Sometimes reaching out and taking someone hand is the beginning of a journey. At other times it's allowing another to take yours.
--------
🔞 Content Warning. Diharapkan kebijakannya saat membaca.
"Moon Young-ah kau tidak merindukanku?" Min Joon memasuki kamarnya. Memanggilnya berkali-kali.
Matanya terpaku saat memandang Moon Young yang sudah berbaring miring di kasur menampilkan S line tubuhnya, tangannya menepuk-nepuk bantal. Sebuah ajakan.
Tatapan dan senyuman mengajak berkembang biak.
Pandangan mata Min Joon berubah seperti predator yang mengintai mangsa. Tangannya melepaskan jas dan melonggarkan kancing kemeja."baiklah mari kita selesaikan ini."
"Pasti orang-orang berpikir dalam hubungan kita aku yang dominan, tapi kau.. liar." Melihat tingkah pria itu. Image polosnya seketika hilang jika mereka sudah berhadapan seperti ini.
Dia juga bingung. Merasa menjadi werewolf . Manusia serigala yang berubah wujud ketika melihat bulan purnama penuh.
Setiap melihat Moon Young, berubah liar, begitu juga sekarang tubuhnya menjadi memanas. Werewolf sudah melihat bulan purnama.
Pikirannya melepaskan kendali diri. Tangannya melepaskan jam tangan, serta sabuk celana.
"Apa kau sengaja berpenampilan seperti ini ? Sampai aku tidak bisa mengenalimu." Tanyanya pada guratan tato temporer yang merajah badannya, terlihat mengintip dari balik kemeja.
Pria itu makin mendekat, menghiraukan pertanyaan pada samarannya menjadi mafia. "Kau tidak merindukanku? " Tae Young atau Min Joon itu mengusap bibirnya, menggoda.
Moon Young hanya bisa menelan ludahnya, tidak bisa berkata-kata. Ketampanannya sedang tidak aman untuk jantung.
Sebelum melepaskan seluruh pakaian, refleks ia menarik tengkuk pria itu, memberi ciuman disana. "Maaf tadi tidak sengaja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Way
FanfictionBagaimana jadinya jika dua tokoh Ko Moon Young dan Do Min Joon bertemu. Pertemuan ini akan menjadi sebuah anugerah atau bencana. Sebagai dosen dan mahasiswa hukum berusaha memecahkan banyak kasus. sebuah cerita alternatif untuk mempertemukan dua tok...