Permaisuri Licik

15. Masa Lalu Ryu An

Jangan lupa vote dan comment ya author tunggu notifikasinya.

#Happy reading#

Ryu an sempat berpikir untuk membujuk su lian agar mau menemaninya ke festival lampion malam ini bagaimanapun caranya.

Karena ryu an tahu su lian adalah gadis yang mudah sekali merajuk dengan hal yang terkadang sangat sepele sekalipun seperti siang hari tadi.

Alasan mengapa su lian langsung tidak ingin menemani ryu an ke festival hanya karena ryu an melanggar janjinya untuk tidak bolos pelajarannya, sepele memang tapi ryu an tidak mempersalahkannya.

Yang ada dalam benak ryu an hanyalah bagaimana caranya ia bisa membawa su lian datang ke festival malam ini karena sudah terdapat sebuah kejutan bagi su lian di sana.

Ryu an sudah lama menyiapkan kejutan ini dan malam ini adalah puncaknya, ryu an akan melamar su lian sebagai tunangannya sekaligus calon istrinya di masa depan. Membayangkan wajah su lian yang tersipu malu membuatnya sangat bersemangat dan mempercepat langkahnya untuk menemui sang pujaan hati.

Malam hari begitu gelap dan mencekam bahkan angin pun seolah ingin menghentikannya dengan berhembus cukup keras, awan mendung cukup terlihat dan bintang-bintang tak nampak lagi.

Ryu an sempat berpikir untuk kembali karena cuaca yang tiba-tiba memburuk, tapi mengingat tujuannya ia memutuskan untuk terus melangkah apapun yang terjadi.

Setengah jalan baru ia tempuh. Namun, rintik hujan telah turun membasahi tubuhnya.

Tak ada tempat bagi ryu an berteduh tempat itu sangat lapang dan tidak ada satupun rumah ataupun pohon untuknya sekedar berhenti sejenak, mau tak mau ia terus melanjutkan perjalanannya.

Walau ia tak tahu apakah keluarga su lian akan menerima tamu yang basah kuyub sepertinya.

Di tengah rintik hujan yang semakin melebat ryu an melihat siluet seorang perempuan yang berjalan menghampirinya.

Hanfu putih perempuan itu sudah kotor penuh dengan lumpur dan rambutnya terlihat acak-acakan. Namun, dalam sekali lihat pun ryu an tentu mengenal perempuan itu.

"SU LIAN!" dengan berlari ryu an menghampiri tubuh perempuan itu yang ternyata adalah su lian.

Mata ryu an terus menatap su lian yang terdiam dengan pandangan kosong seolah tak ada jiwa dalam raganya itu.

"su lian ada apa denganmu? Su lian!" su lian menatap mata ryu an dengan tatapan yang sangat menyedihkan, matanya tampak bengkak dan memerah seperti sehabis menangis.

"ryu an tolong aku.. Aku tidak mau, aku tidak mau!" jerit su lian sambil meremas kuat ke dua bahu ryu an.

Ryu an tentu bingung apa maksud dari perkataan su lian, tolong apa? Dan tidak mau apa?

"su lian dengarkan aku, tenang... Jelaskan dengan pelan-pelan aku akan mendengarkannya." ujar ryu an berusaha menenangkan su lian yang tampak panik dan begitu sedih.

Setelah tenang akhirnya su lian mengatakan yang sebenarnya terjadi. "aku sudah di jodohkan dengan putra mahkota kerajaan han dan aku tidak mau, aku tidak mau jika harus menikah dengannya ryu an... Tolong aku ryu an aku tidak mau menjalin hubungan tanpa cinta ini." su lian terus memohon untuk di selamatkan tapi ia tidak menyadari raut wajah ryu an yang tiba-tiba berubah drastis.