📜☁️ | A Promise is A Promise | Part I

6.9K 360 792
                                    

Sekali lagi alternate universe!
Kali ini, cerita dimana Nevin dan Marvel adalah tetanggaan sekaligus teman masa kecil.
Disini Marvel usianya 8 tahun lebih tua dari Nevin- kok jauh bet :v
Dan ceritanya ga ada tentang youtube sama sekali, yep! ;P
Marvel jadi pekerja kantoran and Nevin sebagai anak kuliahan umur 19 tahun ;P
Moga kalian suka!

Anyway, Happy Reading! ♡

~

"Beneran? Wah... nasib lu buruk amat, dah!"

Samsul menggeleng-gelengkan kepalanya, memasang wajah prihatin.

"Dari awal gua emang ga cocok sama tuh cewek, Nyokap gua aja yang maksain."

Marvel berbicara lesu.

Hari ini adalah hari yang melelahkan baginya. Di kencan pertamanya untuk pertunangan, dia malah ditolak di depan banyak orang.

"Tapi tuh cewek kurang ajar juga, jirr. Jelas-jelas dia sengaja nyari perhatian umum. Dan lagi, dia langsung nolak lu waktu tau lu ternyata cuma pekerja kantoran biasa. Matre emang."

Gemmad ikut prihatin.

"Haiih... cewek sekarang emang kaya gitu, Gem, pada matre."

Peppey ikut dalam percakapan.

Tujuan mereka adalah menghibur Marvel, sayang Marvel tidak menghiraukan mereka.

"Untung Bu Gm bukan 'cewek sekarang' ya!"

Pak Gm ikut nimbrung.

Mata Gemmad, Samsul, dan Peppey langsung tertuju pada Pak Gm, menatapnya tajam atas kalimatnya.

"Haah... gua tau, kalian dapet cewek baik, ga matre, 'cewek dulu'... iya! Kalian pamer aja."

Marvel sekali lagi menghela nafas berat, meminum setengah gelas cappuccino pesanannya, lalu berdiri.

"Eh, udahan lu?"

Gemmad menatap Marvel yang bersiap pergi.

"Ya, gua ada urusan. Duluan."

Marvel beranjak pergi meninggalkan meja.

"Oh iya! Ga usah bayar, Vel! Gua yang traktir!"

Peppey berseru pada Marvel, mendapat balasan anggukan samar darinya.

"Hm, kayaknya emang sibuk si Marvel,"

Peppey kembali fokus pada 3 temannya.

"Paling dia pulang."

Samsul mengangkat bahu. Dia yang kenal Marvel paling lama, tentu dia tau bagaimana Marvel.

"Iya, pasti dia kecapean. Dia butuh istirahat."

Pak Gm mengangguk setuju.

"Bener, sih."

Gemmad ikut mengangguk.

~

"Haah... sial bat gua...!"

Marvel mengelap dahinya yang basah.

Benar-benar hari yang buruk baginya. Dimulai dengan bangun kesiangan, membuatnya berangkat terlambat ke kantor. Jalanan sudah padat dan transportasi umum menjadi penuh dan sesak.

Oneshots | Nevin x Elestial | ElVin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang