28. Dibalik Hilangnya Hoseok

104 18 1
                                    

28. Dibalik Hilangnya Hoseok

Hoseok POV

Akhirnya setelah aku berpisah dari teman-temanku, aku kembali. Sekarang aku dikembalikan di sebuah kapal berwarna kuning bergaya Viking dengan panji-janji di bagian depan kapalnya. Kapal ini berada di tengah laut yang aku pun tidak tahu letaknya dimana. Kapal ini sangat sepi dan sunyi. Aku melangkahkan kaki memasuki kapal, aku memeriksa ruang paling atas, tidak ada siapa-siapa. Kemudian aku memasuki ruang paling bawah, aku bisa mendengar suara samar. Ketika aku melangkah semakin dalam, suara itu semakin jelas dan itu sukses membuatku geleng2 kepala. Aku tahu suara siapa itu. Di tengah2 menuju perang seperti ini, Taehyung dan Jungkook malah sibuk membuat anak. Di tengah laut pula!

Aku mengetuk pelan kabin mereka. Kemudian menyuruh mereka segera menyelesaikannya dan menemuiku di dek kapal. Tidak lama kemudian, mereka datang sambil berlari pelan menghampiriku. Sudah pasti kabut mengacaukan pikiran mereka. Mereka tidak menyadari kalau aku menghilang. Bahkan Suga dan Blitzen yang bersamaku. Dionysus benar2 mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membuat mereka tidak mengingatku.

“Kemana saja kau Hoseok-hyung?” Tanya Jungkook yang agak sulit berjalan menghampiriku lalu duduk di sampingku.

“Akan kujelaskan. Dimana yang lain?” Tanyaku.

“Jimin dan Yoongi-hyung pergi menemui Dewi Ran. Blitz dan Suga sudah berada di Naglfar lebih dulu dan kemungkinan besar mereka di tawan di sana.” Jelas Taehyung.

“Sialan!” Diam2 aku mengutuk ayahku sendiri. Karena aku tidak berada di sana bersama Suga dan Blitzen dan itu membuat mereka kekurangan kekuatan ketika melawan musuh2 Loki.

“Jadi—?” Jungkook menuntut jawaban.

“Aku terpaksa—“

“Hey! Kita bisa pergi sekarang!”

Sebuah suara membuat kami menengok dan menampakkan siluet dua orang yang berjalan ke arah kami. Mereka tentunya Jimin dan Yoongi.

“Hey, Hoseok! Kau baru kembali!” Jimin menyapaku dengan nada kesal. Sudah pasti pemuda ini tahu karena dia seorang dewa. Sedangkan Yoongi tampak sekali dia baru menyadari kalau dia melupakan aku.

“Yup. Kau sendiri, bersenang-senang?” Balasku.

“Sangat menggembirakan.” Jimin duduk di sampingku dengan wajah datar. Di susul oleh Yoongi yang memelukku sebentar.

“Jadi kabut sialan itu membuat kita melupakan kehadiranmu?” Tanya Yoongi. “Ceritakan dari awal.”

Belum sempat aku menjawab, Yoongi-hyung sudah memerintahku.

Tapi aku tetap menarik napas dan menceritakan semuanya.

Flashback

 

Aku, Suga-hyung, dan Blitzen berjalan menyusuri labirin. Dan ketika di persimpangan, aku di tarik ke lorong yang lain oleh sebuah lengan tebal dan besar. Awalnya aku mengira sedang di cengkram oleh ekor tebal hydra. Jadi aku menyiagakan pedang dan berbalik untuk menghadapinya.

Aku terkejut ketika ayahku sendiri yang berada di hadapanku. Ekspresi wajahnya seperti sedang menahan sakit perut. Dia sedang kesal. Demi menghindari penguapan menjadi abu, aku menurunkan pedang dan melemparkan tatapan kesal pada Dionysus.

“Ayah? Ada apa?”

“Aku butuh bantuanmu.”

Aku melirik teman-temanku yg entah sudah sampai mana. Ada rasa khawatir karena aku berpisah dari mereka. Sebelum—

The Gods : And The End Of Two Worlds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang