Episode 96

10 1 0
                                    

Berada di depan ruangan dimana masih di adakan rapat dewan osis di dalam sana, anisa dengan setia menunggu Aryan keluar dari ruangan tersebut.
5 menit kemudian, Aryan melihat gadis yang tidak asing yang sedang berdiri sambil bersandar di pilar. “ Anisa…, kamu kok ada disini.” Tanya Aryan yang melihat anisa.

“ Iya kak.” Anisa langsung menoleh setelah mendengar suara Aryan.
“ Kamu lagi ngapain di sini?, lagi nungguin seseorang?.” Tanya Aryan yang penasaran.
“ Iya kak.” Jawab anisa, matanya mode aktif karena selalu di tatap banyak pasang mata yang berkeliaran.

“ Eh? Siapa?.” Tanya Aryan kembali yang sangat penasaran.
“ Kak Aryan.” Jawab pelan anisa sambil kepala ia tundukan ke bawa, karena tidak kuat menahan tatapan banyak orang yang seperti jadi cctv pengawas.
“ Huh? Apa aku tadi ngga salah dengar, kamu  lagi nungguin aku.” Ucap Aryan yang seakan tidak percaya akan yang di katakana anisa.

“ Iya kak Aryan.” Ucap anisa yang masih menundukan wajahnya.
“ Kamu kenapa?, kok terus nunduk ke bawah.” Tanya Aryan yang ke bingungan karena melihat anisa yang bicara sambil nunduk.
“ Ngga apa-apa hanya malu.” Ucap anisa yang masih menunduk tapi dari ekor matanya lirik-lirik karena tatapan siswa/siswi yang wara-wiri.

“ Ya udah mau nunggu di tempat lain?, mungkin kamu mau masuk keruangan osis untuk bicara.” Ujar Aryan ingin mencari tempat yang aman.
“ Ngga usah kak di sini aja.” Ujar anisa, karena sudah banyak yang lihat. Apa lagi sampai masuk kedalam ruangan osis hanya berdua bisa-bisa runyam masalahnya.

“ Kamu ini aneh banget si anisa, apa ada sebenarnya. Sampai kamu bela-belain, nungguin aku disini.” Ucap Aryan yang begitu sangat penasaran dengan anisa yang saat ini dengan wajah yang panik.
“ Karena masalahnya sangat penting.” Ucap anisa yang masih dengan nada rendahnya, karena tidak mau ada yang dengar.

“ Sepenting apa?.” Tanya Aryan kebingungan.
“ Aku bingung mau ngomongnya.”
“ Tinggal ngomong aja, aku gak bakalan gigit kamu kok. Ngomong-ngomong kamu sudah nunggu lama di sini.”
“ Itu ngga penting kakak tanyakan, yang penting sekarang apakah kakak bisa bantu aku.” Ujar anisa yang memohon sambil medongak wajah ke arah Aryan.

“ Bantuan apa? yang bisa menolongmu, coba naikan wajahmu sedikit.” Ujar Aryan yang menekan dagu anisa dengan buku di tangannya.
“ Aku lagi butuh bantuan kakak.” Ujar anisa.
“ Iya kamu katakana saja selagi aku bisa bantu.”
“ Kak teman aku salah paham sama hubungan kita, kejadian waktu pagi di gerbang sekolah ada temanku kan, dia salah faham sama kita. Dia salah satu fans kakak, dan dia marah banget saat melihat kakak melakukan itu padaku.” Anisa menjelaskan semuanya.

“ Waduh, tapi apa yang ku lakukan hingga teman kamu semarah itu padamu, apa gak bisa kamu selesain anisa.”
“ Ngga bisa kak, makanya aku minta bantuan kak Aryan. Kakak akan bantuin aku kan.” Anisa begitu sangat memohon pada Aryan.

Di sisi lain terlihat geng Barbie yang terdiri dari 5 cewe yang berkuasa entah dari segi materi atau kedudukan dan status sosial mereka, melihat Aryan yang sedang bicara dengan anisa itu membuat mereka berhenti.

“ Michelle, coba lihat tuh. Si Aryan lagi godain siapa lagi.” Ujar sandrina.
“ Kayanya anak baru?.” Sambung fika.
“ Mungkin bukan Aryan yang godain cewe itu, kaya tuh cewe yang caper sama Aryan.” Sambung avika yang punya pandangan lain soal Aryan.

Bersambung...

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share and masukan komentarnya.

Senin 19 April 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang