Ini sudah hari ketiga Haechan berada dirumah sakit, berita tentang dirinya yang masuk rumah sakit akibat kecelakaan pun sudah menyebar di seluruh penjuru sekolah tanpa terkecuali. Dan hari ini dia ditemani oleh sang Mama dan Kakak bersama kekasihnya Dejun.
Hendery dan Dejun itu satu jurusan, katanya mereka cinlok saat mengikuti lomba debat antar fakultas. Bukan cerita romansa yang begitu berbunga-bunga, tidak, ini jauh melenceng dari kata romantis malah. Mereka berada dalam satu grup debat, tetapi saat lomba sudah selesai, Hendery malah mendebat pendapat Dejun. Membuat heboh lorong fakultas dengan suara pertengkaran mereka,
Haechan bahkan masih heran hingga saat ini, bagian mana yang disukai oleh Dejun dari Kakaknya ini??
Setidaknya untuk hari ini Haechan merasa bangga dengan dirinya sebab bisa memperbudak Dejun- ah lebih tepatnya mengambil Dejun dari Hendery karena sedari tadi Dejun mengabaikan Hendery dan menuruti keinginan Haechan. Bahkan sekarang Haechan sedang disuapi oleh Dejun, alih-alih makan bersama dengan Ten dan Hendery.
Tak mempedulikan tatapan garang dari sang Kakak, Haechan menikmati makan siang nya dengan khidmat penuh penghayatan untuk mengundang rasa sebal dari sang Kakak.
"Kalo nggak sakit udah gue tabok itu bocah," gumam Hendery,
"Udah biarin lah Hen, kayak pacar kamu bakal di ambil sama Echan aja," balas Ten.
Ditengah makan siang itu, pintu kamar rawat Haechan diketuk dari luar kemudian terbuka, menampilkan sosok perempuan dengan paras cantik masuk ke dalam kamar.
Rambutnya hitam sepanjang bahu, tubuhnya masih dalam balutan seragam sekolah dan dia masuk tak sendiri, tangan kanannya menarik paksa kerah seorang bocah seumuran mereka yang Haechan kenal sebagai Chenle. Sedangkan gadis itu sepertinya Haechan pernah melihatnya.
Haechan memicingkan matanya untuk membaca nama yang tertera di jas almamater yang digunakan gadis itu.
Shin Ryujin.
Ah ya, Haechan baru ingat sekarang.
"Minta maaf sana lo," Ryujin mendorong tubuh Chenle dengan kasar hingga berakhir di samping Haechan dan Dejun, keadaan Chenle kini sudah tak bisa dibilang baik, seragamnya berantakan dan ada banyak luka lebam di wajahnya, belum lagi di tubuhnya pasti lebih banyak karena melihat Chenle yang meringis setiap bergerak.
Ten berdiri, dia lantas menghampiri Ryujin,
"Kamu temennya Haechan?" tanya Ten dengan senyum tipis menatap Ryujin, melihat Ten membuat Ryujin lantas tersenyum membalas Ten,
"Ah, iya. Saya temennya," jawab Ryujin dengan sopan, sangat bertentangan dengan tindakannya tadi yang mirip preman pasar.
"Saya Mama-nya, panggil Mama aja," ucap Ten,"Terus ini siapa?" ia lantas menunjuk pada Chenle yang kini masih terdiam disisi ranjang.
"Dia yang bikin Haechan kayak gini Tan- eh maksudnya Mam, dia sengaja ngajak Haechan balapan trus nyuruh anak buahnya buat nabrak Haechan dari samping," jelas Ryujin, tentu saja semua yang ada disana terkejut. Haechan tak heran lagi, dia hanya mendengus,
"Pantes aja pawakannya kek pernah liat gue," gumam Haechan,
"Kamu-" belum juga Ten berucap, Hendery sudah mengambil tindakan, mencengkram kerah seragam Chenle dengan kuat,
"Berani lo ya macem-macem sama adek gue?! Salah apa adek gue ke lo? Hah?!" bentak Hendery.
Ryujin nampak senang melihat Chenle yang mulai ketakutan, makan saja semua bualan tentang keluarganya yang akan membalas semua perbuatan Ryujin itu.
"Dia nggak suka Haechan yang jadian sama Jeno, dia pengen Jeno," jawab Ryujin.
Bullshit.
Hendery tak bisa menahan amarahnya lagi, kelakuan orang macam Chenle jika belum jera tidak akan berhenti. Kenapa yang bermasalah asmara harus diselesaikan dengan jalan seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HOLIC (NOHYUCK) END
Hayran KurguCinta akan mengubah cara pandang seseorang terhadap dunia. Lee Jeno dan Seo Haechan. Adalah 'ying' dan 'yang' yang pada akhirnya bersatu untuk mencari arti kehidupan bagi mereka. Haechan yang selalu bebas dan Jeno yang dipanggil 'sempurna' itu ju...