°•• Happy reading ••°
Jimin membawa Andresa menemui Hoseok di area lapangan tempat Hoseok melaksanakan proyeknya. Jimin datang dengan menggenggam tangan Andresa yang berdiri di belakang punggungnya.
Andresa khawatir Hoseok akan marah dengan keputusan Andresa kali ini.
"Andresa....," panggil Hoseok pada Andresa yang berdiri di belakang punggung Jimin.
"Aku hanya ingin memberimu batasan untuk tidak ikut campur lagi ke dalam hidup Andresa," ucap Jimin penuh penekanan.
"Batasan apa? Aku ayahnya anak itu," balas Hoseok yang mencoba menggapai Andresa di balik punggung Jimin.
"Mari menyepakati bahwa bayi itu hanya memiliki ayah bernama Park Jimin," tekan Jimin yang membuat Hoseok terkejut.
Apa-apaan ini, Hoseok tidak terima dengan pernyataan Jimin.
"Andresa, kita sudah membicarakannya. Aku sudah bilang untuk bertanggung jawab atas dirimu dan anakku, lalu mengapa menjadi seperti ini?"
"Hoseok.... a-aku tidak mau seperti ini," jawab Andresa. Tangan yg lain bergerak meremas jas yang dikenakan Jimin sekarang.
Jimin mengangkat satu alisnya dan tersenyum tipis. "Kau sudah mendengar sendiri, kan? Kau cukup hidup dengan istrimu saja. Andresa akan menjadi istriku dan tanggung jawabku."
"Tidak akan aku biarkan!" Hoseok menarik kerah kemeja Jimin. Matanya menatap marah pada laki-laki yang ada di depannya.
"Hopiii.....," lirih Andresa. Kepalanya menggeleng pada Hoseok agar tidak terusurt emosi.
"Apa cintamu sudah hilang untukku, Andresa?" tanya Hoseok yang pandangannya suduh luluh kembali menatap nanar Andresa.
"A-aku hany-,"
"Hanya, apa!" tanya Hoseok dengan sedikit membentak, membuat Andresa tersentak mendengarnya.
"Hoseok?" panggil seorang wanita yang berjalan menuju arah Hoseok. Reflek Hoseok menurunkan tangannya dari kerah baju Jimin.
Jimin dan Andresa menoleh ke belakang dan mendapati Momo dengan perut besarnya seperti Andresa berjalan ke arah mereka.
"M-momo?"
"Aku menelponmu tapi tidak kau angkat, bayi kita merindukan ayahnya," jawab Momo, seketika mmebuat hati Andresa sedikit nyeri. Ada juga sedikit kelegaan, setidaknya dia sudah memilih yang benar dengan menerima Jimin untuk menikahinya.
Momo melihat Andresa dan Jimin bergantian, lalu satu alisnya terangkat. "K-kau hamil?" tanyanya pada Andresa.
"Benar. Aku ayahnya," timpal Hoseok.
Andresa menatap Hoseok dengan cepat, ada keterkejutan yang luar biasa saat Hoseok berani berbicara seperti itu.
"A-apa?"
***
Jimin membantu Andresa merapikam barang-barang untuk di susun ke dalam box. Jimin mau hari ini Andresa pindah kembali ke kota.
"Apa pakaiannya sudah kau masukkan ke dalam koper?" tanya Jimin dari ruang tengah, dirinya memberesi perabot rumah yang lain. Bodyguard-nya juga ikut membantu.
"Jimin.... aku lelah... bayinya terus menendang, aku belum memasukkan pakaiannya ke koper," jawab Andresa dari dalam kamarnya.
Jimin menghampiri Andresa. Wanita itu sedang berbaring di dekat baju-baju yang sudah diturunkan di dalam lemari. "Apa bayinya sedang ingin bermain?" Jimin memeluk perut Andresa dan meletakkan telinganya di pusar Andresa.
"Tidak tahu, dia terus menendang."
"Euhmm... anak Appa sedang ingin bermain, ya?" Bisik Jimin di atas perut Andresa.
"Appa aku ingin matcha cake...," jawab Andresa dengan menirukan suara anak kecil.
"Ummm... anak Appa yang ingin atau eommanya yang ingin?"
"Eommanya, hehe."
Jimin melebarkan senyumnya, tubuhnya bergerak ke atas untuk mencium bibir Andresa. "Kau ingin matcha?" tanyanya dengan suara rendah dan sedikit serak. Bibirnya begitu dekat dengan bibir Andresa.
Andresa mengangguk mantap. "Kau tahu hotel BT21, kan? Aku ingin matcha cake yang ada disitu."
Jimin menggesekkan ujung hidungnya dengan ujung hidung Andresa. "Mau menginap di hotel malam ini?"
Andresa memelototkan matanya. "Untuk apa? Kau tidak berpikiran untuk melakukan itu, kan?"
"Menurutmu?"
🍈🍈🍈
JANGAN LUPA BAHAGIA 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
The Paradise - JHS [✔]
FanficSUDAH END [COMPLETE] Jika cinta hanya menggenggam dua pilihan, hidup dan mati. Maka aku akan memilih mati. Mati membawa cinta karna cinta yang hidup hanya akan membuatku sengsara - Kim Andresa. Mungkin, saat ini aku bodoh. Memilih meninggalkan dari...