Hey update❤️
.
.
.
Happy reading...
****
Pernah membaca kalimat 'Jangan terlalu berharap pada cinta seseorang yang belum tentu mencintaimu' gak? Kalo belum, selamat! Kamu barusan membaca kalimat itu. Oke skip!Mungkin, Aira yang terlalu berlebihan. Aira yang terlalu berharap. Aira yang terlalu terobsesi ingin mendapatkan hati gus Fahmi. Karena kenyataannya hanya Aira yang terlalu berharap lebih, sedang gus Fahmi hanya menganggapnya seseorang yang biasa saja.
"Terus gue harus gimana?" teriak batin Aira.
"Udah, nyerah aja. Dia itu gak cinta sama kamu. Mending kamu cari yang lain. Masih banyak yang suka sama kamu" ucap sisi rapuh dalam diri Aira.
"Jangan nyerah. Selagi janur kuning belum melengkung, mereka belum ijab kobul, kamu masih punya kesempatan" ucap sisi lain pada diri Aira memberi semangat.
Senyum Aira terbit.
"Iya! Gue gak boleh nyerah. Gue harus buktiin sama gus Fahmi, kalo gue itu pantes buat dia. Ya! Gue harus bisa!" ucapnya sambil mengepalkan tangan semangat.
"Mba Aira mau berangkat perang?" ucap Diana dengan nada aneh melihat Aira mengepalkan tangan sambil mengangkat nya tinggi - tinggi.
Aira perlahan menurunkan tangannya, "Iya, mau perang gue"
"Woah, perang sama siapa mba?"
"Sama PHGSGF"
"Ape tu?"
"Perusak Hubungan Gue sama gus Fahmi" Aira ngakak mendengar ucapan nya sendiri.
Diana?
Dia mengeryit bingung lalu meninggalkan Aira sendiri.
"Itu mba Aira kesurupan gak ya?"
****
"Ning Mia lama banget loh gak pernah ke Pondok lagi. Lagi sibuk ya ning?" tanya salah satu santri yang mungkin akrab dengan neng Mia.FYI, sekarang Aira dan semua anak asrama nya sedang berkumpul karena kedatangan neng Mia Mia itu. Mereka bersemangat untuk berkenalan dan bercerita panjang lebar dengan nya. Aira sebenarnya malas berada di asrama. Tapi mau dimana lagi? Mau ke dapur gak bisa ngapa - ngapain. Mau ke kamar mandi tapi gak kebelet. Yaudah, Aira memutuskan tetap di asrama dengan berusaha menulikan pendengaran nya.
"Em ning, kabar - kabarnya mau di jodohin ya sama gus Fahmi?" yeah, sampai juga ke topik yang sangat - sangat malas Aira dengar. Ini bocah kenapa juga harus nanyain sih? Geram Aira tertahan.
Dengan tersenyum ning Mia menjawab, "InsyaAllah mbak. Do'ain aja yang terbaik ya"
"Gue do'ain lo nanti gak jadi nikah sama gus Fahmi" spontan Aira berdo'a dalam hati seperti itu setelah mendengar jawaban ning Mia.
"Aamiin ning. Semoga lancar ya. Eh ayok Aamiin nin dong" ajak orang itu dengan sok nya.
Semua ramai mengaminkan. Aira hanya melengos mendengarnya.
"Hareudang Hareudang Hareudang. Panas panas panas" Siska menyanyikan salah satu lirik lagu.
"Siapa yang panas Sis?" dengan polosnya ning Mia bertanya seperti itu.
"Tuh ning, yang lagi rebahan santuy di karpet sambil ngedumel gak jelas" spontan Aira menghentikan mulutnya bergerak. Memang, sedari tadi mulutnya terus mengomel tanpa suara mendengar semua celotehan orang asrama nya tentang gus Fahmi dan neng Mia.
Merasa tersindir, Aira menoleh.
"Nyindir gue lo?""Enggak sih. Bagi yang merasa aja" balas Siska sok gak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Cinta Sang Gus [END]
Teen FictionJika laki - laki yang baik untuk wanita yang baik, boleh tidak jika dirinya yang jauh dari kata baik ini mendapatkan seorang laki - laki yang baik nan sholeh? Annansya Aira. Gadis cantik yang harus masuk pada tempat dimana orang - orang menyebutnya...