🌿29🌿

722 61 1
                                    

Awas typo!
Harap di koreksi kalau menemukan typo😃❤️

Happy Reading❤️

°•°•°•°•°

"Pasar malam?" Tanya Lulu setelah Zio sampai di parkiran pasar malam untuk memarkirkan motornya.

"Iya, pasar malam."

Lulu menoleh menatap Zio yang mematikan mesin motor lalu melepaskan helmnya. "kenapa Lo ngajak gue kesini?"

"Kamu."

"Hah?"

Zio sedikit membalikkan setengah badannya menghadap Lulu yang masih duduk di boncengan belakang motornya, setelah meletakkan helmnya. Tangan cowok itu terulur untuk mencubit gemas sebelah pipi istrinya.

"Inget, kan kita udah sepakat buat aku-kamuan bukan gue-loan lagi." Kata Zio terkekeh geli saat melihat istrinya tampak mengerjap-ngerjapkan kedua matanya seolah sedang mengingat sesuatu. Gemes banget, istri siapa coba, Batin Zio.

Tak lama kedua pipi Lulu tampak dijalari rona merah. Ah, iya dia lupa, tadi sebelum berangkat Zio mengatakan sebuah kesepakatan yang mengatakan dirinya di Zio harus mulai belajar memakai kata aku-kamu biar romantis katanya.

"O-oh iya, gue-- eh, aku lupa." Kata Lulu seraya mulai turun dari boncengan motor diikuti oleh Zio.

"Btw, kita kesini mau ngapain?" Lulu kembali bertanya, lebih tepatnya mencoba mengalihkan pembicaraan.

Zio tersenyum kecil, cowok itu mencubit kecil hidung sang istri. "Kecanlah Mama, masa mau nguli."

Mendengar kata Mama dari mulut Zio, tak urung malah semakin membuat pipi Lulu memerah tak karuan. Haduehh, kok bisa-bisanya ngeblush sih cuma denger kata Mama doang, batin Lulu tak habis pikir dengan reaksi tubuhnya terhadap tindakan yang Zio lakukan.

Lulu memalingkan wajahnya ke arah lain, menyembunyikan rona merah pipinya dari Zio. "O-oh."

Zio tergelak kecil melihat Lulu tampak salah tingkah. Cowok itu kemudian meraih tangan istrinya dan mengecupnya pelan agar terlihat romantis, lalu menggandengnya dengan penuh kelembutan.

Zio sudah memutuskan, dia tidak akan menutupi perasaannya lagi dan tidak akan membatasi ruang geraknya untuk bisa menyalurkan rasa cintanya terhadap Lulu melewati apa yang ia lakukan.

"L-lo ngapain ci-cium tangan gue?" Cicit Lulu dengan suara setengah tertahan. Oh tidak, jangan katakan gadis yang biasanya bersikap datar itu tidak baper dengan perlakuan Zio. Jelas sangat ia baper, sangat baper malah.

"Biar romantis sayang..."

Lulu sudah tak bisa membayangkan bagaimana bentuk wajahnua sekarang. Yang ia rasakan saat ini adalah berdebar dengan darah yang mulai berdesir hebat karena perlakuan Zio kepadanya.

Melihat reaksi salting sang istri yang terlihat menggemaskan, Zio tersenyum semakin lebar. Rasa bahagia kini tengah menggerayangi rongga dadanya, ah jadi seperti ini ya rasanya jatuh cinta? Sangat Menyenangkan.

"Udah, yuk masuk, mereka udah nunggu."

"Mereka?" Tanya Lulu yang mulai mengikuti langkah kaki Zio yang mulai masuk area pasar malam.

Tak menjawab, Zio hanya tersenyum kecil seraya terus menggandeng tangan Lulu untuk terus mengikuti langkahnya. Ia tak sabar ingin berkencan dengan sang istri malam ini.

*

"Gimana kamu udah hubungin Lulu?"

Seorang wanita yang tadinya sedang berbincang lewat telepon langsung berjinjit kaget. Wanita itu menoleh menatap sang suami, lalu mematikan sambungan teleponnya.

Good Or Bad Couple? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang