Saat ini, entah mengapa suasananya begitu canggung. Aku melirik ke arah Noelle dan Yuno yang masih terdiam dengan wajah kosong.
Kemudian, komandan Elang perak memberikan komando untuk memprioritaskan ibu kota kerajaan dan seluruh rakyatnya untuk dilindungi.
Dan sialannya, saudara Noelle yang dua itu masih sempat-sempatnya mengomentari keluarga Vermillion. Ia mengatakan bahwa Vermillion yang sekarang terlihat menyedihkan, padahal dia sendiri tidak berkaca. Dasar rambut sarang burung.
Yah, tetapi kakak tertua mereka untung saja cerdas dan tegas. Memang tak salah ia menjadi seorang komandan dan ia memberi ceramah kepada kedua adiknya.
Akhirnya para ksatria sihir yang lain mulai berkeliling untuk mencari teroris yang tersisa. Aku tidak tahu apa itu, tapi sekarang menyadarkan jiwa kedua anak ini jauh lebih penting dari apapun. Tidak ada yang tahu, kapan dan dimana emosi keduanya meledak seperti tadi.
Komandan Fuegoleon sudah ditangani oleh ahli medis dan aku merangkul lengan Noelle dan Yuno. Mereka berdua harus disembuhkan dulu mentalnya sebelum mencari Remi.
Ngomong-ngomong, bukannya saat ini Charmy juga ikut. Dia perlahan menyelinap bersama Asta dan berhasil mengalahkan wanita penyihir tua dengan sekali tinju.
Andai saja aku dapat bertemu Charmy sekarang, sungguh aku ingin makan masakannya. Saat ini, aku tidak bisa mengeluarkan grimoire ku yang berwarna hijau tosca untuk membuat makanan. Aku tidak mau harus cooldown disaat seperti ini, jadi rasa lapar ini harus kutahan.
***
Asta/Remi pov
Tak...tak...clang...
Suara ini? Aroma rantai besi yang hangus terbakar. Aroma bunga kematian dan racun serbuk bunga sihir. Itu juga bercampur dengan aroma sambaran petir dan kutub es. Aroma api, angin, air dan tanah.
Aku rasa aku baru saja pingsan setelah menerapkan skill manipulasi kepada Noelle. Kuharap pemuda itu menggunakan kuota yang telah kuberikan kepadanya.
Ahh, aku lupa memberikan Noelle kunci dan Yuno kunci baru. Bunga kristal itu semacam magic control yang mengatur sihir mereka seperti sistem.
Tetapi, saat aku terbangun aku berada di tempat ini lagi. Sebuah ruangan berbentuk kubus dan dihiasi angka dan tulisan yang bergerak cepat turun dan naik.
Sekarang ini, aku sedang berada dalam wujud asli ku saat aku masih berada di bumi. Tubuh Asta terbaring di dalam peti kaca dengan pakaian putih seperti pendeta di kuil agung.
Wajah cantiknya terlihat 10 kali lipat bertambah cantik dan anggun secara bersamaan. Bunga higanbana diletakkan di dalam peti kaca dan disusun hingga memenuhi semua celah yang ada di sana.
Ini sama dengan setahun yang lalu. Dimana aku menemukan ruangan ini dan menciptakan sesuatu yang sama persis untuk melawan sebuah sistem biadab.
Sejak aku diturunkan, aku menempati tubuh Asta. Aku juga tidak tahu dimana jiwa ini berada. Semenjak itu, aku selalu dihantui mimpi aneh tentang masa kecil Asta yang sangat berbeda dari cerita original nya.
Tentang anak laki-laki yang kesepian dan sedih karna tidak dianugerahi mana dan sihir di dunia dimana sihir adalah segalanya. Anak itu menemukan sebuah buku aneh di gudang gereja dan dua manik mata berwarna merah dan biru tua.
Setelah membaca buku dengan aksara yang tidak dimengerti, bocah itu melihat manik merah dan biru bersamaan. Tetapi, manik itu malah melekat di mata miliknya dan tidak bisa ia keluarkan. Setelah itu, mimpi ku berakhir. Mimpi ini terjadi terus menerus selama dua tahun dan selalu dimulai dan berhenti di adegan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aku Masuk Dunia Black Clover
FanfictionPerkenalkan, Namaku Tsukiko Hoshi. Aku hanyalah remaja sma kebanyakan di Jepang. kehidupan ku biasa saja, teman aku punya, dan hobiku memasak. Aku bukan manusia yang di Bully ataupun manusia otaku yang harus merasakan tertabrak truk dan pergi ke dun...