My Driver-5

2.1K 320 47
                                    

Sinar rembulan dan bintang nampaknya sedang tak ingin menghiasi langit malam ibukota saat ini.
Langit terlihat mendung, bahkan dari kejauhan sesekali terdengar suara petir menggelegar.

Kalau di ingat-ingat padahal sepanjang hari tadi cuaca terlihat sangat cerah dan ramalan cuacapun juga mengatakan hal yg sama.

Namun nyata, kadang realita memang tak selalu sesuai ekspektasi.
Jangan salah kan ramalan cuaca, karena memang akhir-akhir ini sering terjadi anomali cuaca, yg membuat cuaca menjadi tidak menentu seperti ini.

Angin yg berhembus dan suhu udara malam membuat udara malam kian terasa sejuk.
Apalagi bagi para pengendara motor yg sedang melajukan motor nya dijalan Raya.

Walaupun sudah memakai pakaian panjang dan hangat tak bisa Winter pungkiri ia masih saja bergidik dingin dari balik hoodie tebalnya.
Dan naasnya lagi tanpa diduga angin kencang tbtb menerpa kendaraan nya,tentu saja hal itu membuat motornya sedikit oleng di jalurnya.

"Pelan-pelan ih!" Pekik kaget Seorang wanita yg tengah di bonceng nya.

"I-iya ini juga pelan" Balas Winter sedikit terbata.
Entah kenapa ia jadi gugup menerima pelukan tbtb di pinggangnya.

Sadar akan tindakan nya wanita di belakang Winter menarik kedua tangan nya kembali, lalu menaruh kedua tangan nya di depan dada dan mengalihkan pandanganya kekiri jalan, melihat jejeran gedung yg terlewat.

Setelah insden kecil itu, kini tak ada percakapan lagi diantara kedua nya.
Kembali kesunyian melanda mereka berdua.

Sebenarnya sedaritadi Winter sudah berusaha memulai obrolan dengan wanita di belakang nya, namun nyatanya suasana kaku dan canggung tetap menguasai mereka,karena sepanjang Winter berbicara hanya jawaban singkat yg didapati nya.

Nampaknya costumer nya ini memang tidak suka berbicara atau sekedar berbasa-basi dengan orang asing.
Atau mungkin costumer nya ini sedang sariawan atau sakit gigi.
Ya setidaknya itulah yg dipikirkan oleh Winter saat ini.

Hampir satu tahun bekerja sebagai seorang driver ojol,tentu saja dalam melakukan pekerjaan nya, Winter kerap kali bertemu dengan orang yg memiliki kepribadian dan sifat yg berbeda-beda setiap hari nya.
Dan tak jarang pula ia mendapati customer modelan seperti Karina yg tengah dibonceng nya saat ini.

Walaupun begitu Winter tidak boleh saling membedakan antar costumernya,ia tetap harus menjadi pribadi yg ramah kesetiap pelanggan tanpa terkecuali.

"Hmm...Setelah ini ada pertigaan masih lurus kan kak?" Entah sudah kali keberapa Winter bertanya arah jalan pada wanita di belakang nya.
Padahal kalau dilihat-lihat di motornya jelas sudah terpasang stand holder, bahkan handphone miliknya nya juga terpasang apik disana, ditambah handphone nya itu juga tengah menjalankan aplikasi peta digital.

Heran?
Tidak usah heran, karena Winter memang  mempunyai pikiran yg aneh dan sering berbeda dengan orang lain nya.

"Abis itu ada lampu merah masih lurus juga kan kak?" Tanya nya kembali.

"Iyaaaa" Jawab wanita dibelakang nya dengan nada bosan.

Si driver ojol tersenyum kecut dari balik masker nya,yg seringkali mendapat jawaban tidak mengenakan dari Karina.

Ia lirik sekilas wanita itu dari balik spion motornya.
Rambut hitam yg sedikit berkibar akibat terpaan angin.
Wajah cantik yg terlihat datar tanpa menunjukkan ekspresi.

My DriverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang