Mr. Perfectly Fine (26) - Mr. It's Time For Screaming and Fighting

1.3K 63 0
                                    

"Ssshhhhhh." Aku semakin ketakutan, dan pisau yang kutaruh tadi seperti menghantuiku, menyuruh untuk aku menancapkannya pada jantungku agar ia berhenti berdetak.

***

"Aku—"

"AKHHHHH." dengan sekuat tenaga ku lemparkan pisau steak tadi ke lantai. Kelibatan malam gila kemarin kembali terngiang dan aku tidak mau kejadian malam itu kembali terjadi. Dan akibat lemparan itu pula membuat semua orang di kantin kini memperhatikanku.

Ada yang memperhatikan saja,memandangku ketakutan, bahkan ada juga yang tiba-tiba pergi padahal kulihat makanan mereka sama sekali belum habis dan kuyakin mereka pasti akan membicarakan yang aneh-aneh di belakangku, ITU PASTI!

Pandanganku semakin kalap.

Ketakutan dan juga malu.

Hiding, hiding Nastya hiding!

Tiba-tiba dengan mengagetkan semua orang, aku langsung bersembunyi di bawah meja, menutup dengan kuat telingaku dengan tangan yang bergetar. Sayup-sayup kudengar orang-orang membicarakanku hingga tiba-tiba kantin menjadi riuh dan terdengar jeritan ketakutan.

"Itu pasti pasien gila yang kemarin!" ucap salah seorang diantara mereka yang sepertinya melihatku tempo hari, kulihat gossip sudah menyebar sangat luas.

Banyak orang menunduk dan berjongkok secara terang-terangan untuk melihat keadaanku dengan jelas.

"Kalian membawa orang gila kesini dokter?" tanya seorang wanita. Aku tidak berani menatap siapa wanita itu, aku hanya bisa menunduk dan merutuki diriku kenapa bisa terjadi seperti ini.

"Apa benar kalian membawa wanita gila itu?" suaranya terdengar seperti pria muda yg sedang menghakimi.

"Sepertinya dokter-dokter disini sama gila nya! Wanita menakutkan seperti ini saja mereka rawat padahal kemarin mereka pun tau kalo wanita ini memang gila! Saya, saya yang menjadi saksi bagaimana wanita itu hampir membahayakan orang tua saya!" setelahnya suasana menjadi kacau, semua orang menyalahkanku, dan teman-teman Bena, aku tidak mendengar suara apapun dari pihak mereka.

Aku pembawa sial.

Sudah sebatang kara seperti ini saja aku masih menjadi beban untuk banyak orang!

"Apa benar itu dokter?" suara pria yang terdengar menahan amarah bersuara.

Lagi, tidak ada suara apapun yang terdengar.

"Saya membayar mahal untuk mendapat ketenangan di rumah sakit ini, bukan untuk mendapat ancaman mengerikan dari wanita gila seperti dia! Apa anda tidak bisa memindahkannya ke rumah sakit jiwa saja?! Kami juga bayar di rumah sakit ini dan kami menginginkan ketenangan, bukannya ketakutan! Kenapa pula anda semua sebagai dokter membawanya ke tempat riuh seperti ini? Anda ingin membahayakan kami semua? Sama seperti yang dia lakukan tempo hari?!"

Yeahh, aku wanita berbahaya.

Aku memang gila.

Aku orang gila.

Aku... gila?

"Bawa pergi orang gila itu!"

"Bawa, usir saja!"

"Saya akan menghubungi pihak rumah sakit ini dan memecat dokter tidak berguna seperti kalian dengan membawa orang gila itu!"

"DIAMLAH KALIAN SEMUA!"

Itu...

... Bena?

"Apa memang harus seperti ini penghakiman kalian semua? Dimana hak asasi kalian semua? Apa dia bukan manusia yang tidak punya hak asasi? Anjing saja punya hak asasinya sendiri, apa maksud kalian menjudge sembarang seperti itu pada manusia? Apa dia menyakiti salah satu dari kalian?"

Mr. Perfectly Fine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang