Farel tengah berkutat dengan alat dapur. Memasak ayam goreng serta sambal. Dengan menggunakan baju merah celana hitam selutut ia santai membolak-balikan daging ayam dipenggorengan.
"Masak apa?" tanya Reynard tiba-tiba membuat Farel terlonjak.
"Bikin kaget aja lo," gerutu Farel.
"Jangan nempel-nempel," ucap Farel ketika merasakan punggungnya yang bersentuhan dengan dada Reynard. Reynard mundur lalu duduk di kursi pantri, mengamati Farel yang sedang fokus.
Tak berapa lama terdengar dering dari hp Farel di atas meja. Karena jarak yang dekat Reynard mengambil hp itu, membaca nama si pemanggil.
"Jordan," ucap Reynard. Farel langsung menoleh.
"Jangan di angkat!" perintah Farel. Tapi Reynard tak menurut begitu saja, ia menggeser tombol hijau menghubungkan panggilan.
Farel melotot hendak mematikan kompor namun Reynard dengan sigap menahan. Ia menempelkan hp itu ke telinga sebelah kanan Farel.
"Sini. Gue bisa pegang sendiri," ucap Farel lirih, hendak merebut hpnya namun Reynard dengan sigap mengangkat tinggi-tinggi.
"Haloo.." panggil dari seberang. Reynard menurunkan hp itu kembali lalu menempelkan ke telinga Farel. Farel menatap tajam Reynard.
"Haloo. Kenapa?"
"Lo lagi di mana?"
"Di rumah. Ada apa?" ucap Farel mengangkat ayamnya, lalu menaruh di atas piring. Kemudian memasukkan potongan daging lain ke dalam wajan, sehingga menimbulkan suara yang dapat di dengar Jordan dari seberang.
"Lo masak?"
"Dan. Gue matiin kalo nggak penting-ishh" marah Farel ketika Reynard dengan sengaja sedikit menarik hp Farel kesamping sehingga Farel ikut berjalan. Reynard tersenyum kecil.
"Ehm. Nanti club,"
"Ngapain?"
"Cuci baju," Farel mendengus.
"Oke. Gue mati-heh! gue belum selesai ngomong," dengus Farel saat Reynard mematikan panggilan itu tiba-tiba. Sebuah fakta yang baru Farel tahu, Reynard itu diam-diam jail. Suka membuat Farel kesal dan marah-marah.
"Lo ngeselin sumpah!" maki Farel merampas hpnya dari tangan Reynard, lalu meletakannya disebelah kompor. Reynard hanya tersenyum kecil.
~
Sesampainya di club, ia langsung masuk kedalam. Menemui kedua temannya.
"Lama ya?" tanya Farel membuat kedua sahabatnya yang tengah mengobrol terlonjak.
"Nggak. Baru dateng kok kita,"
Pandangan Farel beralih pada wanita yang tengah menempel di lengah kiri Jordan.
"Pergi lo! Merusak pemandangan," usir Farel.
Wanita itu menatap Farel sinis lalu bangkit setelah mengecup pipi Jordan.
"Dingin-dingin gini enaknya mabok sampek teler," Haikal menuangkan bir kedalam tiga gelas kecil lalu diberikan kepada kedua temannya.
"Cheers,"
Mereka menenggak alkohol itu hingga tandas. Dan beberapa saat kemudian Farel mendesah kecil. Kadar alkohol Farel itu rendah berbeda dengan kedua temannya yang kuat belasan gelas. Tapi Farel selalu memaksa untuk mengikuti kedua temannya minum banyak.
"Ahh.. leher gue panas, sshh," desis Farel memegang lehernya sendiri.
"Minum satu aja udah mau pingsan lo," cibir Haikal mendapat tabokan dari telapak tangan kiri Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOO (BXB)
Teen FictionSlow Update (!)⚠️ Seorang badboy bernama Farelion Damasya dijodohkan dengan seseorang yang beku yang notabene adalah musuhnya sendiri.