part 17

764 64 4
                                    

aku merasakan sebuah keretakan saat mendengar hal yang tak pernah ingin kau dengar, mendengar dari seseorang yang selalu kau anggap 'dia adalah yang tertepat'. namun, semua berbanding dan selalu menjadi hal yang menyakitkan.

“kau sudah bangun? kemarilah kenalkan ini kekasihku”

baekhyun terdiam membeku, dunianya seolah runtuh. otaknya seolah berhenti bekerja,nafasnya tercekat,tubuhnya lemas.

“baek! hei jangan melamun” kata chanyeol melambaikan tanganya.

akhirnya baekhyun tersadar, lalu menatap chanyeol dengan lekat.

“ke-kekasih?” tanya baekhyun memastikan.

“hm, kenalkan dia jisoo kekasihku” kata chanyeol.

“b-baekhyun” kata baekhyun memperkanalkan diri.

“aku sudah tau, chanyeol banyak bercerita tentangmu” kata jisoo tersenyum.

“ah y-ya”

“ayo duduklah, kita makan bersama” kata chanyeol.

chanyeol pun mengambilkan makanan untuk baekhyun, bagaimana? manis sekali bukan? disaat dirimu mengira kau adalah seseorang beruntung itu namun…semua tak sesuai akan perkiraan.

“ini makanlah yang banyak, aku tau akhir-akhir ini nafsu makanmu meningkat” kata chanyeol berniat menyuapi baekhyun.

“aku bisa makan sendiri”

“tidak apa baek tidak usah malu,chanyeol juga bercerita kalau kau selalu minta disuapi saat makan. aku mengerti tak apa” kata jisoo tersenyum ramah.

“ti-tidak, aku akan makan sendiri” kata baekhyun lalu mulai menyuapkan makananya dengan hati yang terasa diremat.

“hei pelan-pelan, nanti kau tersedak baek” peringat chanyeol.

“makanlah tak usah banyak bicara! aku tak mau mendengar suaramu!” kata baekhyun tiba-tiba.

chanyeol pun terdiam bingung,bingung akan sikap baekhyun.

mereka pun menghabiskan makananya sampai larut dengan kesunyian, karena saat chanyeol akan membuka suara baekhyun mengetuk sumpitnya kemangkuk nasinya. dan itu berhasil membuat chanyeol tak jadi membuka suara sampai makanan tandas tak tersisa.

“baek boleh kah aku meminta tolong?” kata chanyeol.

“apa!?”

“em bersihkan ini, aku akan menemani jisoo”

“ya” jawab baekhyun singkat.

baekhyun pun mulai mengemasi alat-alat yang telah mereka gunakan ketempat pencucian.

chanyeol pun menghela nafas pelan lalu pergi dari sana keruang tamu bersama jisoo.

baekhyun mulai mencuci alat-alat itu dengan air mata turun tanpa alasan, cemburu? mungkin.

“chanyeol sialan hiks chanyeol berengsek chanyeol k*p*rat hiks hiks”

baekhyun terus mengumpati chanyeol, ia mencuci piring dengan perasaan dongkol hingga dengan tak sengaja baekhyun menjatuhkan piring itu.

prannggg

chanyeol dan jisoo yang sedang mengobrol pun terkaget mendengar suara pecahan didapur, dengan segera chanyeol menghampiri baekhyun yang tengah mengumpulkan pecahan piring.

“astaga baek bagaimana bisa,kau harus berhati-hati. menyingkirlah biar aku saja nanti tanganmu terluka” kata chanyeol mulai membersihkan pecahan itu.

chanyeol pun melanjutkan acara mencuci piring itu, sedangkan baekhyun menatap terdiam disana.

setelah selesai mereka pun berkumpul diruang tamu sembari menonton televisi.

chanyeol yang terus berbincang dengan jisoo dan baekhyun yang terdiam meliat kearah televisi.

“jisoo maaf kau cepatlah pulang, ini sudah malam aku ingin tidur dengan chanyeol!” kata baekhyun tiba-tiba.

chanyeol pun terdiam menatap baekhyun.

“ah benar, aku harus pulang maafkan aku baek mengurangi waktu tidurmu” kata jisoo tersenyum.

“ini masih pukul tujuh, nanti saja pukul delapan kau pulang” kata chanyeol

“tidak! jisoo harus pulang sekarang!” kata baekhyun menatap chanyeol sengit.

“baekhyun benar chan, tak usah khawatir aku tak apa” kata jisoo tersenyum kearah chanyeol.

“baiklah aku antarkan” kata chanyeol berdiri mengantarkan jisoo hingga depan gedung apartemen.

dirasa mobil jisoo sudah menghilang dari pengelihatanya chanyeol segera kembali keapartemenya.

“baekhyun!” panggil chanyeol

baekhyun yang sedang melihat televisi pun menoleh.

“ada apa denganmu!? kenapa kau bersikap seperti itu pada jisoo? mengusirnya dengan alasan waktu? aku tau sedari tadi kau kesal dan menunjukan sikap-sikap yang menurutku itu kekanakan!” kata chanyeol dengan suara sedikit keras.

“memangnya kau siapa berani seperti itu!?”

Baekhyun terdiam membeku mendengar kalimat itu, hatinya terasa dicabik-cabik. badanya bergetar.

“ya! aku memang bukan siapa-siapamu! aku hanya orang lain yang beruntung dapat menikmati hidup dan menumpang diapartemenmu ini!” kata baekhyun lalu pergi menuju kekamar dan menutup pintu dengan sedikit keras.

baekhyun mulai menangis menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, hatinya terasa sakit mendengar penuturan yang chanyeol lontarkan. perih.

heart carving CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang