"Hhhh aduh kenapa bisa Lidah kamu kegigit?." kekeh Mariah. Ada yang Janggal Mariah rasakan sama calon menantunya "tunggu-tunggu itu mata kamu kenapa bengkak sama merah, kamu habis menangis? Aslan ngapain kamu" tanya beruntun Maria.
Degg..
Degg..
°°°°°°°°°°
"Bukan apa-apa kok Bun!" Dengan cepat Syura membalas.
"Bukan apa-apa bagaimana itu mata kamu bengkak banget! Kamu habis ngapain?".
"Ahh itu Syura habis -----" belum sempat Syura menyelesaikan ucapannya, Aslan langsung memotong nya.
"Bunda kayak tidak tau aja, mantu bunda kan hobi banget nonton Drakor! Sudah pasti dia menangis karna itu" Bohong Aslan tanpa terbata bata, dan beralih ke samping Syura.
"Padahal kan bund, Aslan sering bilang kurangin nonton Drakor nya? Aslan gak suka lihat wajah pacar Aslan bengkak". Goda Aslan sambil mengusap kelopak mata Syura.
Aslan memang sudah seharusnya mendapatkan piagam penghargaan drama se dramatis internasional, bahkan dia bisa bertanding dengan artis Hollywood. Sungguh Syura patuh memberikan hadiah untuk sang pacar.
Melihat keromantisan anaknya dan calon menantunya, Mariah tersenyum menggoda." Ciee anak bunda mirip banget sama sikap ayah sewaktu muda".
"Owh jelas dong bund,, Buah jatuh kan tidak jauh dari pohonnya"bangga Aslan.
"Heheh bisa aja kamu, jadi nak Syura dengerin apa kata Aslan ini kan demi kebaikan kamu juga" nasihat Mariah.
"Iyah bunda" patuh Syura. Syura hanya bisa tersenyum getir melihatnya,ia sudah bilang Aslan memang pintar membalikkan fakta yang berujung dia yang salah Di sini.
"Ya udah yuk kita jalan-jalan!! Bunda udah lama gak jalan-jalan sama kamu"ajak antusias Mariah, yang di anggukan oleh Syura.
Mariah segera menarik tangan Syura dan membawanya keluar, belum beberapa langkah tangan Syura yang kosong di tarik ke belakang.
" Bunda ngapain tarik tangan Syura, kan aku jadi di tinggal sendiri Syura kan pacar Aslan jadi harus dong jalannya sama Aslan, bunda di Luan aja" dramatis Aslan sambil membawa Syura kesamping dan memeluk nya dari samping.
Dukk...
"Aww kok kepala Aslan di geplak sih bund" protes Aslan.
"Kamu ini, sudah tau bunda jarang ketemu sama calon mantu, kamu malah mau pisahin juga! Gak puas apa." Kesal Mariah.
"Masalah tuh bund, aku gak bisa jauh jauh dari Syura, kalau Syura ada apa-apa gimana"
Dukk ...
"Aww bunda gimana sih kok aku di geplak lagi sih"kesal Aslan
"Kamu nuduh bunda, emang kamu kira bunda penjahat apa" kesal Mariah, Anaknya ini benar benar bikin habis kesabaran."yaudah bunda duluan ke mobil, kalau berdebat sama kamu kita gak bisa jalan-jalan. "Nak Syura bunda duluan yah, Soal nya ada orang yang gak suka kalau kita sama-sama". Sinis Mariah ke Aslan yang di anggukan oleh Syura kemudian melenggang pergi.
Setelah Mariah benar-benar hilang dari pandangan mereka sontak Aslan melepaskan tangannya yang berada di pinggang Syura.
"Dengar ! Jangan sampai Lo ngadu? Kalau Lo lakuin itu, gue gak kasih ampun!!"datar Aslan sebelum melenggang pergi ia menginjak kaki Syura sekali hentakan.
"Issh"rintih Syura. Ia paham tanpa di beri tahu pun dia tak kan membuka mulutnya.
Miris.
Itulah sebutan untuk keadaan nya.
°°°°°°°°°°
Saat ini ketiganya berada disebuah restoran ternama di Jakarta, dan memakan menu yang sudah ia pesan sesekali mereka bercanda ria.
Bahkan orang-orang yang melihatnya iri dengan kebahagiaannya seakan-akan tidak ada beban yang ia pikul.
"Hhhh" tawa Mariah melihat candaan anaknya.
"Iyah Bun, kan Aslan udah bilangin jangan yah jangan tapi ia dia tetap nyenyel"
"Aduhh, Syura kamu lucu banget sih"
Syura yang menjadi bahan topik candaan Aslan sebisa mungkin ia pura-pura tersipu karna pada kenyataannya candaan yang Aslan buat tidak benar-benar terjadi.
" Udah-udah, kamu gak liat Aslan, dari tadi muka Syura seperti kepiting rebus". Kata Mariah melihat muka Syura merah.
Syura bersyukur karena ia berhasil melakukan nya.
"Ngomong-ngomong bagaimana kabar ibu Kamu"tanya Mariah.
Mendengar pernyataan bunda Mariah, Syura melihat kearah Aslan dan mengingat kembali kotak bekal buatan ibunya yang sudah hancur.
"Syura kenapa bengong? Ibu kamu baik baik aja kan"
"Ehh, Alhamdulillah ibu baik-baik aja" jawab Syura.
"Baguslah? Bunda tuh kangen banget sama ibu kamu terakhir ketemu tuh 4 bulan yang lalu, kapan-kapan kamu bawa yah ibu kamu kerumah bunda? Soalnya banyak banget yang bunda pengen obrolin" antusias Mariah.
Syura yang mendengar nya hanya tersenyum getir, apakah ia bisa membawa ibunya kerumah Aslan saat ini, sedangkan Aslan tak mengharapkan ibunya.
"Syura usahain bu"
"Harus dong, kalau perlu kamu ajak Aslan buat jemput ibu kamu"tawar Mariah.
Aslan yang mendengar namanya disebut mendengus kesel." Bunda ini kayak tidak tau pekerjaan ibunya Syura aja, ibu Rini sibuk banget bund! Aslan aja pengen ketemu susah bund". Alasan Aslan, kali ini ia membawa pekerjaan Rini. Rini memang memiliki sebuah butik karna ia seorang perancang busana.
Syura yang mendengar alasan Aslan membuat hatinya teriris, padahal beberapa Minggu ini bunda nya hanya berdiam di rumah, pekerjaannya ia kerjakan diruang kerja sang ayah.
Mariah menghela nafas panjang" yahh sayang banget dong?, Gimana kalau kita ketemu di butik aja" usul Mariah.
"Itu tuh namanya bunda ganggu ibu Rini?" Alasan Aslan.
"Yah udah deh lain Kali aja!" Pasrah Mariah. "Lagian nih anak kayak ngeles segala seakan-akan kayak gak terima kalau bunda ketemu sama ibunya Syura. Syura aja diam na ini!!".kesel Mariah.
Degg..
"Aslan tuh mewakili Syura, lagi pula jiwa dan hati kami kan sama jadi jawaban Aslan pasti jawaban Syura, Iyah gak yang". Tanya Aslan.
"Iyah bund, perkataan Aslan emang benar, ibu aku sibuk banget bund". Jelas Syura.
"Iyah Dhe ibu percaya, mantu bunda kan gak pernah bohong" kata Mariah.
Jleb..
Mendengar perkataan Mariah Syura hanya berfikir jika Suatu saat semuanya terbongkar apakah bunda Mariah masih bisa mempercayainya.
"Siapa dulu dong pacar Aslan" bangga Aslan seolah-olah ia memang sangat bangga memiliki Syura.
"Yeee iain aja biar cepat" Kata Mariah
"Habis ini kita ke Mall, kita kuras Atm Aslan mua kan Syura?"lanjut Mariah
Syura hanya tersenyum menanggapinya matanya melirik ke arah Aslan yang ternyata Aslan juga menatapnya tajam.
"Gak masalah isi ATM Aslan habis yang penting 2 bidadari Aslan bahagia" jelas Aslan sambil mengusap belakang Syura.
Tentu saja bagi orang yang melihatnya, tapi bagi Syura ini menyakitkan karna Aslan menancapkan kukunya di badan nya.
Syura hanya menahan rintisan agar tidak keluar dari mulut nya.
"Heemm" balas Mariah, ia pusing juga melihat anaknya yang selalu menggombal padahal ayahnya dulu gak berlebihan banget. Padahal niatnya ia ingin membuat anaknya jadi kesal.
Next part guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku tak seindah ceritaku
Teen FictionSyura tak menyangka kisah cintanya begitu memilukan dan penuh derita, padahal dia seorang penulis yang karyanya sudah banyak diterbitkan, bahkan setiap karya yang ia punya semua berakhir happy ending dengan pemeran utama selalu bersama. Bagaimana bi...