Hari-hari berlalu begitu saja, tidak terasa musim dingin berakhir digantikan musim semi. Udara sejuk dan aroma bunga yang menyegarkan terbawa angin. Namun di Xinjiang Selatan, tidak ada satupun yang menikmati indahnya musim semi. Kabar tentang pemberontakan fraksi pangeran Le Hu beredar di seluruh Kerajaan.
Semua warga panik dan menutup diri di dalam rumah. Pasukan Istana berkeliling di sepanjang jalan-jalan utama, beberapa warga takut dengan dampak pemberontakan dan ingin melarikan diri dari kerajaan tetangga, namun aksi mereka segera dihalangi para penjaga gerbang. Di luar gerbang ibukota, tenda-tenda pasukan sudah dibangun.
Pagi itu, Raja datang mengunjungi kamp pasukan. Di dalam kereta, raja bertubuh gemuk itu memeluk pinggang selirnya, bertindak mesum tidak memperdulikan pria dengan jubah hitam dan penutup kepala di depannya. "Bagaimana keadaan pasukan musuh?" Raja bertanya acuh tak acuh tanpa menatap pria di depannya, sebaliknya tersenyum genit pada wanita di pelukannya.
Pria berjubah hitam itu seolah terbiasa dengan pemandangan itu dan berkata, "Mereka hanya kerikil kecil yang mudah diinjak, meskipun mereka bersembunyi, mata-mataku mengirim informasi kalau mereka hanya memiliki dua ribu pasukan. Dengan sepuluh ribu pasukan yang kita miliki dan dua ribu serigala tulang. Mereka akan hancur dalam sekejap. Selain itu, untuk berjaga-jaga, aku juga menyimpan dua puluh ribu pasukan yang telah di suntik ramuan kultivasi untuk menghadapi Nian Zhen"
Raja itu tertawa terbahak-bahak. "Dua ribu, yang benar saja!" Raja menampar pahanya, tidak berhenti tertawa. "Anak itu sama seperti ayahnya, sangat naif. Kerja bagus! Kita tidak perlu membuang-buang banyak pasukan untuk anak itu. Sepuluh ribu sudah cukup."
Pria berjubah hitam mengangguk. "Hm."
Di aula pelatihan markas pasukan fraksi Le Hu. Pagi-pagi sekali dua ribu pasukan di kumpulkan untuk sarapan. Mereka melihat puluhan ekor rusa spiritual yang sudah dipanggang dan tidak bisa tidak meneteskan air liur.
"Bukankah kita biasanya makan sup untuk sarapan, kenapa tiba-tiba daging?"
"Aku sudah lama tidak makan daging spiritual. Mereka terlihat enak."
"Teman-teman, entah kenapa aku memiliki firasat buruk. Biasanya jika porsi sarapan kita lebih banyak, menu latihan Guru Zhang akan sangat sulit!"
"Hush! Berhenti berpikiran buruk, bisa saja Guru Zhang sedang dalam suasana hati yang baik. Aku dengar dia dan Tuan Lin pergi bersama kemarin."
"Pergi bersama? Lalu apa hubungannya?"
Prajurit itu memukul kepala temannya yang bertanya. "Bodoh! Apa kamu tidak melihat getaran antara mereka berdua? Mereka jelas-jelas sepasang kekasih?"
"Benarkah?! Kenapa aku tidak menyadarinya? Bagaimana bisa Tuan Lin SuYin yang lembut itu berakhir dengan Guru Zhang?"
"Yah, setidaknya guru Zhang sangat kuat dan tampan."
"Kamu benar." Prajurit itu menghela napas. "Pantas saja aku sering sekali melihat mereka bersama."
Para prajurit itu makan sarapan mereka dengan lahap. Setelah selesai sarapan, mereka berbaris seperti biasa di depan Zhang Junqing. Zhang Junqing melihat semua pasukan sudah berkumpul dan mengangguk. "Sebelum kita berlatih ada hal yang akan aku beritahu kepada kalian. Kita akan berperang bulan depan!"
Semua orang memiliki wajah tajam. Tidak ada kepanikan dan ketakutan di wajah mereka, menjelaskan bahwa mereka siap terjun kapan saja. Zhang Junqing mengangguk puas.
"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, lawan kita memiliki tiga puluh ribu pasukan dan dua ribu serigala tulang. Dalam perang melawan kita, ada sekitar sepuluh ribu pasukan yang akan mereka kirim!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasiWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...