19

9.1K 492 20
                                    

"Kamu pergi cek kandungan sama Anta?"

-Reihan-



---

"Kei.."

Keira masih terdiam memandang Reihan.

"Keira. Kamu kok diam aja?"

Reihan memegang bahu Keira dan mengguncangkan nya pelan. Keira yang mendengar itu langsung tersadar dari lamunannya. Ia tersenyum menatap Reihan.

"Aku udah beli perlengkapan untuk anak kita." Tutur Keira dengan senyuman khasnya.

Ia berjalan menuju kamar mereka. Ia sudah membawa belanjaan tadi ke kamar. Keira tersenyum miris menatap belanjaan tersebut.

Kalau aja dia bisa ngelakuin seperti yang ia lamunkan tadi, apakah Reihan akan menghalanginya pergi? Atau malah membiarkannya pergi begitu saja.

Keira tidak mungkin bisa melakukan hal itu. Ia akan tetap sabar untuk membuat rumah tangga mereka tampak sempurna.

Keira bahkan tidak menanyakan kebohongan Reihan yang pergi bersama Riska tadi. Ia tidak mau merusak mood Reihan untuk saat ini.

"Rei.. Sini aku mau nunjukin barang yang aku beli!" Tutur Keira sedikit berteriak.

Tidak berapa lama kemudian, Reihan pun datang. Keira dengan ceria memamerkan barang-barang yang ia beli.

"Lihat deh. Bagus kan?"

"Bagus. Warnanya kok dominan ke cowok? Atau.."

"Iya. Anak kita cowok Rei. Sebentar lagi akan ada tambahan satu jagoan yang akan jagain aku. Iya kan?"

Reihan yang mendengar itu langsung mengembangkan senyuman nya. Ia mendekati Keira dan memeluk Keira hangat.

"Anak kita cowok?" Tanya Reihan memastikan.

"Iya sayang.."

"Makasih Kei."

Reihan mencium kening Keira. Keira tersenyum melihat itu. Ya.. Lebih baik ia tidak menanyakan hal yang akan membuatnya bertengkar dengan Reihan.

Reihan pun melepaskan pelukan mereka.

"Ayo aku mau nunjukkin sepatu yang aku beli. " Ucap Keira.

Keira mulai membuka beberapa bungkus belanjaannya. Reihan masih setia melihat dengan senyuman yang tidak hilang sedari tadi.

"Kamu belanjanya sendirian?" Tanya Reihan.

"Enggak dong. Gak mungkin aku sendirian bawa semua ini.." Balas Keira.

"Bareng sama Claudia?" Tanya Reihan lagi. Keira menggelengkan kepalanya tanda tidak.

"Jadi?"

"Bareng mas Anta." Balas Keira.

Ia masih sibuk membuka beberapa barang tanpa melihat ekspresi wajah Reihan sekarang.

"Kamu janjian sama dia?"

"Enggak. Aku beli minum. Nah aku jumpa sama dia. Mas Anta juga nganterin aku ke rumah sakit. Setelah itu aku kan  mau belanja, nah dia bilang mau temenin. Yaudah aku sama dia deh." Jelas Keira.

Senyuman di wajah Reihan menghilang dengan cepat.

"Kamu tau? Dia loh yang bayarin semua belanjaan ini. Katanya ini kado dari dia untuk anak kita." Tutur Keira lagi.

"Mas Anta baik.. Kan.. Rei?" Nada suara Keira seketika berubah ketika ia menoleh kearah Reihan dan menatap Reihan.

Dia baru menyadari nya. Kenapa bisa ia membicarakan hal ini kepada Reihan.

"Kamu pergi cek kandungan sama Anta?"

"I.. Ya"

"Dia orang pertama yang tau jenis kelamin anak kita?"

"Ya enggak dong Rei. Yang pertama tau itu dokternya. Baru dokternya bilang ke aku dan ke Anta."

"Anta masuk ke dalam ruangan?"

"Iya.."

"Berarti dia lihat perut kamu?"

"Ya.. Iya."

Reihan menghela napas panjang. Dia berusaha untuk meredam kan emosinya.

"Rei.. Kenapa? Kamu marah?" Tanya Keira hati-hati.

Reihan bangkit dari duduk ia berjalan menjauh dari Keira. Reihan membuka jas dan kemejanya dan meletakkannya di bawah lantai. Setelah itu ia berjalan menuju kamar mandi. Ketika Reihan masuk dan menutup kamar mandi, Keira menghela napas panjang. Ia melihat semua tindakan Reihan itu.

Keira memegang kepalanya dan mengacak rambutnya. Setelah itu ia kembali memasuki barang belanjaan nya ke tempat semula.

Keira bangkit dari duduknya dan berjalan mengutip baju yang tadi Reihan letakkan di lantai.

---

"Kamu udah tidur?" Tanya Keira dengan suara lembutnya kepada Reihan.

Mereka berdua sudah berbaring di tempat tidur. Hanya saja sekarang Reihan tidur memunggunginya.

"Rei.." Panggil Keira lagi.

"Hm." Sahut Reihan. Keira tersenyum mendengar sahutan Reihan. Biarpun hanya seperti itu.

"Aku gak bisa tidur." Ucap Keira.

Reihan tidak mengatakan apapun. Keira yang melihat itu menghela napas panjang.

Ia yang tidak melihat Reihan akan berbicara kepadanya, Keira pun pasrah. Ia memunggungi Reihan juga. Mungkin malam ini ia tidak akan bisa tidur.

Tapi beberapa detik setelah Keira memunggungi Reihan, Keira dapat merasakan pergerakan Reihan. Ia berbalik dan memeluk Keira dari belakang.

Keira yang mendapatkan perlakuan seperti itu, langsung tersenyum.

"Good night, Rei." Ucap Keira.

"Hm." Balas Reihan.

Keira kembali tersenyum. Ia pun mulai memejamkan matanya. Mungkin malam ini ia akan tidur lelap.

---

Hei yooo!! Aing kambek egen!!!

Gimana part kali ini gesss?

Jangan lupa untuk kasih bintang, komentar dan juga tambahin Just Me ke reading list kalian ya..

Love u all!

Medan, 2 Mei 2021

Just Me? [Sequel Me Or Your bestfriend]  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang