Pagi yang indah, Matahari terbit secerah seperti biasanya. Tapi, Aletta masih nyenyak diatas kasurnya.
'story of my life i take her home..' pagi-pagi udah ada aja yang telpon.
Aletta mencari keberadaan handphonenya dengan mata masih terpejam, nyawa belum kumpul check.
"Hmm?"
'Lo baru bangun ya?'
"Hah, apa, ini siapa?" Nyawanya belum kumpul ges maap.
'Yaampun, Fenly ta," Oh fenly
'Mau bareng gak, Ta?'"Hah, kemana?"
'Sekolah aduh'
"Eh, hm, iya iya"
'Yaudah cepet siap-siap'
"Iya, bawel!"
Aletta pun bangun dari kasurnya, sembari mengumpulkan nyawa. Lalu ia pergi menuju kamar mandi, ya tentu saja untuk mandi. Setelah siap Aletta menuju ke bawah untuk sarapan.
"Dih, tumben udah bangun? baru mau abang gedor-gedor!" Ucap Ricky meledek.
"Berisik."
"Udah, ayo sarapan dulu!" Mama melerai.
tok tok tok
"Bang, bukain gih!" perintah Mama. Ricky pun langsung menuju pintu, dan menemui seseorang dibalik pintu.
"Halo, Bang!"
"Lah, Fen? pagi-pagi udah dateng, sini masuk!"
Iya itu Fenly, yang tadi bangunin Aletta lewat telpon. "Eh Fenly, sini ayo sarapan bareng!" Mama heboh, emang ni emak gabisa liat yang bening dikit
"Iya, Tan."
"Mau ngajak Aletta berangkat bareng lagi, Fen?" Ricky to the point.
"Hehe, Iya bang." Fenly menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.
"Ih, Mama suka deh kalo kalian makin akur aja!" Ucap Mama.
"Lah, emang biasanya kita gimana?" Tanya Aletta. "Ya enggak, udah lanjut lagi makannya."
setelah selesai sarapan
"Aku jalan ya, Ma." Pamit Aletta
"Jalan ya, tan." disusul Fenly
"Iya Hati-hati, jangan ngebut." pesan Mama
...
di sekolah
"HALO WAHAI RAKYAT-RAKYAT KU!" Sapa Aletta ketika sampai kelas.
"Orang mah, Assalamualaikum kalau dateng!" Kata Rahmat.
"HEHE! ASSALAMUALAIKUM TEMEN-TEMEN!" Teriak Aletta lagi Ala-ala opening Ria Ricis.
"Waalaikumsalam!" teman-temannya menjawab
asik kompak bener, batin Aletta
"HELO BESTIE KUH!" Sapa Aletta ke teman-temannya, Fiki Zweitson dan disitu juga ada Fajri.
"Berangkat bareng lagi lo berdua?" Ucap Zweitson. "Tau tuh tiba-tiba nelpon gue pagi-pagi." Ujar Aletta.
"Lo tau gak sih, pas gue nelpon Aletta telmi banget, hah hah mulu kaya tukang keong!" Ledek Fenly.
"Yaudah maaf, namanya juga nyawa belum kumpul."
"Bukannya emang lo telmi, Ta?" Fiki pagi-pagi nyari penyakit aja.
"Gausah nyontek lagi ya lo sama gue!" Ancam Aletta, kan fik berulah sih
"Ah, males mainnya ngancem!"
Zweitson, Fenly, Fajri hanya tertawa
"Eh sorry, Kalian berangkat bareng emang rumah kalian satu arah?" Tanya Fajri
"Bukan satu arah lagi, sebrangan malah!" Fiki menjawab
Fajri Hanya mengangguk mengerti
Bel pun berbunyi
Pelajaran pertama diawali dengan pelajaran seni budaya, pelajaran favorit Aletta. Karena tugas yang dikasih selalu menggambar, dan Aletta suka menggambar. Walau kadang teman-temannya suka meminta bantuan Aletta
Dari yang hanya gambar 1 benda, sampai semua full isinya Aletta yang gambar. Kalau yang kaya gitu pasti Aletta minta bayaran, gambar yang menghasilkan uang. mantab bukan.
skip bel istirahat
"Kantin, Ta?" Ajak Zweitson
"Kalian duluan aja, gue mau ke toilet dulu."
