuk menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher sang kakak. Elusan pada punggung serta kecupan-kecupan ringan pada pucuk kepalanya pun sedikit bisa menenangkan daksanya.
"Wooyoungnya Kak Una ga salah. Ini semua sudah takdir. Ga usah dengerin kata mereka. Abis ini kita pindah ke Jepang ya? Tunggu Kak Yerin sama Yunho pulang, kita bakal tinggal di Jepang." Kata Eunha lembut, berusaha menenangkan sang adik yang masih sesegukan.
"Hikss Wooyoung bukan pembunuh kan Kak Na? Wooyoung selama ini bukan jadi beban keluarga ini kan Kak? Wooyoung ngga nakal kan Kak? Wooyoung ga bakal—"
"Sssstt iya. Wooyoung bukan pembunuh. Wooyoung ga pernah sama sekali jadi beban keluarga ini. Wooyoung anak baik, Wooyoung selalu mau dengerin apa yang Kak Una suruh. Wooyoung bakal tetap disini, hidup bahagia bareng Kak Una, Kak Yerin sama Yunho. Wooyoung ga boleh sedih, nanti Kak Una bakalan ikut sedih kalau Wooyoung masih sedih."
"Nggak! Kak Una ga boleh sedih! Nanti Uyong tambah sedih."
Eunha melepaskan pelukan sang adik, kemudian menangkup wajah tampan yang kini dipenuhi oleh air mata, "Iya, Kak Una ga bakal sedih kalo Uyong berhenti nangis. Coba senyum nya mana? Kak Una mau liat."
"Wooyoung sayang kak Una!"
"Kakak juga sayang sama Uyong. Udah sekarang Uyong cuci muka, itu si San nungguin dibawah."
"Loh San ngapain kesini?"
"Dia bakal ikut ke Jepang. Kalian berdua kan udah kayak upin ipin, ga bisa pisah."
F I N
L O K A W I G N A
Jung Wooyoung Ft. Choi San, Jung Yerin, Jung Eunbi as Eunha, Jung Yunho
End
Balikpapan, Sabtu 15 Mei 2021
L O K A W I G N A (END)
Thanks buat yang udah mau mampir. Ini sebenarnya cuma cerita hasil dari kegabutan rara, dan rara ga ada niatan mau publish di wp. Udah lama ini cerita ada di file laptop rara, dan setelah paksaan dari penss rara yang nyuruh rara buat publish cerita ini, akhirnya rara milih buat publish daripada berjamur dilaptop:")
Semoga suka ya, sekali lagi Thanks!
More Story From Fadin07
-Sosial Media 1 (Oneus Ft. Gfriend)
Status: End-Dr. Bebe (Hongseok Ft. Eunha)
Status: End-Oneshoot (Gfriend Ft. Others B-grup)
Status: End-Pentagon x Gfriend (OneShoot)
Status: End-Inception (Straykids)
Status: End-Rumah Susun (Gfriend, Ateez, And Theboyz Ft. Others Ido)
Status: On Going
Lokawigna juga bakal ada versi Theboyz, maybe bakal rara publish minggu depan.
Fadin07 On Instagram @fadin07_
-Rara
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Lokawigna 1
Kurzgeschichten[ END ] Lokawigna Ateez Ver . . . . . Start: 15-5-21 End: 15-5-21 'Ateez' ©Fadin07 Story