Chapter 17 : Jadi Pencuri

23 6 5
                                    

"Dari TM berapa dia?" tanya Musro.

"TM-03." singkat pelayan lebah.

"Baiklah, aku akan berhati-hati. Dan jangan beritahu siapapun dan jangan halangi aku." jawab Musro dengan senyum penuh arti.
.
.
.
.
.
Musro kini berada di depan gerbang istana kerajaan kupu-kupu. Dia melihat dua pengawal penjaga yang membawa tombak besi dari jarum jahit.

"Ada perlu apa kesini?" tanya salah satu pengawal.

Musro pura-pura jatuh pingsan, sehingga dia segera dibawa pengawal menuju belakang istana, tepatnya kolam penyembuhan.

Sesampainya disana, Musro di jeburkan ke kolam hangat. Tempat kolam penyembuhan adalah tempat umum khusus para mungil dan serangga yang mengalami luka-luka untuk berobat.

Beberapa menit Musro segera membangunkan diri. Melihat disekelilingnya, banyak mungil dan serangga sedang berendam. Musro mencari-cari botol kaca yang disebut air abadi. Tidak lama mencari, Musro dikagetkan karena melihat botol kaca tersebut ada di tengah kolam menggantung di atas.

"Itu adalah cairan sakti dari kerajaan kupu-kupu, yang memberi banyak manfaat bagi banyak kehidupan." jelas seekor lalat disamping Musro yang melihatnya memperhatikan botol kaca tersebut.

"Aku sangat tidak tahu apa-apa, bisa tolong jelaskan lebih detailnya?" Musro berpura-pura tanya sambil mencari cara meraih botol kaca tersebut.

"Botol kaca yang berisikan seribu satu jenis nektar bunga yang berbeda, ditambah paska hari itu ada magic dadakan. Membuat botol itu mengeluarkan sebuah cahaya pelangi yang setiap tetesnya akan jatuh ke kolam dan membuat kolam ini menjadi media penyembuhan." jelas lalat dengan raut wajah kagum.

"Apa botol itu dijaga?" tanya Musro.

"Kau bisa melihat disekelilingnya, botol itu tidak dijaga siapapun. Tapi-" seekor lalat itu menjeda ucapannya.

"Tapi apa?" Musro penasaran maksudnya.

"Saat botol kaca kecil itu ingin diambil, atau dicuri. Kemungkinan besar para prajurit kupu-kupu akan segera mengetahui sebelum botol itu diambil." jawabnya.

Musro pun tersentak kaget. Kini para prajurit mulai berdiri di sekeliling kolam.

"Apa kau berniat mengambil botol itu? Kenapa para prajurit itu datang kemari?" bisik lalat itu ke Musro.

"Yah, aku yang akan mencuri botol itu." jawab Musro.

"Kau akan jadi buronan bagi para serangga dan juga mungil-mungil. Dan kau akan berurusan dengan para TM. Jadi pikirkan baik-baik tindakanmu." saran lalat.

"Aku tidak pernah menyesal dengan keputusan ku, karena aku melakukannya memang itu keyakinanku." jawab Musro.

"Baiklah, saya pamit dulu sebelum kamu melakukannya." Lalat itu pun keluar dari kolam dan berjalan keluar dari area tersebut.

Tiba-tiba para prajurit kupu-kupu menghampiri Musro berbondong-bondong.

"Kau ditangkap." ucap salah satu prajurit.

Poison Salamander!
Sesuatu jelly dari tengah kolam menggelembung membentuk Salamander.

Poison Salamander!Sesuatu jelly dari tengah kolam menggelembung membentuk Salamander

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Para prajurit kupu-kupu pun mundur dan bersiap untuk menyerang. Musro yang melihat kesempatan untuk mengambil botol kaca tersebut langsung melompat ke atas tubuh Salamander.

Karena tubuh Salamander sangat kenyal, Musro dibuatnya memantul tinggi ke atas.

"Yosh! Aku mendapatkannya." ucap Musro berhasil meraih botol dan mencabut dari jeratan pohon.

Kini Musro berlari menjauhi kerajaan kupu-kupu. Para prajurit melawan Salamander itu hingga Salamander kembali menjadi air biasa karena jangkauan Musro untuk mempertahankan kekuatan Salamander terlalu jauh.

"Mungil itu berhasil mencurinya, segera hubungi kapten Torii untuk mengejarnya!" ucap prajurit kupu-kupu.

Prajurit kupu-kupu pun kembali ke kerajaan dan menaiki mungil lidah buaya untuk mengejar Musro.

The Mold of The Mushroom [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang