"Bulan, aku harap kamu bersuara kepadanya, bahwa aku ingin berjumpa." Gumam Fajri. Seperti biasa, dia sedang melamun menatap bulan purnama yang begitu indah malam ini.
Helaan nafas panjang yang menemaninya di setiap menit, seolah mewakili setiap rancauan nya di dalam hati, bahwa dia ingin berjumpa, dia menyesal, dia ingin memeluknya, membanggakannya didepan para teman temannya bahwa dia kakak yang hebat. Bahwa seorang Ricky Zakno sangat berarti baginya.
"Ji, diluar mulu? Bulannya juga bakal tutup kuping denger ocehan lo," Suara nya, suara yang dulu paling dia banggakan, lelaki yang selalu dibanding bandinginya dengan Ricky.
Dia Farhan, laki laki yang selalu menemaninya bermain dari kecil, laki laki yang selalu ada untuk Fajri, Farhan adalah abang baginya "Bang, menurut lu," Fajri menghela nafasnya sejenak, biasanya dia tidak selemah ini, dia lelaki yang sangat jarang bersedih
"Bulan bakal nyampai in pesan gua gak?" lanjutnya, "Bulan bukan merpati, mana bisa ngirim pesan. Nih ya ji, gua udah sering bilang, jangan ngelamun kalo udah malem, bahaya tau gak? Bisa ketempelan." Kata Farhan, mendengarnya Fajri terkekeh "Cerita horor mana lagi yang lu baca?"
"Dih dibilangin, emang lu mau ngirim pesan ke siapa sih? Pake lewat bulan segala," kekehan fajri terhenti, dia kembali menatap bulan purnama di hadapannya dengan senyuman tipis "Buat bang Rick," Celetuk Fajri, Farhan sudah tau betul apa yang terjadi diantara kedua kakak beradik itu, sehingga dia hanya membiarkan Fajri berceloteh menceritakan penyesalannya yang amat menyayat "Gua berharap bulan ngasih tau dia, kalau gua menyesal, gua berharap dia denger suara bulan, gua hanya berharap masih ada hari esok bang, buat gua tembus kesalahan gua." Setetes air mata keluar dari mata indahnya, disusul dengan butiran lainnya.
Hingga laki laki bergigi kelinci itu menutup muka nya di lipatan tangan, dan Farhan hanya bisa berdiam menunggu Fajri melampiaskan semua kekesalannya dengan tangisan.
Bulan, jika kau mendengarnya, tolong sampaikan pesan Fajri, tolong bersuara dan beri tahu Ricky bahwa Fajri sangat mengharapkan hari esok.
Semoga feel di dalam kisah ini tersampaikan ke kalian, dan di ingat kan kembali kalau ini hanya rekayasa penulis yang ter inspirasi dari lagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Purnama
Teen FictionMenyesal. Perkataan itu sudah tidak asing lagi, tapi hanya kesabaran dan harapan untuk memperbaikinya yang bisa mengubah penyesalan. Maulana Fajri, kisah ini tentangnya. Kisah dimana Fajri menyesali setiap scenario dihidupnya. Ia menyesal, tentu saj...