9

2.9K 309 71
                                    

"Tadashi dimana?."

"Toilet...nande desu ka?."

"Ii'e, nii-san Hanya memeriksa kalian sudah tidur atau belum... jangan terlalu lama belajar Kei."

"Hm." Tsukishima menghela napas lega, respon Yamaguchi benar-benar cepat.

Dia bahkan tidak sadar pintu kamarnya diketuk dari luar tapi Yamaguchi langsung berlari menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa.

Membuat dirinya kebingungan.

Dan saat pintu kamarnya di buka dia langsung mengambil buku yang berada dinakas meja dekat ranjangnya.

Jantungnya berdegup kencang, seakan sedang kepergok mencuri.

Tapi ini malah lebih parah dari mencuri.

Menyentuh sahabatnya sendiri.

"Yamaguchi, keluarlah." Pintu kamar mandi terbuka, Yamaguchi keluar dari sana dengan malu-malu.

Tsukishima melihat tubuh penuh bekas kissmark yang dia berikan dimana-mana, membuat tubuh Yamaguchi semakin indah dilihat.

Penuh dengan bercak merah keunguan, apalagi kedua puting itu yang masih membengkak dan tegang, bibirnya pun memerah karna ciumannya.

"Tsukki, dimana bajuku?." Tsukishima beranjak mendekati Yamaguchi yang sedang menungging mencari bajunya.

"Siapa yang menyuruhmu memakai baju?." Tsukishima membawa tubuh itu kedalam pelukannya, memeluk tubuh mungil Yamaguchi dari belakang.

"T-tsukki." Kedua tangannya mulai meraba kembali kedua tonjolan itu, membuat sang empu mendesah pelan.

"Ahh, y-yametehh." Tsukishima semakin gencar memilin kedua tonjolan itu, mulutnya tidak tinggal diam, dia mengecup bahkan menjilat telinga kanan Yamaguchi.

Beralih menuju tengkuknya meninggalkan beberapa bekas merah yang mungkin tidak akan hilang dalam beberapa hari ini, Tsukishima semakin gencar menghisap dan melumat bahkan mengigit tengkuk hingga leher Yamaguchi.

Memberikan sengatan luar biasa bagi tubuh sang empu, lehernya kesakitan karna Tsukishima mengigit lehernya agak kencang tapi itu membuatnya sedikit merasakan nikmat.

"T-tsukki."

Tsukishima membalikkan badan Yamaguchi menghadap kearahnya, menatap wajah sayu Yamaguchi yang membuatnya tidak dapat menahan gemas.

"Yamaguchi."

"Hhuh?."

"K-kau tidak keberatan aku melakukan lebih?."

"M-melakukan apa?." Tsukishima menyeringai mendekatkan wajahnya ke arah telinga Yamaguchi lalu berbisik, "Sesuatu yang nikmat...mungkin."

Yamaguchi memiringkan kepalanya, sesuatu yang lebih nikmat dari pada ini?

"Buka celanamu."

"Ehhh! Nani?."

"Tadashi." Yamaguchi menatap Tsukishima tidak percaya, mata mungilnya membola Tsukishima baru saja memanggil nama kecilnya.

Tsukishima menyeringai, meremas pinggang Yamaguchi lalu menarik turun celana yang dia pakai.

"Tsukki!."

"Suaramu, kau tidak ingin Okaa-san dan Nii-san melihat kan?." Yamaguchi mengangguk menutup erat mulutnya dengan kedua tangannya membuat Tsukishima gemas.

Mengapa Yamaguchi begitu menggemaskan.

"Jja, duduklah." Tsukishima menuntun Yamaguchi duduk diatas kasur sedangkan dia memposisikan dirinya didepan kedua kaki Yamaguchi yang sudah dia lebarkan.

Kita ini apa? (Tsukkiyama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang