[END] La Mignonne Mystérieuse || Norenmin✔

✦ •〔'🌱. !¡ VINGT TROIS (DUA TIGA) 〕• ✦

✦〖La Mignonne Mystérieuse₊˚✧〗
🐶🦊🐰˖° NORENMIN ⸝⸝ ｡｣
៹ ©LemonNeoCT
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

╔╦╦╦═╦╗╔═╦═╦══╦═╗ ║║║║═╣║║╔╣║║║║║═╣ ║║║║═╣╚╣╚╣║║║║║═╣ ╚══╩═╩═╩═╩═╩╩╩╩═╝

[_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅] 2O%₊˚✧

[_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅] 4O%₊˚✧

[_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅] 6O%₊˚✧

[_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅] 8O%₊˚✧

[_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅_̲̅] 1OO%₊˚✧

"Renjun."

Si manis segera menolehkan kepalanya kala ada yang memanggil.

"Wae?" tanya Renjun sambil menaikkan satu alisnya. Posisi Renjun sekarang berada di taman rumah sakit. Duduk sendirian dan merenung.

"Kita cariin kemana-mana. Ternyata lo disini." kata Jeno. Renjun tersenyum.

"Hehe maaf. Pengin nenangin diri aja sekalian jalan-jalan disini." kata Renjun.

Jeno dan Jaemin mendudukkan dirinya disamping kiri dan kanan Renjun. Mereka berdua fokus menatap Renjun. Sementara yang di tatap hanya memberikan tatapan polosnya.

"Abis ini lo mau kemana?" tanya Jaemin. Renjun menoleh.

"Hmm kayaknya aku mau pergi keluar sebentar." balas Renjun.

"Ga langsung pulang?" kali ini Jeno bertanya.

"Ngga, ada sesuatu yang harus aku lakukan hehehe." ucap Renjun. Hal itu malah semakin membuat Jeno dan Jaemin mengeryit bingung. Tidak biasanya Renjun seperti ini.

"Yaudah, tapi kalo ada apa-apa. Hubungi gw kalo engga Jaemin ya?" pinta Jeno. Renjun mengangguk cepat.

Setelah berbincang cukup lama, Renjun mengecek jam di ponselnya. Dengan segera ia meminta izin untuk pergi dari sana. Sebenarnya Jeno dan Jaemin ingin sekali tidak mengizinkan. Namun apalah daya mereka.

Jeno dan Jaemin beserta orang tuanya dan juga Chenle memutuskan untuk pulang. Tanpa Renjun tentunya.

╭─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙╮
✦La Mignonne Mystérieuse
˖° NORENMIN ⸝⸝ ｡
╰─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙╯

Disinilah Renjun. Di tempat dimana senjata milik keluarga Chenle disimpan. Renjun menatap satu-persatu senjata dihadapannya.

Setelah lama berkutat, akhirnya Renjun hanya memilih handguns dan juga pisau. Renjun tak mungkin membawa senjata yang berat. Akan sangat menyulitkan.

Dering ponsel Renjun berbunyi. Renjun segera meraih ponselnya dan mengangkat telepon.

"Hallo gē?"

'Renjun kita terlambat buat ngehadang anak buah baba lo. Kita terlambat.'

Renjun menahan napasnya sejenak.

"Gpp gē, makasih ya udah bantuin Renjun."

'Kita bakal ke sana Njun. Kita bakal nyusul pake pesawat pribadi. Mark bakal ikut buat bantuin.'