24 - Innocent

2.4K 218 81
                                    

⚠ Warning! ⚠ Chapter ini full konten 18+. Tolong bijak dalam menyikapi. Alangkah baiknya dibaca setelah buka puasa. (ㅇㅅㅇ)

=====

April, 2008

"Akh!"

Izumi memekik cukup keras. Mikey menggigiti leher sangat keras berkali-kali. Bekas kemerahan tertinggal di berbagai sisi.

"Sial!" Mikey mengumpat. Wajahnya sudah benar-benar merah. Teramat malu. Malu, sebab bagian bawah yang bersentuhan dengan Izumi makin mengeras.

Mikey akhirnya merubah posisi. Ditidurkannya Izumi di sofa hingga dia menjadi orang yang di atas. Izumi yang berada di bawahnya, entah mengapa terlihat berkali-kali lipat lebih cantik di matanya.

"Cium aku..."

Tangan Mikey mengepal. Hasratnya mulai memuncak dan tidak bisa ditahan lagi.

Diciumnya bibir Izumi sesuai permintaan sang gadis. Mencium lembut sebab tak ingin gadisnya terluka. Dikecup pelan dan dalam. Mikey tak kunjung menarik bibirnya hingga Izumi mendorong minta dilepaskan.

"Itu tadi, ciuman pertama kita?" tanya Mikey usai ciuman mereka terlepas. Sembari tersenyum tipis menatap Izumi yang tengah merona.

Kepala Izumi mengangguk, "Iya,"

Debaran jantung Mikey menggila. Tak pernah menyangka dia benar-benar telah mencium bibir Izumi setelah hampir tiga tahun berpacaran.

Diam-diam Mikey berpikir, seandainya kejadian itu tidak pernah ada, akankah mereka berciuman lebih cepat?

"Aku ingin lagi," Mikey meminta dengan harap-harap cemas. Memandang ke dalam onyx sekelam malam yang meredup.

Izumi tidak mengucapkan apapun, hanya diam. Namun, gadis itu memegang tengkuk Mikey tak lama kemudian. Menarik sang pemuda agar mendekat.

Bibir mereka bertemu lagi. Kini bukan ciuman manis. Mikey mulai melumat bibir pink itu tak sabaran. Menyesap setiap rasa yang ada.

Ingin lebih, Mikey menggigit bibir bawah Izumi keras. Dilesakkan lidahnya ke dalam mulut ketika Izumi membuka mulut. Lidahnya bergerak liar mengacaukan seisi mulut. Mengajak dansa lidah Izumi hingga saliva mengalir keluar dari sudut bibir gadisnya.

"Mmh!"

Bibir Izumi terlalu manis. Lenguhan dan desahan yang didengar membuatnya makin mabuk. Menjadi candu yang mematikan. Rasanya Mikey tak ingin mengakhiri ciuman mereka.

Namun, dengan sedikit terpaksa Mikey menarik diri ketika Izumi membawa tangannya ke bawah lalu meletakkan tangannya di atas pangkal paha.

Mikey bergerak turun. Menarik celana Izumi hingga sang gadis tak memakai sehelai benang pun lagi.

Saat ini Mikey tak secanggung tadi, tangannya segera menyentuh milik Izumi. Mengusap hati-hati dan pelan. Jarinya masuk setelah itu. Keluar masuk dalam tempo yang teratur dan semakin cepat hingga Izumi mencapai pelepasan pertama sambil menyebut namanya.

"Mikeyhhh!"

Izumi terengah-engah. Napasnya tak beraturan. Gadis itu nampak lemas dan kehabisan tenaga.

"Sudah semua?" tanya Mikey sambil mengusap kepala Izumi penuh kasih sayang.

"Ya. Sudah semua." jawab Izumi sambil tersenyum lemah.

Mikey menghela napas lega, "Syukurlah." ujarnya.

Pemuda ini lalu menyingkir dari atas tubuh Izumi. Berniat pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan sesuatu namun tangan mungil Izumi menahannya.

𝐀𝐏𝐑𝐈𝐂𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴍᴀɴᴊɪʀᴏ sᴀɴᴏ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang