T-324320

795 97 14
                                    

Siaran kesembilan tayang pada : 18 Mei 2021

Song recommended :
Forget Jakarta - Adhitia Sofyan

Song recommended : Forget Jakarta - Adhitia Sofyan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

Saka menatap Biru dengan dahi berkerut bingung. Apa Biru tau sesuatu tentang foto Papa bersama keempat orang yang Saka tebak teman Papa?

Biru menatap Saka dan foto itu secara bergantian dan berulang. Saka sampai pusing sendiri melihatnya. Biru tiba-tiba tersenyum lebar. Terlihat semakin aneh di mata Saka.

Tidak Saka duga, Biru merangkul pundaknya. Sudah seperti kawan lama yang baru saja bertemu. Biru menarik Saka mendekati Diandra.

Sampai di dekat Diandra, Saka tak bisa mengalihkan tatapan dari kedua mata coklat gelap milik cewek itu. Ada rasa rindu luar biasa yang ingin dia luapkan. Tapi, ada juga sesuatu yang menahannya. Entah apa itu.

Biru berkata dengan sangat pelan. Hanya dapat didengar oleh Saka dan Diandra. "And, dia Raditya, orang yang kita cari."

Di waktu yang hampir bersamaan, Saka dan Diandra berkata,

"Dia bukan Raditya."

"Gue bukan Raditya."

Biru menolehkan kepala ke kanan dan kiri. Menatap bingung dua orang itu. "Lo kenal sama dia, And?"

Diandra tidak menjawab. Biru akan mengulang pertanyaannya lagi kalau Saka tidak mendahului berbicara. "Raditya Papa gue."

Rangkulan di pundak Saka terlepas. Biru menutup mulut dengan kedua telapak tangan. Akting terkejut terlalu berlebihan. "Kalian mirip banget, sumpah! Gue kira lo Raditya. Tapi, kalo Raditya kenapa masih keliatan muda padahal, kan, seumuran bokap gue."

Biru tertawa karena perkataannya sendiri. "Gue tau, nih, pasti bokap lo nyuruh nemuin kita di sini, kan? Pasti dia tau gara-gara denger siaran tadi malem."

"Bokap gue udah meninggal satu bulan lalu."

Biru memukul pelan mulutnya, sudah salah berbicara. Sementara Diandra terkejut mendengar perkataan Saka. Perasaan bersalah Diandra semakin besar. Dirinya tidak ada di samping Saka saat cowok itu sedang bersedih.

Mengetahui apa yang membuat Diandra terdiam cukup lama, Saka tersenyum kecil. "Nggak papa, nggak usah merasa bersalah."

Diandra mendongak. Di balik maskernya dia tersenyum.

Biru menepuk pundak Saka seolah memberi kekuatan sembari mengucapkan, "Gue belum minta maaf, padahal. But, thank you."

Padahal dua kalimat tadi Saka tujukan untuk Diandra. Emang kepedean banget Si Biru. Udah kepedean, sok akrab pula. Dasar!

Eh bentar! Sok akrab sama sifat ramah, kan, beda tipis. Tinggal cara kalian menilainya bagaimana.

"Jadi, nama lo siapa?" tanya Biru.

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang