H O T & Y O U N G ✔

43 • Happ[a]iness

"Joyy, nyenyak tidurnya?"

Joy refleks memperlambat kunyahannya saat mendengar pertanyaan dari Victoria.

"Nyenyak, Tante.." Victoria terlihat tersenyum setelah mendengar jawaban Joy.

"Kak Joy kenapa bisa di kamar koko?" tanya Renjun, membuat Jungwoo tersedak.

"Pengen aja sih" jawab Joy santai, padahal di dalam hatinya, ia sedang merutuki dirinya sendiri. Kalau saja kemarin malam ia menuruti Winwin, ia pasti tidak akan mabuk dan mempermalukan dirinya sendiri.

"Mungkin lebih nyaman di kamar Winwin ya? Gapapa, biar Winwin tidur sama Renjun aja" kata Victoria, membuat pipi Joy bersemu merah, sedangkan Winwin terlihat berpura-pura serius dengan sarapannya.

Kemarin malam, Joy memang tertidur di pelukan Winwin. Setelah Winwin memastikan Joy tertidur pulas, ia menyelimuti Joy kemudian mencium kening Joy lembut. Winwin lalu turun ke bawah untuk membereskan bekas minumnya dan juga Joy. Karena kelelahan, akhirnya Winwin tertidur di sofa, sampai keluarganya pulang dan menyuruhnya untuk tidur bersama Renjun.

"Ajak jalan-jalan Joynya.. Mumpung cuacanya bagus.." kata Changmin, sambil menatap Winwin, membuat Winwin tersadar dari lamunannya.

"Iya, Pih.."

"Aku i—"

"Gak"

Semua yang ada di meja makan refleks menatap Winwin. Selang beberapa detik, semua—kecuali Joy dan Winwin— terlihat menahan senyum mereka.

"Ohhhh pengen berdua ya, okee deh" goda Renjun, membuat Jungwoo terkekeh kecil.

"Nitip ya, Ko.. Anaknya suka macem-macem soalnya.. Pantes aja belum punya pacar sampe sekarang" kata Jungwoo, membuat Joy dan Winwin tersedak secara bersamaan.

"Eh.." Jungwoo terlihat kebingungan sekaligus khawatir melihat Joy dan Winwin yang tiba-tiba tersedak bersamaan.

Keadaan Winwin dan Joy terlihat sudah membaik, membuat Jungwoo dan yang lain menghela nafas pelan.

"Ko?" panggil Renjun, membuat Winwin menoleh, menatap adiknya itu.

"Jangan bilang kalian..." Renjun menatap Winwin penuh selidik, membuat Winwin akhirnya terpaksa mengangguk pelan.

"AAAAA AKHIRNYAAAAAAA" Renjun berteriak penuh semangat membuat semua tertawa geli.

••

"Hati-hati" ujar Winwin sembari mengulurkan tangannya saat Joy turun dari bus.

"Makasihh"

Winwin tersenyum sambil mengacak pelan rambut Joy.

"Ihh berantakann" protes Joy, buru-buru merapikan rambutnya.

"Gapapa—" Winwin menarik tangan Joy yang sibuk merapikan rambut,

"—tetep cantik" bisiknya, dengan senyum mengembang, kemudian menggenggam tangan Joy.

"Hehhhh!" Joy memukul pelan lengan Winwin dengan sebelah tangannya yang bebas.

"Hahaha"

"Jangan gituu"

"Kenapa?"

"Bikin pengen peluk"

Joy buru-buru kabur sebelum Winwin protes.

"Joyyy"

"Hahaha"

••

"Win.. Ini apa gak terlalu banyak?" tanya Joy dengan wajah khawatir, membuat Winwin terkekeh.