"Ngapain, Ta?" pertanyaannya minta di tabok banget, siapa lagi kalo bukan Fiki yang nanya.
"Ya ngapain kek! kepo banget lo malih!" Jawab Fenly sembari menoyor kepala Fiki
"Ya maaf, gue kan cuma nanya." Jawab Fiki tak berdosa. "Pertanyaan lo ada-ada aja, Fik." Fajri nimbrung.
"Yaudah, kita duluan ya!" ucap Zweitson
"Iya, nanti tolong pesenin gue Nasi goreng ya kaya biasa, bilang aja sama bu kantin buat Aletta!" Aletta pesan.
"Oke."
Aletta pun pergi ke toilet. Setelah dari toilet, ia bergegas menuju ke kantin. Tapi dijalan ia bertemu sang ketua basket dan wakilnya, iya Iqbaal dan Aldi.
jodoh emang ga kemana ya, sesuatu. batin Aletta
"Eh, Ta! Pas banget ketemu lo, lo liat Fenly sama Fiki gak?" Tanya Sang ketua Basket.
"Oh, mereka di kantin kak."
"Yah, yaudah deh gue nitip aja, tolong bilang ke mereka nanti latihan terus gantiin posisi gue sama Aldi dulu, soalnya kita di panggil sama Coach." Iqbaal meminta tolong Aletta.
"Oh, oke kak, siap!"
"Terus kasih kertas ini ya ke siapa itu anak baru yang kemaren kalian bawa?" Iqbaal berusaha mengingat.
"Fajri?"
"Nah iya, suruh isi formulir ini, terus nanti pas latihan bawa ya!"
"Oke deh!"
"Yaudah, makasih banyak ya, Ta!" Iqbaal berterima kasih
"Iya kak, sama-sama!" aduh cogankuh
Setelah itu, Aletta langsung bergegas pergi ke kantin untuk segera menyantap pesanan yang Ia titip tadi.
"Mana pesenan gue?" Tanya Aletta langsung, karena Aletta sudah lapar ges
"Nih!"
"Makasih, kawan. Oiya nih, Ji, dari Kak Iqbaal, isi terus nanti pas latihan dibawa kasih deh ke kak Iqbaal lagi!" Aletta menyodorkan Kertas yang tadi dikasih Iqbaal.
"Aji doang, Ta?" Tanya Fiki
"Ini formulir buat anggota baru. Oiya, nanti ada latihan, lo sama Fenly disuruh gantiin Kak Iqbaal sama Kak Aldi dulu, mereka mau ketemu sama coach katanya." Aletta menyampaikan Amanah.
"Aduh, Males banget!" Fiki ngeluh.
"Apa lo Fik, jangan kabur ya, gue aduin lo ya ke Kak Iqbaal kalau kabur." Aletta mengawasi Fiki.
"Iya, iya, gue latihan!" Fiki Pasrah.
"Oiya, Ta. Nanti mau bantuin gue sama anak teater lain gak? mereka mau buat sesuatu gitu mungkin lo bisa kasih ide." Zweitson minta tolong.
"Oke, nanti gue bantu!" Jawab Aletta.
mereka pun melanjutkan makannya.
...
makasih yang mau baca sampe sini
luv luv luv 😘vote ya ges voteee hihihihi 🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Or Love [END]
Teen FictionGimana jadinya kalau sahabat yang udah akrab banget dari kecil suka sama kita? Itulah yang sekarang dirasakan oleh seorang gadis SMA, Aletta Zea. Ketika Sahabatnya mengagumi Aletta diam-diam, tapi disisi lain Aletta juga mengagumi Seseorang diam-dia...